Part 17

7K 597 36
                                    

Mungkin pendengaran Sehun mulai bersalah. Dia tidak pernah beranggapan jika Soojung benar-benar akan mempercayai ucapannya. Bunuh diri? Yang benar saja. Sehun masih ingin hidup dan dia tidak memiliki niatan untuk melakukan hal yang paling konyol seperti itu.

"Aku tidak akan dan tidak akan pergi dari Korea. Aku janji itu, jika aku mengingkarinya, maka kau bisa melakukan apapun kepadaku. Bahkan, kau bisa membunuhku sekaligus."

Sehun ingin sekali tertawa karena mendengar perkataan Soojung yang menurutnya sangatlah lucu dan menggemaskan. Tetapi, niatannya itu dia urungkan karena dia mendengar isakan Soojung yang berhasil menyentuh hatinya. Dia pun berbalik untuk melihat keadaan gadis itu, dan dia berhasil mendapatkan keadaan gadis itu yang begitu kacau dengan bulir kristal yang mendarat di pipinya.

"Bagaimana bisa kau mengatakan ingin membuang nyawamu seperti itu, tidak tahukah kau bahwa aku sangat menyayangi nyawaku sendiri. Kau memiliki waktu yang banyak, tapi aku? Apa aku memilikinya?"

Tanpa dia sadari, Soojung sudah mengatakan sesuatu yang membuat Sehun bisa saja berpikir bahwa Soojung memiliki penyakit yang mematikan. Dia bodoh karena membiarkan mulut cantiknya mengeluarkan kalimat mengerikan itu. Seharusnya dia dapat menjaga mulut nya dengan baik.

Karena dia mengetahui kesalahannya, Soojung segera menutup mulutnya dan segera berbalik membelakangi Sehun. Tiba-tiba saja detak jantungnya bergerak dengan cepat dan itu membuat tubuhnya bergetar seketika. Dia takut bahwa Sehun akan menyadari sesuatu dan menyelidiki segalanya. Dia tidak ingin hal itu.

Sehun yang bingung dengan tingkah Soojung, segera melangkahkan kedua kakinya ke hadapan Soojung dan kedua manik matanya berhasil mendapatkan keadaan tubuh Soojung yang bergetar. Dan itu semakin membuat dirinya bingung.

"Kau...kenapa?" tanya Sehun khawatir.

"A-ak...aku... Ti-tidak-"

Soojung menggelengkan kepalanya dengan cepat ketika nada bicaranya yang gugup muncul, "- aku baik-baik saja." akhirnya dia melanjutkan ucapannya.

"Kamu tidak melakukannya, kan? Melukai diri sendiri? Bagaimana bisa kau melakukan hal yang beg...hhmmpptt."

Sial!

Soojung sudah memaki Sehun dalam batinnya dengan kata-kata yang tidak bisa dia ucapakan. Tentu saja tidak bisa, karena bibirnya sedang dikunci dengan rapat-rapat oleh lelaki bajingan yang ada di hadapannya itu.

Akhirnya, bibir Sehun menjauh dari bibir Soojung dan kedua manik cokelatnya menatap dengan lembut iris cokelat milik Soojung, "Bagaimana bisa aku melukai diriku ketika aku tengah berjuang untuk mendapatkanmu. Aku akan melakukan hal itu jika kau benar-benar pergi dari hidupku dan tidak akan kembali." katanya dengan tulus. Kemudian, dia mulai membawa Soojung ke dalam pelukan hangatnya dan memeluknya dengan erat.

Mereka pun berpelukan dengan sangat lama sampai Sehun memutuskan untuk ke kamar, karena dia ingin Soojung istirahat setelah badannya terkena guyuran hujan. Dia pun menggandeng Soojung ke kamarnya.

Entah apa yang terjadi pada Soojung, hingga dia meminta Sehun untuk tidur di sisinya malam ini, dan tanpa pikir panjang - Sehun langsung menyetujuinya. Mereka berbaring bersama di ranjang dan tidur dalam keadaan berpelukan.

Tapi...

Soojung tiba-tiba memekik dengan kencangnya hingga membuat Sehun begitu bingung.

"Ada apa?"

Soojung tampak bingung. Dia turun dari ranjang dan berlari ke kamar mandi untuk mencari apa yang dia cari.

Ponsel. Benar, dia melupakan segalanya termasuk lupa menghubungi Jessica yang pasti sudah menunggunya di bandara. Dia menemukan ponselnya dan mulai menyalakannya, tetapi yang di dapatkannya adalah nihil, karena ponselnya rusak akibat air hujan.

My Brother is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang