AUTHOR'S POINT OF VIEW
All of the stars - Ed Sheeran
Dave membanting pintu kamarnya dan mengunci diri untuk beberapa saat. Dia merenenungi semua kejadian tadi di balkon kamarnya bersama sepuntung rokok dan sebotol wine yang mampu membuatnya merasa jauh lebih tenang.
Dave mengutak-atik pematiknya. Dia terus berpikir dan berharap jika pertemuannya dengan Emily tadi tidak pernah terjadi. Dia tidak ingin gadis yang sudah membuatnya hampir gila itu muncul kembali dan mengharapkan cintanya lagi. Dia tidak ingin pula perjuangannya selama ini untuk melupakan Emily harus gagal dan hancur begitu saja.
Dave akui, dulu dia memang sangat mencintai Emily lebih dari apapun, semua kekurangan dan kelebihan Dave diterima Emily. Bahkan hidupnya bergantung pada Emily sehingga membuatnya sulit melupakan gadis yang pernah jadi bagian dari hidupnya itu meski sudah terlanjur kecewa.
***
Los Angeles, 08:00 p.m
Dave sepertinya tidak betah berlama-lama di rumah. Malam ini, dia akan pergi menjemput Clove dan mengajaknya keluar. Meskipun Dave tahu Clove akan memarahinya karena tidak beristirahat total di kasur, dia tidak peduli dan tetap akan pergi.
Seperti biasa, setiap malam Clove akan menghabiskan malamnya di pinggir jendela sebelum tidur. Melihat bintang-bintang di langit dan memikirkan sesuatu. Entah kenapa ,malam ini pikirannya sedang mood memikirkan seorang Dave, pria yang sudah berhasil mencuri hatinya. Namun semua lamunan tentang Dave harus buyar oleh nyaringnya suara klakson mobil yang terdengar dari halaman rumahnya.
Clove memunculkan kepalanya keluar dari jendela. Dilihatnya mobil hitam milik Dave sudah bertengger disana. Seorang pria mengenakan kaus putih dengan jaket menggantung di pundaknya, keluar dari mobilnya lalu tersenyum lebar melambaikan tangannya penuh semangat pada Clove dari bawah.
"Dave?" Clove mengerutkan dahinya bingung. "Kenapa dia kemari? Bukankah dia harusnya beristirahat dirumah? Arrg dasar lelaki bodoh!"
Clove cepat-cepat menuruni tangga dan membukakan pintu untuk Dave. Ditatapnya pria yang berdiri dihadapannya itu dengan tatapan jengkel.
"Kenapa kau menatapku seperti itu? Kau tidak suka ya aku ke datang kemari?" Dave memberengutkan wajahnya yang dibuat-buat.
"Aku kan sudah memberitahumu, kau harusnya istirahat dirumah selama tiga hari! Bukannya keluyuran seperti ini."
"Aku hanya ingin bertemu denganmu. Apa itu tidak boleh?"
Perkataan Dave berhasil membuat Clove tersipu malu, pipinya memerah, serta gelagatnya berubah menjadi salah tingkah. Ekspresi jengkel itu akhirnya berubah menjadi senyuman kecil dari bibir tipisnya.
"Okay. Kali ini kau berhasil menggodaku."
"Ayo kita jalan-jalan." Tanpa basa-basi, Dave langsung mengajak Clove sembari meraih tangannya.
"Kemana?"
"Berkencan untuk yang kedua kalinya."
"Berkencan?"
"Sudah jangan banyak bertanya. Ayo kita pergi."
![](https://img.wattpad.com/cover/75055673-288-k724683.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SPACES
Fiksi Penggemar[COMPLETED + Trailer] -JUDUL TELAH DIUBAH- (Tahap editing) Pertemuan Clove Jocelyn McTaggert kembali dengan sang ayah, Bradd McTaggert serta adiknya, Chloe Juddith McTaggert di Los Angeles, California, menjadi pertemuan terakhir yang begitu tragis...