Fourteen

85 9 1
                                    

Selamat membaca semuanya

•••

Pagi itu Lunna baru saja keluar dari koperasi bersama dengan Diana, keduanya lalu berjalan dikoridor menuju tangga. Tanpa disengaja mata Diana menangkap sosok Nadia yang tengah berdiri didekat kolam.

"Lun,Lun" bisiknya sambil mengguncang lengan Lunna "itu tuh yang namanya Kak Nadia Lun" tunjuk Diana dengan dagunya

"Mana Di?" tanya Lunna

"Itu yang lagi berdiri dideket kolam ikan"

Lunna memicingkan matanya, lalu menganggukan kepalanya

"Oh yang itu?" ucap Lunna sedikit kaget, cewek itu kembali mengingat kejadian sewaktu melihatnya bersama Deffa pagi itu "Cantik ya" puji Lunna, Diana hanya mengangkat bahunya cuek.

"Kak Fikto rugi banget nolak cewek cantik gitu."

"Cantik juga nggak menjamin kali Lun, kalau emang cantiknya aja yang dipandang pasti sekarang dia udah berhasil dapetin Kak Fikto" ucap Diana

"Udah yuk ah, kok malah jadi ngomongin orang sih?" ucap Lunna lalu menarik tangan Diana untuk menjauh.

Bel masuk berbunyi limabelas menit lagi, Stella yang baru saja keluar dari parkiran mobil langsung menghentikan langkahnya begitu melihat mobil Fikto baru saja memasuki parkiran.

"Kenapa Stel?" tanya Elia.

"Ada Fikto" jawabnya sambil tersenyum.

Elia dan Aca langsung menoleh kearah tatapan Stella, matanya mengerjap begitu melihat ketiganya yang membuka pintu mobil dan langsung menjadi pusat perhatian. Apalagi Fikto yang memang wajahnya selalu mencolok dimanapun dia berada.

"Ih bareng Candra juga?" ucap Aca, yang memang sudah diketahui kalau cewek ini menyukai Candra

Stella masih menatapnya, cewek itu kemudian tersenyum kearah mereka. Candra yang melihat itu langsung menepuk pundak Fikto, membuatnya menoleh bingung.

"Tuh Fik. Itu yang namanya Stella" ucapnya sambil menunjuk Stella dengan dagunyA. Fikto menoleh kearah Stella berdiri.

"Oh."

"Gitu doang reaksinya? Lumayan loh Fik tu cewek" ujar Dimas

Fikto hanya mendengus, lalu berjalan meninggalkan area parkir. Begitu melewati tempat Stella berdiri Fikto menyempatkan menoleh dan membalas senyumannya dengan ramah membuat Stella terpaku dan membuat jantungnya berdebar duakali lipat lebih cepat. Cowok itu lalu berjalan menjauh.

"FIKTO GANTENG BANGET SUMPAH!!" desis Elia tertahan.

"Candra jugaaaaa" balas Aca.

Stella langsung memberi tatapan tajam pada Elia, membuat cewek itu tertawa meringis.

"Senyumnya manis banget gila, bikin gue makin jatuh cinta aja" ucap Stella sendu.

Bel masuk berbunyi begitu nyaringnya, membuat siswa lain yang baru akan memasuki gerbang langsung berlarian sebelum gerbang ditutup oleh satpam.

"Dasar bel, nggak bisa banget ya liat gue seneng bentaran aja" umpat Stella. Cewek itu langsung berjalan diikuti oleh Aca dan Elia一

•••

Lunna dan Dian baru saja menuruni tangga untuk menuju keruang guru, baru setengah perjalanan Dian tiba-tiba saja menghentikan langkahnya.

"Lun, lo duluan aja gih ke kantornya. Gue mau ke toilet dulu nggak tahan" ucap Dian.

Cold As You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang