Slmtmembaca:)
•••
Deffa dan Fikto baru saja sama-sama sampai didepan ruang gudang, keduanya menatap lurus tepat dimanik mata masing-masing. Jarak keduanya kini hanya terbentang satu langkah lagi,
"Lo apain Lunna?" tanya Fikto langsung tanpa basa-basi. Deffa mengernyit bingung mendengar pertanyaannya,
"Maksud lo apa?"
"Gaperlu gue jelasin karna lo pasti paham maksud gue apa!" jawabnya dengan nada tajam,
Deffa menyipitkan kedua matanya, jelas bukan sesuatu yang harus dipikirkan lagi. Fikto menghampirinya dan ini sudah pasti menyangkut soal Lunna,
"Oh. Dia ngadu sama lo, atau gimana nih?" tanya Deffa dengan sinisnya
"Tanpa tu cewek bilang atau ngadu juga gue tau gimana perlakuan lo sama dia!"
"Bodo amat. Gue nggak perduli!" Deffa sengaja menekankan kata terakhirnya,
Fikto tersenyum meremehkan, cowok itu kemudian melipat kedua tangannya didepan dada dan menatap Deffa dengan tajam,
"Apa yang lo bilang barusan, nggak sesuai sama apa yang gue liat dari ekspresi lo!"
"Cih. Tau apasih lo! Gausah sok tau jadi orang!"
"Lo suka kan sama Lunna? Gausah munafik Deff! Gue tau, lo cuma jaim aja buat ngakuin itu!"
Ucapan Fikto telak membuat tubuh Deffa menegang dengan kedua rahangnya yang mengeras, cowok itu hanya tersenyum tipis menanggapinya
"Gausah sok tau!"
"Gue tanya sekali lagi! Lo suka kan sama Lunna!!" bentak Fikto dengan menekankan kata-katanya
"Gue bilang lo gausah sok tau! Gue nggak suka sama tu cewek!!"
"Gue tau lo suka sama dia!! Jadi nggak usah munafik!"
"Terserah apa kata lo! Dan gue tau kalau lo juga suka sama dia kan!!" bentak Deffa sambil menunjuk wajah Fikto dengan nafas memburu,
"Iya!! Gue suka sama dia! Gue cinta sama dia! Kenapa?" jawabnya lantang, yang sukses membuat Deffa speechlees! Fikto tersenyum miring melihatnya "gue bukan lo, yang nggak pernah mau ngaku soal perasaan gue ke Lunna kayak gimana. Gue tau lo suka sama dia! Gue liat langsung lo pergi dari kantin waktu gue gandeng tangan Lunna. Dan gue yakin, lo cemburu karena kalau nggak lo pasti bakal tetep stay ditempat"
Deffa mengerjapkan matanya berkali-kali, kedua rahangnya kembali mengeras, matanya menatap Fikto dengan nyalang seperti ingin menerkam mangsanya, cowok itu kemudian mendorong Fikto keras-keras sampai membuat punggungnya menubruk tembok yang ada dibelakangnya, lalu menarik kerah kemeja Fikto dengan kasar
"Gue bilang, gue nggak perduli!! Tu cewek sama aja kayak yang lainnya, doyan nempel sama cowok yang lebih dari yang sebelumnya. Apalagi namanya kalau bukan player! Kalau lo suka sama dia juga gue nggak perduli!"
"Jaga bacot lo! Lo salah besar udah nilai dia cuma sebelah mata. Gue nyesel harus ngalah sama lo waktu gue tau kalau perasaan Lunna sama lo itu lebih daripada ke gue, karena itu gue sadar gue nggak mungkin milikin dia kalau hatinya aja masih buat orang lain! Padahal gue sendiri cinta sama dia. Tapi sekarang, gue nggak akan biarin Lunna ngejar-ngejar lo lagi" ucapnya tajam sambil menghentakan kedua tangan Deffa yang ada dikerahnya dengan keras "harus lo tau! Lunna sayang sama lo itu tulus. Lo bodoh Def! Kemunafikan lo itu nutupin segalanya! Dan gue nggak akan ngebiarin lo buat ngacak-ngacak lagi kehidupan Lunna!"
"Coba aja! Lo bilang sendiri kan tadi kalau dia emang tulus sayang sama gue. Dan udah jelas dia bakal tetep bertahan demi gue, tanpa akan ngelirik lo sama sekali"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold As You!
RomanceSebuah cerita manis tentang keberanian seorang gadis cheerful untuk mendekati salah satu cowok yang dijuluki "manusia es" disekolahnya. Akankah perjuangannya mampu membuat hati cowok itu luluh? atau malah Tuhan akan gantikan hati lain untuk datang d...