Terimakasih untuk Vommentnya. slmt membaca❤
•••
Didalam kamarnya, Fikto masih memikirkan pengakuan Lunna tadi sepulang sekolah. Fikto tersenyum miris mengingatnya.
"Boleh sekarang lo suka sama dia Lun, itu hak lo. Tapi nggak akan gue biarin lo jatuh terlalu dalem gara-gara dia" ucap Fikto.
Cowok itu kemudian meraih ponselnya dan mencari kontak Lunna diponselnya. Dengan mantap Fikto mendial nomor Lunna di layar touchscreennya一cukup lama dan yang terdengar hanya suara operator yang memberi tahu kalau panggilannya tidak terjawab. Fikto mendengus kesal, cowok itu lalu melirik jam yang bertengger didinding. Yang menunjukan pukul 23:25 pm.
"Pantes aja nggak diangkat, pasti udah tidur. Bego banget gue" ucap Fikto sambil mendengus tawanya一
Pagi itu Lunna masih mematut dirinya dicermin, sambil mengikat rambutnya membentuk ekor kuda. Wajahnya diolesi pelembab lalu menyemprotkan parfume diseragamnya, yang wanginya terasa begitu lembut. Setelah merasa cukup Lunna tersenyum dan menyemangati bayangannya dicermin.
"Morning Lunna. It's new day! New story! And don't remember day's ago!" semangatnya lalu tersenyum lebar.
Cewek itu kemudian meraih tas dan ponselnya lalu berjalan keluar kamar menghampiri ayah ibu dan kakaknya.
Lunna memgecek ponselnya, ada notifikasi 2 panggilan tak terjawab dari Fikto. Lunna mengerutkan keningnya bingung. Lalu dengan gerakan yang lincah jarinya mengetikan sederet pesan singkat untuk Fikto一Fikto baru saja selesai memakai kaos putih sebagai dalaman seragamnya. Cowok itu melirik ponselnya yang menyala, ada 1 pesan baru masuk.
From : Lunna
"Pagi Kak. Maaf semalem telfonnya nggak saya angkat, ada apa ya?"Fikto tersenyum sumringah, ternyata Lunna yang mengirimkan pesannya pagi ini, dengan cepat Fikto membalas pesan itu一Setelah berpamitan pada orang tuanya Lunna langsung menyusul Kakaknya yang sudah lebih dulu ada didalam mobil. Ponselnya kembali bergetar.
From : Kak Fikto
"Sori ya Lun, semalem gue ganggu. Kmren gue cuma pengen ngobrol aja sama lo"Membaca itu Lunna menahan senyumnya. Aimar yang sedari tadi memperhatikan adiknya itu mengerucutkan bibirnya. Baru akan membalas pesan itu ponselnya menjeritkan lagu Wish you were here milik Avril Lavigne. Lagi-lagi nama Fikto yang muncul dilayarnya.
"Hallo?" sapa Fikto begitu panggilannya diangkat oleh Lunna.
"Iya hallo?"
"Lun, lo udah berangkat atau belum?"
"Emm, udah Kak. Ini lagi dijalan, kenapa emangnya?"
"Oh engga, tadinya gue mau jemput lo kalau belom berangkat. Tapi yaudah kalau gitu hati-hati ya, sampe ketemu disekolah" ucap Fikto lalu mematikan ponselnya.
Aimar yang memang sedari tadi hanya diam langsung buka suara begitu Lunna memasukan ponselnya kedalam tas.
"Jadi bener ade gue yang satu ini udah punya pacar?" tanya Aimar yang membuat Lunna menoleh
"Engga kok. Suudzon mulu nih jadi orang"
"Gue husnudzon kok, kan gue nanya de. Lagian kalau bukan pacar mukanya gausah blushing gitu dong" telak ucapan Aimar membuat Lunna skakmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold As You!
RomanceSebuah cerita manis tentang keberanian seorang gadis cheerful untuk mendekati salah satu cowok yang dijuluki "manusia es" disekolahnya. Akankah perjuangannya mampu membuat hati cowok itu luluh? atau malah Tuhan akan gantikan hati lain untuk datang d...