Sehun masih membeku di tempatnya. Dia tidak menyangka perkataan nya yang menyakitkan itu bisa keluar secara langsung hingga bisa menyakitkan perasaan Soojung. Sebenarnya dia tidak berniat untuk mengeluarkan kata-kata sekejam itu, tetapi dirinya terlalu emosi dengan sikap Soojung yang sembarangan mencium lelaki lain.
Bukan hanya kesal yang dirasakannya, tetapi jika boleh jujur dia juga merasa cemburu. Dia tidak ingin Soojung disentuh oleh lelaki lain baik itu Jongin atau siapapun. Dia tidak ingin itu.
Sepertinya kali ini akan sulit sekali untuk membuat gadis itu sedikit berbaikan dengannya, sepertinya Sehun memang ditakdirkan untuk berjuang saat ini.
Berjuang? Dia bahkan belum bisa memahami isi hatinya yang sebenarnya. Semuanya sungguh membingungkan dan dia benci ketika pikirannya kacau oleh beberapa hal.
Sehun menghela napasnya berat lalu berjalan ke arah mobilnya dan mengemudikannya dengan cepat menuju rumahnya.
Setibanya dirumah, Sehun langsung berjalan ke arah kamarnya yang bersebrangan dengan kamar Soojung. Sebelum memasuki kamarnya, dia sempat menoleh ke arah kamar Soojung dan hatinya ingin sekali memastikan apakah gadis itu baik-baik saja.
Sehun menghela napasnya dalam-dalam, dirinya memutuskan akan menemui Soojung esok hari dan mulai membicarakannya baik-baik.
***
Keesokan harinya, suasana yang ada di ruang makan itu begitu kelam. Diantara Sehun dan Soojung tidak ada yang berniat memulai percakapan. Keduanya tengah sibuk dengan pemikirannya masing-masing.
"Jung, nanti malam kamu hadir kan di pesta yang diadakan Yoona?" akhirnya Soeun membuka obrolan dan berhasil membuat keduanya teralihkan ke arahnya.
Soojung mengangguk dan tersenyum, "Aku pasti datang."
Soeun ikut tersenyum.
Disaat Soojung kembali fokus ke makanannya, Sehun sedang memperhatikannya dengan intens. Lalu, keningnya berkerut ketika melihat ada kerutan di kening Soojung, gadis itu seperti kesakitan.
Sehun ingin sekali memastikan apa yang sudah terjadi pada gadis itu.
"Jung, kau bai..."
"Aku... Selesai." sela Soojung dengan nada bicaranya yang berubah.
Sehun dan Soeun pun bingung karena sikap Soojung yang menurut mereka sangat mencurigakan.
"Soojung kenapa?" tanya Soeun.
Sehun hanya mengedikkan bahunya tanda tidak tahu, tatapannya masih melekat pada punggung Soojung. Dan nalurinya seperti mengatakan bahwa gadis itu tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja.
'Apa yang terjadi padamu, Jung?' batinnya.
*
Di dalam kamarnya Soojung berjalan dengan tertatih ke arah kamar mandi, jemari lembutnya bergerak menuju shower dan menyalakannya hingga berhasil mengenai tubuh mungilnya yang masih dibaluti kaos putih dan celana pendek berwarna cokelatnya. Di dalam guyuran air itu, air mata nya mulai menetes dan turun bersamaan dengan air yang mengguyur badannya.
Dia tidak tahu apa yang ada di dalam pikirannya hingga mengguyurkan badannya dengan air yang dingin, tetapi itu membuat tubuhnya nyaman. Kenyaman itu lah yang membuat rasa sakit di dadanya mulai berkurang, sesak di dadanya berkurang dan rasa sakit dipikirannya berkurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother is My Love
FanfictionSoojung dan Sehun terikat dalam status saudara. Soojung mencintai Sehun, tapi tidak dengan Sehun. Sehun pun dijodohkan, dan saat Soojung kembali, ia mulai merasakan cinta pada Soojung. Keduanya saling bersama menjalani cinta di belakang semua orang...