CC 13 - KEMUNCULAN ALPHA

590 51 2
                                    

Rumah makan pada siang hari akan selalu ramai dengan para pembeli. Terutama jika letaknya startegis.

"Raf! Temui aku di ruangan sekarang!" ucap Morgan saat bertemu dengan Rafael.

"Pasti masalah kemarin" batin Rafael.

TAP TAP TAP

Rafael berjalan menaiki tangga menuju ruangan Morgan.

CEKLEEK

Rafael mengunci pintu setelah masuk ke dalam ruangan.

"Duduk!" perintah Morgan. Rafael lalu menuju ke sofa. "Kenapa kamu tidak hadir saat duel kemarin?!" seru Morgan langsung ke pokok permasalahan.

"Aku akan mengikuti olimpiade beberapa hari lagi. Jadi tidak ikut duel bersama kamu" ucap Rafael tenang. "Aku juga sudah menghubungimu agar kamu mencari penggantiku" lanjut Rafael.

"Iya! Tapi aku harus mencari penggantimu dengan cepat! Karena malam itu harus duel dengan Gama!" seru Morgan dengan kesal.

"Bukankah kamu sudah menemukan penggantiku?" sahut Rafael menyeringai.

"Aku sudah menemukannya saat kepalaku mau pecah karena kamu, Raf!" teriak Morgan.

"Jangan berteriak, nanti hipertensi" sahut Rafael.

"Cih!!" cicit Morgan.

"Pilihanmu tepat menghubungi Si Beta. Dia dapat membantumu untuk menaklukan Gama" sahut Rafael.

"Kenapa kamu tahu aku bersama Bisma bertarung melawan Gama?!" tanya Morgan dengan terkejut. "Aku tidak memberitahu siapapun siapa penggantimu itu!" ucap Morgan. Rafael hanya tersenyum simpul. "Ouuhhhh... Aku tahu!" seru Morgan tiba-tiba. "Kamu datang ke arena duel!" sahut Morgan menatap tajam ke Rafael. "Kamu dengan tenang melihat kami bertarung di tempat persembunyianmu?!" seru Morgan. "Kenapa kamu tidak keluar dari tempat persembunyian itu?!" teriak Morgan tidak terkendali.

"Hobimu sekarang berteriak, ya" sahut Rafael.

"Apa kamu ingin melihatku marah?!" seru Morgan.

"Aku sudah melihatmu marah" ucap Rafael santai.

"Rafael!! Apa mau kamu?!" teriak Morgan sambil mengacungkan jemari ke Rafael.

"Aku tidak ingin bertarung dan muncul lagi di depan mereka. Selain itu sekolah membutuhkan otakku. Aku ingin melindungi kepalaku" ucap Rafael.

"Alasanmu itu klasik jika akhirnya kamu muncul juga di arena!" ucap Morgan. "Aku akan memberitahu kamu sesuatu. Aku ingin tahu dengan ini kamu akan muncul di tengah arena atau tidak!" lanjut Morgan mulai menyeringai.

"Apa yang ingin kamu beritahu?" sahut Rafael.

"Gama menantang Kio untuk duel! Taruhannya adalah wilayah mereka!" ucap Morgan. Rafael membola sempurna saat mendengar ucapan Morgan.

"Nona..." batin Rafael. "Kamu bohong kan?" sahut Rafael mengejek.

"Bohong?! Kio mengirim pesan ke aku, Raf! Cek sendiri ponselku jika tidak percaya!" seru Morgan sambil melempar ponselnya ke Rafael. Rafael mulai mencari kotak masuk untuk membuktikan ucapan Morgan.

From: Kio
To: Morgan
Gama mengajak duel di arena terbuka nanti malam. Wilayah ini jadi taruhan. Anak buahku sedang bersiap.

Rafael terhenyak membaca pesan dari Kio.

"Aku tidak bohong kan?!" sahut Morga dengan sinis.

"Itu wilayah kekuasaanmu. Jadi keputusan ada di tanganmu" sahut Rafael lalu meletakkan ponsel milik Morgan ke meja.

CUPCAKE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang