Part 40- End(S)

8.4K 552 110
                                    

Keep Reading

Keesokan paginya, Sehun datang ke rumah sakit dengan Sean. Semalam ia memikirkan-mungkin saja Soojung ingin bersama dengan Sean dan menghabiskan waktunya dengan Sean. Jadi Sehun membawanya kemari.

Ia memasuki kamar Soojung, untungnya Soojung sudah di pindahkan ke ruang rawat semalam dan itu semua atas permintaan Soojung yang langsung sadar di tengah malam.

Sehun masuk dan menemukan Soojung yang sudah menyambut mereka. Rasanya Sehun ingin menangis saat ini juga. Bagaimana tidak? Kondisi Soojung semakin parah. Tapi Sehun terus kuat. Demi Soojung dan putra mereka, Sean. Ia akan kuat.

Sehun tersenyum dan berjalan ke sisi ranjang Soojung.

"Kau membawanya kemari?"

Sehun mengangguk, kemudian memberikan Sean ke dalam gendongan Soojung. Soojung pun membawa Sean ke gendongannya dan senyumannya tidak pernah terlepas dari wajah Sean yang sedang tertidur dengan pulasnya.

"Apa dia tidur dengan nyenyak?" Tanya Soojung lembut sembari mengusap pipi gembul milik Sean.

Sehun mengangguk, "Dia selalu tidur dengan nyenyak jika bersama Ibunya."

Soojung merasa bahagia, ia memandang lekat-lekat wajah damai Sean. Wajah itu benar-benar tampan. Ia tidak menyangka bisa melahirkan seorang anak yang sangat tampan, setampan ayahnya tentu saja.

Tiba-tiba saja senyuman Soojung memudar. Pikirannya sekarang tertuju ke beberapa hal.

Apa yang akan Sean lakukan kelak? Bisakah Sean mencintainya seperti ia mencintai Sean? Bisakah Sean memanggilnya dengan sebutan ibu di makamnya?

Astaga. Soojung tidak kuat memikirkan hal itu. Jika bisa, ia ingin mendengar Sean memanggilnya dengan sebutan ibu. Soojung ingin mendengar itu.

Sedangkan Sehun yang beradi di sisi mereka, hanya bisa menatap sedih kea rah Soojung.

***

Lay yang mendengar mengenai keadaan Soojung langsung menyiapkan dirinya untuk kembali ke Korea. Ia bahkan tidak memperdulikan proyeknya yang sedang di kejar deadline di Jepang. Ia tidak perlu itu, karena yang ia butuhkan sekarang adalah mengetahui bagaimana kondisi Soojung.

***

Bagaimana perasaanmu ketika tahu bahwa hidup seseorang hancur karena kebodohanmu? Itulah yang Yoona rasakan saat ini. Dari semalam, ia tidak bisa menutup matanya untuk sekedar istirahat. Karena yang ada di pikirannya sampai saat ini adalah tentang Soojung, Sehun, dan Sean.

Ya Tuhan. Yoona benar-benar tidak habis pikir dengan Soojung yang bisa bertahan menghadapi cobaan seberat ini.

Tit...

Lamunan Yoona buyar, ia langsung melihat lurus ke depan dan seketika saja ia kehilangan kesadarannya.

***

Di tengah kepanikannya karena kondisi Soojung, Jessica tidak melupakan profesinya sebagai dokter yang selalu siap siaga jika ada pasien yang baru saja masuk. Dan pagi hari ini ia mendapatkan jadwal piket di UGD.

"Dok, ada pasien kecelakaan mobil."

Jessica langsung belari bersama residen tahun pertama itu untuk melihat pasie yang disebutkan.

"Apa yang terja-"

Ucapan Jessica terhenti ketika melihat siapa pasien itu, "Yoona?"

"Apa yang terjadi?"

"Nona ini mengalami kecelakaan. Dan sepertinya ia mengalami kerusakan di bagian syaraf otaknya."

"Cepat bawa ke ruang operasi."

My Brother is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang