Part 31

5.5K 578 127
                                    

Ini lebih sakit ketika ia diminta oleh Sehun untuk pergi dari hidupnya. Ini lebih sakit beribu kali daripada apa yang sudah terjadi di hidupnya. Baginya, tidak ada rasa sesakit ini di dunia ini. Ini adalah apa yang tidak sama sekali ia harapkan. Ia tidak pernah membayangkannya.

Hatinya yang sudah tertancap pisau, hancur seketika. Tidak pernah ia bayangkan sakitnya seperti ini. Beberapa tahun yang lalu, ia merasakan sakitnya kehilangan, dan sekarang ia merasakan sakit yang tidak bisa ia deskripsi kan.

Di dalam mobil itu, Soojung terus-menerus menangis. Bahkan, ia tidak mempedulikan supir yang meliriknya dengan bingung.

Soojung tidak peduli itu, yang ia butuhkan sekarang hanya lah ketenangan dan Sean. Oh astaga, perasaan yang timbul di hatinya setiap melihat Sean adalah salah satu alasannya. Bagaimana mungkin ia tidak bisa mengenali putra yang sudah di kandungnya selama sembilan bulan, putra yang sudah ia kandung dengan kekuatan yang ia miliki. Putra yang bahkan dapat menghancurkan kehidupannya. Soojung tidak percaya itu, seharusnya ia tahu siapa Sean. Mata, bibir, rambut semuanya adalah perpaduan miliknya dan Sehun. Seharusnya Soojung tahu akan hal itu.

"Nyonya, anda tidak apa-apa?" tanya sang supir.

Soojung terdiam, napasnya ia hembuskan dan air matanya ia hapus.

"Ke Rumah Sakit Oh." perintah Soojung.

Akhirnya, mobil itu berjalan dengan mulus menuju Rumah Sakit Oh. Soojung kesana karena sebuah tujuan, dan tujuannya adalah ia ingin menceritakan segalanya pada Siwon yang saat ini masih belum menyadarkan diri.

***

---Flashback On---

Setelah membawa Sean dari Rumah Sakit. Soeun membawanya ke vila yang dimiliki keluarganya di Jepang. Selama tiga bulan, ia sering bolak-balik Jepang-Korea hanya untuk melihat keadaan Sean yang ia titipkan pada seseorang yang sangat percaya. Ketika usianya menginjak tiga bulan, Soeun membawa Sean ke Korea.

Ada alasan mengapa Soeun tega melakukan itu semua, dan alasannya adalah Yoona.

Beberapa bulan yang lalu, dokter memberikan keluarga mereka sebuah kabar yang sangat buruk. Yaitu, Yoona tidak akan pernah bisa hamil. Hal itu sontak membuat kedua pihak terkejut bukan main.

Soeun sendiri masih ingat bagaimana rapuhnya Yoona ketika mengetahui hal itu. Menantunya itu seperti kehilangan jiwanya, bahkan Sehun pun tidak bisa membuatnya ceria lagi.

Alhasil, demi Yoona, Soeun melakukan hal sebejat ini. Ia secara tidak sengaja melihat Soojung yang sedang mengandung, dan ide mulai muncul.

Ia menggunakan kesempatan itu, dan mengambil Sean dari tangan Soojung. Soeun akui bahwa ia sangatlah jahat. Ia tahu akan hal itu. Ia sudah memisahkan seorang ibu dan anak yang bahkan belum melihat satu sama lain. Soeun memang jahat.

Tapi, biarkan ia melakukan ini untuk kebahagiaan Yoona yang sudah mengorbankan hidupnya untuk keluarga mereka. Ia hanya ingin Yoona ceria lagi.

Setelah mereka berdua tiba di Korea. Soeun menjalankan sebuah rencana. Malam hari, ia meletakkan Sean di depan rumah mereka dan membuat Sehun serta Yoona berpikir bahwa ada seorang ibu yang membuang anaknya. Tidak lupa juga, Soeun menuliskan sebuah surat yang berisi tanggal lahir Sean dan pesan untuk Yoona dan Sehun. Ia memang cerdas.

Malam itu, Soeun bisa melihat kecerahan di mata Yoona. Begitu juga Sehun, keduanya sangat senang dengan kehadiran Sean. Tapi, Soeun merasa buruk dan jahat pada Soojung. Putri yang sudah ia besarkan dengan sepenuh hati, harus ia sakiti seperti ini.

"Maafkan Eomma, Soojung-ah." ujarnya sembari melihat Sean yang sudah berada di gendongan Sehun.

---Flashback Off---

My Brother is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang