Deffa membelakakan matanya kaget begitu mengetahui siapa yang datang ke ruangan musik dan siapa yang menyanyikan lagu favoritnya itu.
"Oh ternyata disini, gue cari-cari elo barusan dikira pulang duluan" ucap Kayla yang membuat Lunna terkekeh geli.
"Jadi-" Deffa menggantungkan ucapannya dan masih menatapnya kaget.
Ya! Talunna Mahenra, cewek dengan seribu kesabarannya tadi yang tengah menyanyikan lagu itu. Kejadian yang sungguh-sungguh mengagetkan Deffa cowok itu kemudian beranjak dan kembali melanjutkan langkahnya dengan seribu pertanyaan yang berterbangan dikepalanya.
Lunna memang memilih diam diruang musik kalau harus menunggu Siva dan Kayla yang tengah sibuk menyelesaikan masalah nilai PKN nya.
"Udah? Pulang yuk" ajak Lunna.
"Yuk, gue juga udah cape banget nih. Emang parah banget tu guru dikira nulis segitu banyak nggak pegel apa" umpat Siva.
Kayla hanya mengangguk membenarkan ucapan Siva barusan, lalu matanya tertuju ada gitar yang ada disebelah Lunna.
"Lo barusan nyanyi pake gitar? Emang bisa?" Kayla berbicara meremehkan sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
"Ya bisa dong, sembarangan banget lo kalau ngomong. Meskipun cuma metik-metik doang mah itukan sama aja main gitar.." timpalnya. "Dan yang penting lagu masuk, petikan gitar pas" ucap Lunna bangga.
Kayla dan Siva saling pandang lalu tersenyum tertahan mendengarnya.
"Ngetawain mulu lo berdua" protes Lunna sambil mengerucutkan bibirnya.
Ketiganya lalu berjalan menuju gerbang, hari ini Kayla dan Siva berniat ingin main kerumah Lunna. Tentu niatnya itu langsung dihadiahi persetujuan oleh Lunna一
Sesampainya dirumah Lunna Kayla sudah nangkring dikasur sedangkan Siva sibuk mencari-cari novel yang berjejer dilemari buku Lunna. Menurut Siva kamar Lunna sudah seperti perpustakaan dadakan begitu masuk yang terlihat adalah lemari buku yang isinya begitu banyak buku-buku."Hari ini bete deh, nggak ketemu Kak Fedril. Kemana ya dia Lun?" Kayla memulai pembicaraannya.
Lunna yang baru saja akan membuka seragamnya dan langsung menoleh kearah Kayla.
"Gatau deh, lagi bersemayam dilampu ajaib kali"
"Sialan, lo kira dia jini ojini apa? Sembarangan banget" timpal yang melihat tampang Lunna yang sepertinya cuek bebek.
"Gue nggak bilang dia jini ojini kok, barusan yang ngomong gitu siapa coba hayo?" sergah Lunna
"Kayla dong, siapa lagi" suara Siva ikut andil dalam obrolan mereka.
"Menyebalkan, sepertinya kalian berdua bersekongkol!" umpatnya lalu melempar Lunna dan Siva dengan bantal dan boneka kecil.
"KAYLA! Kurang ajar lo, gue lagi baca nih" protes Siva kesal "lagian jadi cewek tuh nggak boleh kasar tau" timpalnya lagi.
Lunna tertawa geli mendengar umpatan Siva barusan, sedangkan Kayla hanya mengerucutkan bibirnya sebal.
•••
Ajeng yang baru saja memasuki kelas dengan terpontang-panting langsung duduk ditempatnya yang ada dibelakang Siva, sambil menyuruh teman-temannya untuk mendengarkan ceritanya pagi ini. Setelah semuanya berkumpul ditempatnya termasuk juga Lunna, Ajeng langsung melihat ke kanan kiri depan belakang cewek itu langsung buka suara.
"Eh gue punya info baru soal Kak Fikto. Mau denger nggak?" tanya Ajeng.
Lunna mengernyitkan dahinya, dia lupa akan sesuatu. Seperti diketahui teman-temannya yang lain, Ajeng ini emang fanatiknya Fikto banget. Jadi jelas aja kalau ceritanya ini tentang Fikto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold As You!
RomanceSebuah cerita manis tentang keberanian seorang gadis cheerful untuk mendekati salah satu cowok yang dijuluki "manusia es" disekolahnya. Akankah perjuangannya mampu membuat hati cowok itu luluh? atau malah Tuhan akan gantikan hati lain untuk datang d...