Part 24

6K 560 35
                                    

Sehun tahu bahwa ini merupakan kesalahan terbesarnya. Membiarkan Soojung pergi dari sisinya. Menyerah atas cintanya. Ia sendiri tidak tahu dengan apa yang sudah ia putuskan. Ia hanya mengikuti hatinya, mengikuti kata hatinya untuk pergi jauh dari Soojung. Ia hanya tidak ingin Soojung semakin sakit menjalani kehidupannya. Ia tidak ingin menyakiti Soojung lebih jauh. Jika itu adalah keputusan Soojung, maka ia akan melakukannya.

Setidaknya, ia bisa meringankan rasa sakit di hati Soojung.

Ia saat ini tengah duduk di ruang tengah bersama dengan Chanyeol.

"Kau sudah memberitahu Soojung mengenai pernikahanmu?"

Sehun mengangguk. Tidak diberitahu oleh ia pun, Soojung sudah mengetahuinya dari Yoona.

"Agh, ini seperti di dalam drama. Hanya saja, ini jauh lebih rumit dari yang ada di drama." ujar Chanyeol seraya meregangkan kedua tangannya.

Sehun hanya terdiam. Ia juga sempat berpikir bahwa hidupnya seperti berada di dalam drama. Penuh konflik dan itu membuatnya frustrasi. Ia berharap ini semua cepat berakhir.

Brug

Sehun dan Chanyeol menoleh ke asal suara, dan mereka langsung berlari ke lantai atas. Setibanya disana, mereka menemukan Soojung yang sudah terduduk dengan lemas di lantai. Gadis itu tengah meremas dada kirinya.

Sehun panik. Melebihi kata panik. Ia kemudian berlari ke arah Soojung dan menyentuh pundak gadis itu.

"Kau kenapa?" tanya Sehun cemas.

Gadis itu tidak juga menjawabnya, dan Sehun tidak suka itu. Kemudian ia mengangkat tubuh Soojung dan membawa gadis itu masuk ke dalam kamarnya. Ia melakukan itu, karena wajah Soojung sudah dibanjiri oleh keringat dingin.

Setibanya di kamar Soojung, ia membaringkan Soojung di ranjang king size nya.

"Chan, panggilkan dokter." perintah Sehun kepada Chanyeol yang sedari tadi hanya mengikuti mereka.

Chanyeol mengangguk, kemudian ia membalikkan badannya, tapi Soojung memanggilnya, "Tidak perlu. Aku hanya kelelahan." ucao Soojung bohong.

"Tidak, kau harus dipe..."

"Aku bilang tidak perlu! Apa kau tidak punya telinga?!"

Bentakan Soojung berhasil membuat Chanyeol dan Sehun menatap dengan bingung ke arahnya.

"Aku mohon pergilah!" pinta Soojung dengan nada yang ia turunkan. Dadanya terlalu sesak untuk bisa berdebat dengan Sehun.

Sehun yang bingung, mulai bangkit dan memilih untuk keluar dari kamar Soojung, begitu juga Chanyeol.

***

Dua bulan sudah berlalu, dan selama dua bulan itu, hubungan yang terjalin antara Sehun dan Soojung berjalan dengan biasa. Iya, biasa dalam artian yang berbeda.

Mereka bertemu, saling menyapa, mencoba tersenyum dan terakhir, sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Hanya itu yang mereka lakukan selama ini, dan itu berhasil menimbulkan kecurigaan pada Soeun.

"Kalian baik-baik saja, 'kan?" tanya Soeun kepada mereka berdua. Saat ini, mereka sedang menyantap makan siang mereka. Siwon tidak ikut, karena pria itu sedang berada di Paris untuk pekerjaannya yang menumpuk.

"Kami baik-baik saja, eomma." jawab Sehun tanpa memandang Soeun.

Soeun ingin percaya, tapi melihat hubungan mereka yang menurutnya mulai menjauh, membuat Soeun harus berpikir dua kali.

"Baiklah, eomma harap, tidak ada sesuatu yang terjadi pada kalian." ucap Soeun putus asa.

Keduanya mengangguk.

My Brother is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang