Talunna Mahenra.Siswi kelas X-4 SMA Trailangga itu baru saja menginjakan kakinya di koridor utama lantai satu. Tiba-tiba satu suara yang sudah sangat khas ditelinganya meneriakan namanya.
"Lunnaaaa," teriaknya, cewek itu menoleh dan mendapati Kayla tengah berlari menghampirinya,
"Hallo, Good Morning my twin!" ucapnya, lagi begitu sampai di depan Lunna.Cewek itu hanya tersenyum mengangguk menjawab sapaan dari sahabatnya itu. Yap! Sahabat, meskipun terbilang baru beberapa bulan kenal tetapi mereka sudah dekat terbuka dan juga saling nyaman. Keduanya lalu melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.
"Tumben lo datang pagi? Nggak tentu banget deh ya berangkatnya" ucap Kayla. Cewek itu kembali menoleh dan tersenyum lebar.
"Gapapa dong. Suka-suka gue aja mau datang pagi atau siang juga" jawabnya sambil menjulurkan lidahnya.
Kayla memutar kedua bola matanya, jengah. Membuat Lunna terkekeh geli
begitu sampai kelas keduanya lalu menghampiri mejanya, dan menyimpan tasnya di masing-masing bangku tersebut."Lun, kantin yuk mumpung masih pagi gue pengen sarapan nih. Laper" ucap Kayla lalu menarik pergelangan tangan Lunna dan turun tangga menuju kantin kelas sepuluh.
Sekolah memang memberi fasilitas kantin yang berbeda di setiap angkatannya,menghindari keributan jika semua angkatan kelas sepuluh sampai duabelas berada dikantin yang sama.
"Lo mau pesen apa? Nasigoreng,mie,roti bakar,batagor,soto Or something else?" ucap Kayla lagi begitu keduanya telah sampai di kantin.
"Nggak deh, gue tungguin lo makan aja udah sarapan di rumah soalnya" tolakya lalu duduk di deretan bangku terdekat.
"Lo yakin nih?" tanya Kayla memastikan, Lunna mengangguk sambil menopangkan dagu dengan tangannya "Yaudah, bentar ya gue mau pesen nasgor dulu." lanjutnya lagi Lunna kembali mengangguk,
Karena kantin masih agak sepi jadi pesanan Kayla sudah bisa ada di tangannya. Cewek itu menghampiri Lunna dengan senyum kemenangan, tanpa basa-basi Kayla lalu melahap nasgor yang sudah menarik perhatiannya Lunna hanya menatapnya sambil sesekali menggeleng begitu diberi sendok yang berisi nasi oleh Kayla.
"Gue beli jus dulu ya bentar, lo tunggu sini aja. Oya, lo mau beli juga nggak?" tanya Lunna.
"Nggak ah, gue udah pesen minum tadi. Jangan lama ya"
"Yaudah. Iya, tunggu ya" ucapnya lagi yang di beri anggukan oleh Kayla.
Lunna berjalan menuju deretan kantin nomor ketiga yang khusus menjual jus buah, begitu selesai mengatakan pesanannya cewek itu menoleh ke arah kantin kelas sebelas dan tidak sengaja mendapati Kakak kelasnya yang selama beberapa bulan terakhir ini telah mencuri perhatiannya. Lunna mengerjapkan kedua matanya, dan menatapnya tanpa jeda.
Ya. Aldeffa Drisky, cowok jutek, dingin dan apatis ini yang telah mengambil alih perhatian Lunna. Cowok populer satu ini termasuk anak Badminton yang rata-rata anggotanya memang ganteng semua. Entah sadar atau tidak Deffa memang sangat berpengaruh bagi kaum hawa yang melihatnya. Tidak perlu tebar pesona cowok itu juga sudah dapat memikat mereka. Lunna terlonjak begitu merasakan tepukan pelan di pundak kirinya, ternyata ibu kantinnya. Beruntung bu Tini memang sudah mengenal Lunna karena memang cewek itu langganan jus buahnya.
"Nak Lunna, ibu panggil ko nggak nengok. Kenapa?" tanya bu Tini halus"Eh? Ma-maaf bu, Lunna tadi lagi nggak fokus. Maaf ya bu" ucapnya dengan nada bersalah
"Iyasudah gapapa, nih pesanan kamu sudah selesai" ucap bu Tini lagi sambil memberikan pesanannya dan tersenyum. Lunna menerimanya lalu memberi uang selembar sepuluh ribu.
"Makasi ya bu, maaf sekali lagi" ucap Lunna sambil tersenyum lebar dan melangkah pergi.
Lunna berjalan pelan menuju bangku yang diduduki Kayla sambil sesekali memikirkan cowok itu. Lunna sadar dirinya sama seperti yang lainnya yang tengah menyukai Deffa, meskipun tidak banyak yang tahu karena cewek itu memang menutup rapat tentang privacynya. Deffa terkenal sangat apatis, jutek, dingin dan sulit ditebak. Bisa dilihat karena cowok itu tidak begitu memperdulikan orang-orang yang menyukainya.
Deffa memiliki daya ikat berbeda bagi Lunna, cowok itu beda dari yang lainnya. Lunna yakin sifat Deffa itu hanya luarnya saja, maka dari itu Lunna sangat ingin mengenal Deffa lebih dalam dari pengakuannya sendiri bukan orang lain. Lunna kembali menghela nafasnya dan mempercepat langkahnya menuju tempat Kayla tadi menunggunya."Lama banget? Ngapain aja lo?" tanya Kayla sewot.
"Penuh" ucapnya sekenannya.
"Boong yaa?" selidik Kayla sambil memicingkan matanya. Lunna berdecak kesal.
"Yaudah gapercaya mah gapapa" ucap Lunna sambil meminum jusnya.
"Iya-iya deh. Eh Lun, tadi gue liat Kak Deffa loh disana" ucapnya sambil menunjukan arah kantin kelas sebelas
"Oh ya? Gue juga tadi liat kok" jawab Lunna tak mau kalah
"Kirain lo nggak liat, pantesan aja lama karna itu kali ya?" tanya Kayla yang membuat Lunna salah tingkah.
Kayla tertawa kecil melihat ekspresi yang di tunjukan Lunna, cewek itu mengerucutkan bibirnya begitu Kayla masih menertawakannya. Tak lama bel masuk berbunyi membuat keduanya langsung bangkit dan kembali ke kelasnya lagi.
•••
NextChapter secepatnya deh.
Jangan lupaa tinggalkan jejak vote dan comenntnya yaa:*)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold As You!
RomanceSebuah cerita manis tentang keberanian seorang gadis cheerful untuk mendekati salah satu cowok yang dijuluki "manusia es" disekolahnya. Akankah perjuangannya mampu membuat hati cowok itu luluh? atau malah Tuhan akan gantikan hati lain untuk datang d...