Twenty Five

34 3 0
                                    

Hari sabtu tiba dan malam ini, pesta Anniversary kedua orang tua Fikto dirayakan dan untuk ke sepuluh kalinya, Lunna kembali mematut dirinya dicermin. Cewek itu kini memakai dress selutut berwarna coklat dengan gradasi dibagian perut dan atas dada sampai bahunya.

Dan untuk kesekian kalinya juga Lunna balik badan dan kembali menanyakan soal makeup dan penampilanya kepada Aimar yang sedari tadi duduk manis dikursi karena teriakan Lunna yang memintanya untuk diam dan memperhatikan penampilan adiknya itu malam ini.

"Apalagi kak yang kurang???" Tanya Lunna sekali lagi memastikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apalagi kak yang kurang???" Tanya Lunna sekali lagi memastikan

"Nggak ada de ya ampun lo udah cantik serius gue gak bohong" jujur Aimar sambil mengacungkan kedua jari telunjuk dan tengahnya,

Lunna kembali mematut dirinya dicermin, makeup nya memang sengaja dia poles se-natural mungkin sangat pas dengan usianya yang masih muda. Cewek itu melirik jam dinding yang bertengger diatas palang pintu kamarnya, jam tujuh kurang sepuluh menit. Fikto janji akan menjemputnya pukul tujuh teng, Lunna kembali menghela nafasnya pelan. Semoga saja dirinya bisa lancar menjelaskan perihal kejadian gaun yang diberikan Fikto itu,

"Emang lo mau ke acara apaan sih? Formal banget kayaknya" tanya Aimar memecah keheningan,

"Iya emang. Lunna di undang ke acara anniversary pernikahan orang tuanya kak Fikto"

"Oh.."

Lunna menoleh dan mengerucutkan bibirnya, enteng sekali kakaknya itu menjawab 'Oh' sedangkan menurutnya hal ini memang sangat penting. Ketika keheningan kembali tercipta tiba-tiba terdengar suara mesin mobil tepat didepan rumahnya, Lunna langsung berlari kecil menuju jendela dan melihat kebawah ternyata sedan Accord putih itu sudah berhenti manis di depan gerbang rumahnya. Aimar juga langsung mendongkak dari layar ponselnya dan menatap Lunna bingung,

"Nah terus ngapain masih disini? Ayok buruan turun" seru Aimar, cowok itu juga kemudian berdiri dan memasukan ponselnya kedalam saku celana levis selutut nya, "Kakak turun duluan deh ya. Jangan ngaret awas!"

Begitu hanya tinggal dirinya sendiri di kamar jantung nya kembali berdebar, tidak disangka bahwa efeknya akan sehebat ini. Karena malam ini adalah malam pertamanya pergi bersama salah satu most wanted di SMA Trailangga, padahal dulunya moment seperti ini yang dia harapkan bersama Deffa. Seperti tersadar Lunna langsung menggelengkan kepala untuk mengeyahkan pikiran nya barusan, cewek itu kemudian menghela nafas dan memakai sepatu heels nya,

Begitu berjalan keluar dan menuruni anak tangga. Lunna bisa melihat Fikto sudah duduk di sofa di temani oleh Aimar juga Ibunya, seolah tersadar akan keberadaanya Fikto tersenyum manis menatap Lunna yang mana malah membuat cewek itu tertunduk malu. Begitu sampai di antara ketiganya Lunna memberanikan diri untuk menatap Fikto, di lihatnya cowok itu memakai kemeja hitam dengan dasi kupu-kupunya. Terlihat sangat cute,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cold As You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang