"Mau masuk ke rumah, Nona?" tanya Rafael saat Isyana sudah di depan rumah kecilnya.
"Tentu" jawab Isyana.
CEKLEEK
"Silahkan duduk, Nona. Maaf rumahnya kecil" sahut Rafael saat sudah memasuki rumah.
"Jangan lama ganti bajunya!" Isyana memperingatkan sambil duduk di kursi ruang tamu.
"Baik, Nona. Sebentar tunggu di sini" ucap Rafael lalu pergi ke kamarnya.
"Sesuka aku mau menunggu di mana" sahut Isyana pelan sambil menengok ke Rafael yang memasuki kamar di sebelah kiri. "Oh itu kamarnya" ucap Isyana dengan tersenyum jahil. Isyana berdiri lalu melihat foto yang tertempel di dinding ruang tamu. "Sepertinya dulu kehidupan Rafael termasuk berkecukupan" sahut Isyana memperhatikan foto Rafael kecil yang tertawa bersama pria dan wanita separuh baya di bawah pohon Sakura. "Rafa!! Jangan pakai bedak!!" teriak Isyana sambil melirik jam dinding ruang tamu yang menunjukkan pukul 13.40.
"Saya bukan cewek, Nona!!" teriak Rafael dari dalam kamar. Isyana terkekeh kecil mendengarnya.
TAP TAP TAP
Isyana berjalan menuju kamar Rafael. Serangaian kecil muncul di bibir merah mudanya.
CEKLEEKK
Tiba-tiba pintu kamar Rafael dibuka dari luar. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Nona Isyana.
"Nona!!" teriak Rafael sambil menatap ke arah pintu. "Untung sudah pakai pakaian!!" lanjut Rafael merapikan kaosnya.
"Aku ingin menggodamu saja" sahut Isyana sambil terkekeh lalu keluar kamar Rafael.
"Tuhan, semoga aku tidak terkena serangan jantung" sahut Rafael lirih sambil berjalan menuju ruang tamu. "Kita mau kemana?" tanya Rafael.
"Kita pergi ke Mall Junction Permai" jawab Isyana lalu mengambil kunci mobil yang terletak di atas meja.
CEKLEEK
Rafael mengunci rumah lalu mengikuti Isyana dari belakang menuju mobil.
"Nona mau beli apa?" tanya Rafael setelah duduk di samping Isyana.
"Beli apapun terutama makanan. Cemilanku habis" jawab Isyana lalu memasang safety belt.
"Ternyata Nona suka makan" sahut Rafael sambil memasang safety belt.
"Kenapa?" sahut Isyana mulai menyalakan mobil.
"Pantas pipi Nona tembem" sahut Rafael.
SREEEKK
"Apa kamu bilang?!" seru Isyana sambil memiting leher Rafael.
"N-no-na!! Ampun!!" ucap Rafael berusaha lepas dari pitingan Isyana.
"Awas kamu bilang itu lagi!!" Isyana melepaskan tangan dari leher Rafael.
HAH HAH HAH
Rafael mengatur napasnya.
BRUMM BRUMM
Mobil melaju menuju jalan beraspal menuju Junction Permai. Lalu lintas tidak terlalu macet sehingga perjalanan dapat ditempuh sekitar dua puluh menit.
"Beli makanan terlebih dahulu atau itu pilihan terakhir, Nona?" tanya Rafael setelah memasuki mall dan terlihat supermarket di depannya.
"Terakhir saja. Kita menuju ke atas" jawab Isyana menuju eskalator.
Rafael yang sudah lama tidak pergi ke mall menikmati perjalanannya kali ini. Dia melihat kanan dan kiri melihat stand-stand berbagai pakaian. Tanpa dia sadari, Isyana sesekali meliriknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUPCAKE [Complete]
RomanceApa rasa favoritmu? Semua hal pada akhirnya akan menciptakan satu rasa. Satu rasa yang manis. Manis seperti cupcakes. Rank in Action: #191 (03/03/17), #77 (04/03/17) Rank in caffe : #2 (8/11/19)