Twenty Four

23 5 0
                                    

Sedih aja gitu krn gaada yg komen, yaudahlah ya. Gue bakal cepet2 tamatin cerita ini, dan yah meskipun males juga nulisnya.

Hppy reading!

Pukul 15:00 Lunna menghampiri tas ranselnya yang sengaja dia letakan diteras depan kelas. Karena hari ini jadwal Lunna, Kayla dan empat temanya yang lain kecuali Siva, karena cewek itu piket beda hari dengan keduanya

"Ini Danu sama Ajis mana? Udah balik lagi belum sih?" Tanya Kayla

"Belum. Eh jangan-jangan mereka serius lagi sama omonganya mau nyimpen tong sampahnya di depan dan nggak bakal dianterin kesini" pekik Oci,

"Bisa jadi sih, lama banget deh cuma buang sampah doang juga"

"Yaudah deh, gue sama Icha duluan ya. Ntar kalau gue ketemu tu anak dua dibawah gue suru cepet balik ke kelas"

"Iya. Thanks ya Ci, hati-hati dijalan" seru Kayla, "Lun gimana nih?" kedua mata Kayla beralih menatap Lunna yang berdiri disamping Siva,

"Ya gimana? Tunggu aja, bentar lagi juga balik ko"

"Lama banget, kesel gue ih" sewot Kayla,

Tak lama kemudian Danu dan Ajis muncul diujung tangga sambil menenteng tong sampah ditengahnya,
"Lama banget si, lo pada buang sampah dimana? Diujung kulon?" cerocos Kayla,

"Buset Kay, lo kira ngangkut isi tong sampah tuh nggak berat apa, mana bau lagi terus kudu turun tangga. Oh tuhan tolonglah aku" jawab Danu sambil mengutip lirik lagu diakhir kalimatnya,

Lunna dan Siva terkekeh geli mendengarnya, sedangkan Kayla memutar bola matanya, jengah mendengar ucapan Danu barusan
"Gak usah curcol ayo ih cepet taro, mau gue buang nih sampahnya"

"Ya Allah, baru dibuang udah diisi lagi kebangetan lo ya Kay" protes Ajis, "udah ah, yu cabut Nu. Duluan yaaaa" keduanya lalu balik badan dan pergi,

••••

Fikto juga baru saja menuruni tangga bersama dengan Candra dan Dimas, mereka berjalan beriringan menuju area parkir mobil dan menghampiri sedan hitam City milik Candra,
"Kemana sekarang?" tanya Candra

"Tempat biasa dong," sahut Dimas

Ketiganya lalu membuka masing-masing pintu dan mobil langsung melesat meninggalkan area sekolah

"Bagus! Sekarang aman" desis seseorang,

Lunna, Siva dan Kayla tengah berjalan menyusuri koridor menuju tangga. Ketiganya menuruni anak tangga dengan santai, sampai di urutan tangga terakhir ketiganya langsung berhenti total begitu mendapati ada Stella dan dua dayangnya itu, yang memblokir jalan mereka. Kedua mata milik Stella tertancap lurus pada kedua manik mata Lunna cewek itu menelan ludahnya susah payah,

"Gila, ini bahaya" bisik Kayla, yang langsung diangguki oleh Lunna dan Siva,

"Gimana ini?!" tanya Siva tertahan,

"Gue itung sampe tiga, setelah itu kita langsung lari naik keatas lagi" bisik Kayla selirih mungkin, lalu kembali disambut anggukan oleh kedua sahabatnya itu,

Gerak-gerik Kayla langsung terbaca oleh Stella apalagi ketika bibir Kayla mengucapkan kata satu, cewek itu langsung memberikan ancaman untuk ketiganya,
"Kalau lo bertiga mau coba-coba kabur. Jangan harap kalian bakal bisa selamat ngelewatin gerbang sekolah!!"

Ketiganya tersentak begitu mendengar ancaman Stella sekaligus nada suaranya yang tinggi, kedua matanya masih menatap Lunna dengan nyalang
"Berani-beraninya lo bohong sama gue! Ada hubungan apa lo sama Fikto hah? Lo inget apa yang pernah gue bilang sama lo, kalau lo ketauan bohong lo akan terima akibatnya!" bentak Stella sambil menggertakan giginya,

Cold As You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang