CC 3 - NAGA MERAH

793 50 5
                                    

"Ambil belanjaan di bagasi dan temui Mbok Asih" ucap Isyana. Rafael menganggukkan kepala.

TAP TAP TAP

Rafael mulai melangkah ke dalam rumah mewah. Dia takjub dengan perabotan yang berada di ruang tamu.

"Mau cari siapa?" tanya wanita paruh baya.

"Oh, saya temannya Nona Isyana. Barang belanjaan ini diletakkan di mana?" tanya Rafael.

"Teman Nona Isyana? Kalau makanan di dapur, Den, dan pakaian diletakkan di kamar Nona" jawab Mbok Asih dengan tersenyum lebar.

"Panggil saja Rafael karena aku bukan dari golongan seperti Nona" ucap Rafael dengan tersenyum.

"Mbok akan antar ke kamar Nona untuk meletakkan belanjaan di sana" ucap Mbok Asih. Rafael menganggukkan kepala.

TAP TAP TAP

Kamar Isyana terletak pada lantai dua. Rafael melewati tangga yang berwarna putih sebagai penghubung lantai satu dan dua.

"Mbok saja yang meletakkan di kamar Nona" sahut Rafael saat berada di depan kamar Isyana.

"Baik" sahut Mbok Asih lalu menerima tas-tas yang berisi hasil belanja Isyana hari ini. Rafael melihat sekeliling, pigura foto juga tak luput dari pandangannya.

"Mbok, orang tua Nona kemana ya? Kok aku tidak melihat mereka sekarang" tanya Rafael saat Mbok Asih berada di depannya.

"Tuan dan Nyonya sering keluar kota sibuk dengan bisnis. Nona Isyana selalu sendirian di rumah ini. Mbok senang dia ada teman sekarang" ucap Mbok Asih tersenyum. Rafael ikut tersenyum.

"Sebenarnya aku bukan teman Nona tapi pelayannya" batin Rafael.

"Kalau makanan ini diletakkan di dapur?" tanya Rafael mengangkat kresek penuh makanan. Mbok Asih menganggukkan kepala.

"Kita ke dapur, Nak Rafael" ucap Mbok Asih.

Saat akan menuju dapur, Rafael melirik Isyana yang berada di ruang keluarga sedang menatap tajam ke arahnya.

"Letakkan di meja dapur saja, biar Mbok yang merapikan" ucap Mbok Asih.

"Aku bantu merapikannya, Mbok" ucap Rafael mengulur waktu karena mengingat wajah Isyana yang menyeramkan.

"Makanannya banyak sekali. Apa dibedakan snack dan roti?" tanya Rafael mengeluarkan isi makanan dari dalam kresek.

"Jadikan satu semuanya" jawab Mbok Asih.

"Rafaa!!" teriak Isyana tiba-tiba. Suara menggelegar memenuhi dapur meskipun Isyana berada di ruang keluarga.

"Nak Rafael dipanggil Nona" ucap Mbok Asih setelah mendengar teriakan majikannya.

"Biarin saja Mbok" sahut Rafael masih mengeluarkan makanan di dalam kresek

"Tapi, nak-"

"Raafaa!!" seru Isyana yang sekarang berada di depan Rafael.

"Ada apa Nona?" tanya Rafael masih mengeluarkan barang belanjaan meskipun jantungnya berdetak sangat cepat.

"Jangan mengurusi makanan itu! Ikut aku ke ruang depan!" seru Isyana.

"Tapi Nona-"

SREEEKK

"Ikut aku, Rafa!" seru Isyana sambil menarik tangan Rafael.

"Nona!" seru Rafael dengan terkejut karena diseret oleh Isyana.

"Duduk!" seru Isyana saat sudah di ruang keluarga. Rafael lalu duduk di sofa berwarna putih.

CUPCAKE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang