4 Tahun Kemudian....
Semua telah berubah. Terutama bagi Isyana. Sebuah pernikahan menghancurkan kehidupannya. Bukan hanya karena menikah dengan pemuda yang tidak dia cintai. Namun, pemuda tersebut telah menorehkan perih di hati Isyana.
Gadis tunggal yang selalu bebas bergerak kini menjelma menjadi burung dalam sangkar. Bahkan sayapnya telah dipatahkan dengan sengaja oleh seseorang yang tinggal bersamanya.
Isyana adalah wanita yang kuat. Semua telah mengakuinya. Dia masih bertahan memilih hidup di bumi meskipun hatinya telah hancur berkeping-keping. Ada seseorang laksana oksigen di kala sesak melanda. Ada hati yang menguatkan di saat putus asa. Seorang gadis kecil yang berusia tiga tahun.
"Raina...." panggil Isyana menaiki tangga menuju kamar yang berada di sebelah kiri. Namun, tidak ada sahutan.
TAP TAP TAP
Isyana mulai mendekat ke arah pintu yang terpasang gambar Mini Mouse. Tangan kanannya bergerak ke arah ganggang pintu. Sedikit tarikan ke bawah dan dorongan membuat pintu terbuka.
"Rain..." panggil Isyana saat melihat gadis kecilnya sedang duduk di tempat tidur. Gadis kecil tersebut mengangkat dagu untuk melihat kedatangan orang yang dia sayangi. "Apa kamu mau ikut Mama ke supermarket?" tanya Isyana sambil melangkah ke arah Raina. Raina hanya diam sambil memandang wajah Isyana. Isyana tersenyum kecil melihat keterdiaman Raina.
SREEKKK
Isyana duduk di samping buah hatinya. Tangannya terangkat lalu mengelus pelan kepala gadis kecil yang ikut merasakan sebuah penderitaan.
"Apa kamu takut bertemu orang asing?" tebak Isyana. Raina menganggukkan kepala membuat Isyana tersenyum kecil. "Kamu tidak perlu takut, Rain, karena Mama akan selalu melindungimu" ucap Isyana sambil menarik Raina dalam pelukan. "Mama akan bertanya sekali lagi" Isyana melepas pelukannya lalu menatap Raina dengan senyuman. "Apa kamu ikut Mama ke supermarket?"
"Ikut...." jawab gadis kecil berpipi bakpao. Seulas senyum terpasang di wajah Isyana. Tangan Isyana terangkat untuk membelai rambut panjang gadis kecilnya.
Gadis yang Isyana sayangi meskipun dia berasal dari orang yang dibencinya. Isyana tidak akan membenci gadis cilik ini karena Tuhan mengabukan doanya selama dia mengandung Raina. Jika doanya tidak dikabulkan oleh Tuhan maka Isyana akan tetap menyayangi gadis kecil ini.
Raina, gadis berusia tiga tahun memiliki pipi bakpao yang menggemaskan. Rambut panjang yang bergelombang membuatnya semakin cantik. Kedua mata yang agak sipit adalah hal yang spesial. Ya, Raina memiliki mata sipit berbeda dengan kedua orangtuanya yang memiliki mata belo. Isyana selalu berdoa semoga anak yang dikandungnya memiliki wajah yang menyerupai Rafael, bukan suaminya, Hamzah. Bahkan nama yang dimiliki oleh gadis kecil ini terselip nama pemuda yang disayangi oleh Isyana. Raina, merupakan gabungan dari Rafael dan Isyana.
Isyana tidak peduli jika Hamzah semakin mengamuk. Apalagi saat lahir ke dunia ini eksistensi wajah Rafael tampak di bayi merah ini. Isyana bersyukur jika Tuhan mengabulkan doanya di kala segala kesakitan menghadang saat kehamilan.
Masa kehamilan yang indah jauh dari cerita Isyana. Bukan tentang Isyana yang menikah dengan pemuda pilihan orang tua. Namun, siksaan yang didapat bukan hanya dari fisik melainkan juga secara mental. Hamzah yang sopan di kala pendekatan menunjukkan watak sesungguhnya saat telah terikat dengan Isyana. Pemuda yang dikenal sopan berubah arogan dan kasar membuat Isyana semakin menderita. Bahkan kehamilannya terjadi karena tipu daya Hamzah.
Hamzah, pemuda yang menjadi pilihan orang tua Isyana. Pemuda yang memakai topeng saat berdekatan dengan Isyana. Saat Hamzah telah mendapatkan Isyana maka topeng itu telah dibuka. Dia selalu mengejek Rafael karena kemiskinannya dan tidak berhasil mendapatkan Isyana. Hal tersebut sukses membuat Isyana geram dengan tingkah Hamzah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUPCAKE [Complete]
RomanceApa rasa favoritmu? Semua hal pada akhirnya akan menciptakan satu rasa. Satu rasa yang manis. Manis seperti cupcakes. Rank in Action: #191 (03/03/17), #77 (04/03/17) Rank in caffe : #2 (8/11/19)