Mereka pun tiba di perkarangan rumah yang sudah tiga tahun lamanya tidak pernah Soojung tempati, sungguh Soojung sangat merindukan rumah itu.
Dia keluar lebih dulu dari mobil Sehun dan meninggalkan Sehun yang sedang sibuk mengangkat koper besarnya.
Soojung berlari memasuki rumah dan langkahnya terhenti ketika melihat keluarga Jongin yang sedang asyik mengobrol di ruang tamu.
"Soojung-ah."
Soeun langsung berlari ke arah Soojung dan memeluk gadis kecilnya itu dengan erat, "Akhirnya kau pulang juga, kau tidak tahu bagaimana khawatirnya oemma selama kau di California."
Soojung tersenyum dan melepaskan pelukan Ibunya, "Aku juga sangat sangat merindukan oemma, mengenai California, aku sangat menjaga diriku disana."
Soeun tampak puas dengan jawaban Soojung dan mulai mencubit pipi gadis itu dengan lembut.
"Syukurlah, sekarang beri salam kepada Appa mu dan yang lainnya."
Soojung mengangguk laluberjalan ke hadapan keluarga Kim dan Appa nya.
Soojung berdiri tegak lalu meletakkan kedua tangannya di perutnya dan membungkuk sembilan puluh derajat kepada mereka, "Senang bertemu dengan kalian."
Semua yang ada disana pun gemas dengan sikap Soojung yang lucu kecuali Sehun tentunya. Lelaki itu hanya memasang wajah datar nya melihat kebersamaan mereka.
"Soojung-ah, Bibi sangat merindukanmu." Ucap Ny. Kim dengan gembira lalu berjalan memeluk Soojung.
"Aku juga sangat merindukan Bibi, aku juga merindukan brownies buatan Bibi." balas Soojung sembari melepaskan pelukannya.
"Dia hanya ingin gratis saja."
"Yak!" bentak Soojung kepada Jongin yang seenaknya mengatakan hal itu.
Semuanya lagi-lagi tertawa dengan apa yang baru saja terjadi.
"Soojung..."
Soojung menoleh ke arah Soeun, "Iya?"
"Naiklah ke atas, kamu pasti kelelahan."
Soojung mengangguk dan pamit kepada semua orang untuk beristirahat, dia lalu berjalan ke lantai dua dengan Sehun yang mengikutinya sambil membawakannya koper.
Setidaknya dia masih memiliki hati untuk membawakan koper adiknya yang baru saja kembali.
Soojung berjalan ke arah kamarnya dan membuka pintu kamar yang sudah sangat lama tidak dia rasakan.
Dia takjub karena kamar itu sangat bersih walaupun tidak ada yang menempatinya.
"Kamar ini selalu dibersihkan oleh maid setiap hari. "
Senyuman yang tadi terpancar di wajah Soojung langsung menghilang dan dia menoleh ke arah Sehun yang sedang meletakkan kopernya, "Aku tahu itu, kau tidak usah memberitahukan hal sepele seperti itu kepadaku." Ucap Soojung dingin.
"Terserah kau saja." balas Sehun lalu mulai mengeluarkan barang-barang yang dibawa Soojung dan hal itu langsung membuat kening Soojung berkerut.
"Apa yang kau lakukan?" teriak Soojung sambil berlari mencekal tangan Sehun untuk menghentikkan appa yang akan Sehun lakukan terhadap barangnya.
Sehun menoleh dan menatap tajam ke arah Soojung yang juga menatapnya dengan tajam, "Bukankah ini kebiasaanmu? memintaku untuk mengeluarkan isi kopermu dan memintaku meletakkannya di lemari?"
Soojung tertegun. Dia tidak tahu bahwa Sehun masih mengingat kebiasaannya itu.
Dulu, ketika mereka selesai berlibur, Soojung pasti akan meminta bantuan kepada Sehun untuk merapikan kembali pakaian bawaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother is My Love
FanfictionSoojung dan Sehun terikat dalam status saudara. Soojung mencintai Sehun, tapi tidak dengan Sehun. Sehun pun dijodohkan, dan saat Soojung kembali, ia mulai merasakan cinta pada Soojung. Keduanya saling bersama menjalani cinta di belakang semua orang...