CC 6 - KEJAHILAN

734 46 18
                                    

"Aku harus berangkat ke sekolah lebih pagi dari biasanya. Kalau berangkat seperti biasa nanti dapat banyak pertanyaan dari Nona" ucap Rafael sambil mempersiapkan buku-buku untuk pelajaran hari ini. "Sarapan di sekolah saja" sahut Rafael mengambil roti dan menggigit bungkusnya. Dia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 05.45.

Rafael yang biasanya berangkat jam 06.15 kini memutuskan berangkat jam 05.45. Semua ini karena kecerobohannya, mengantarkan Isyana pulang.

CEKLEEK

Terdengar pintu rumah yang dibuka oleh Rafael. Sepeda sudah ada di sampingnya untuk dikayuh. Namun, saat pintu telah dibuka lebar,

"Nona!!" seru Rafael dengan membola sempurna. Bungkus roti yang digigit terjatuh ke lantai.

"Heii..." sahut Isyana yang sudah rapi dan tersenyum penuh misteri. "Roti kamu jatuh" sahut Isyana. Rafael lalu menunduk dan mengambilnya. "Mau berangkat ke sekolah ya?" tanya Isyana melihat penampilan Rafael yang sudah rapi dengan sepedanya.

"N-nona mau ap-paa ke sini?" tanya Rafael dengan nada kebingungan. Perlahan Rafael berjalan mundur.

"Aku ke sini mau melihat orang yang mengantarkanku pulang kemarin malam" ucap Isyana lalu berjalan masuk ke dalam rumah Rafael.

GLEEK!

Rafael seakan susah menelan air ludah mendengar ucapan Isyana.

"Mmm.. Mmm" sahut Rafael yang mulai kebingungan untuk berbicara.

SREEKK!

Isyana mendorong Rafael ke dinding sehingga jarak mereka berdekatan. Isyana menatap tajam ke arah Rafael. Terlihat kira amarah yang dipendam dalam bola matanya.

"Kemarin siapa yang bilang tidak dapat menyetir?!" ucap Isyana dengan nada tinggi. "Kamu mulai berbohong ya!" seru Isyana tidak terima dibohongi oleh Rafael. "Kenapa kamu dulu bilang tidak dapat menyetir?!" tanya Isyana mencengkeram kerah baju Rafael.

"Kalau aku bilang dapat menyetir, bagaimana cara aku pergi dan pulang kerja, Nona?" ucap Rafael dengan rasa was-was.

"Itu urusan belakangan!" seru Isyana. "Kemarin aku belum menanyakan sesuatu karena maaghku kambuh. Sekarang kamu menambah pertanyaan di otakku!" seru Isyana. "Jawab pertanyaanku dengan jujur. Siapa sebenarnya kamu, Rafael?!" tanya Isyana dengan tatapan tajam. Tangannya sudah menahan Rafael tetap terperangkap di dinding.

"Aaa.. Mmm..." Rafael seakan susah untuk bicara. Bola matanya bergerak ke kanan lalu ke kiri.

"Jawab!!" seru Isyana.

"Bukan siapa-siapa, Nona. Aku hanya anak miskin yang dapat sekolah karena beasiswa!" ucap Rafael dengan tegas. Isyana melepas tangannya.

"Seperti hari kemarin kalau kamu tidak mau memberitahu. Aku akan mencari tahu sendiri" sahut Isyana membalikkan badan. "Kita berangkat ke sekolah sekarang" ucap Isyana lalu melempar kunci mobil ke Rafael.

TAPP

Rafael menangkap kunci mobil dan kini berada di atas tangannya. Rafael melihat kunci mobil yang berada di tangannya lalu menatap Isyana.

"Kamu tidak ingin berangkat ke sekolah?!" tanya Isyana.

"Bagaimana aku pergi dan pulang kerja?" tanya Rafael.

"Aku yang akan mengantarkan kamu" jawab Isyana keluar dari rumah menuju mobil.

TAP TAP TAP

"Kesalahan pertama yang kamu buat, El!" gerutu Rafael. "Berapa bulan lagi lulus SMA sih?!" cicit Rafael.

BAAKK! BAAAKK!

CUPCAKE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang