Chapter 18 : Persetujuan

281 40 5
                                    

AUTHOR'S POINT OF VIEW

Tomorrow Never Dies - 5SOS

Dave mengerutkan dahinya bingung saat memasuki rumah yang kini terdengar ramai oleh obrolan renyah dan gelap tawa dari sekelompok pria berseragam tuxedo hitam di ruang tamu. Dia menggelengkan kepala, sama sekali tak tertarik.

"...untunglah Vladimir sudah menyadap markas itu dengan baik. Jadi kita bisa menggambarkan lokasi markas Mike secara garis besarnya hahahaha." Suara tawa di ruangan itu semakin pecah.

"Ada apa ayah?" Dave berkata, semua mata tertuju padanya, membuat suasana yang tadinya riuh dengan tawa menjadi diam beberapa detik.

"Nah! Ini dia, anak ku sudah datang." Seru Ender dengan bangga menunjuk Dave yang tengah berdiri. "Kemarilah nak." Dipanggilnya pada Dave dengan mengisyaratkan tangannya. Dave menurut, memposisikan diri duduk di sebelah ayahnya.

Semua rekan kerja Ender tak ayal tersenyum puas dengan kehadiran Dave, sosok pembunuh berdarah dingin yang terkenal karena aksi pembunuhan sadisnya pada ketua mafia nakotika di Italia dan Jepang beberapa tahun lalu. Yang hebatnya lagi, kedua kasus pembunuhan itu pelakunya tidak diketahui hingga saat ini.

"Dave, kami sangat senang mendengar kau mau bergabung dengan The Hot Knife untuk misi besar ini." Salah satu pria bernama Paul membuka suara.

"Kami percaya, dengan keterlibatanmu di misi ini, pasti semua rencana ini berjalan dengan baik sesuai dengan espektasi. Dengan begitu, The Hot Knife akan menjadi mafia terkuat di Amerika bahkan bisa menguasai dunia hahaha." Pria lainnya bernama Bill menambahkan, disusul dengan tertawa puas.

"Tidak masalah, aku sangat senang bisa bergabung dengan kalian dalam misi ini. Tapi aku juga ingin menyampaikan satu hal yang penting." Jawab Dave santai.

"Apa itu? Katakan saja." Ender merespon.

"Setelah aku berhasil membunuh pria bernama Mike dan meluluh lantakkan The Red Eye, aku akan berhenti dari pekerjaan ini untuk selama-lamanya." Perkataan Dave membuat suasana menjadi hening. Semua orang disana bingung, menoleh satu sama lain dan bertanya-tanya.

"Ada apa, Dave? Kenapa kau tiba-tiba saja ingin berhenti dari pekerjaan ini?" Tanya Robbert.

"Iya, ada apa, Dave? Jika kau berhenti dari pekerjaan ini, bagaimana nasib The Hot Knife di Mexico? Mereka membutuhkan orang sepertimu. Apa kau tidak akan menyesal? Ini salah satu peluang milyaran dolar untukmu." Fredderick menyahut.

"Oh tidak ada apa-apa, aku hanya ingin menjadi pria normal saja." Dave berkata santai lalu menyadarkan punggungnya di sofa.

"Jangan khawatir tentang The Hot Knife, ada Harrold dan Vladimir yang akan meng-handle semua, mereka tak kalah hebat dariku. Aku juga tidak akan pernah menyesal. Ini sudah keputusan final yang aku buat. Mr. Morgan pun juga sudah menyetujuinya. Iya 'kan?" Dave tersenyum meyakinkan. Perkataan Dave membuat ayahnya tak bisa berkata-kata. Antara mengiyakan dengan tidak. Terlebih saat semua orang yang ada di ruangan itu menoleh ke arah Ender dan mempertanyakan hanya dengan tatapan 'apa itu benar?'.

"Tapi itu tidak bisa di jadikan alasan, Dave. Kau adalah mafia hebat dan paling disegani selain ayahmu. Kau tidak bisa berhenti begitu saja." Ujar Paul, masih kekeuh menahan Dave untuk tidak berhenti.

SPACES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang