CC 24 - PUZZLE

180 20 5
                                    

Akhir pekan. Waktu yang digunakan anggota keluarga untuk menikmati hiburan di luar rumah. Taman bermain, mall, toko buku, toko mainan, bahkan tempat makan menjadi pilihan menghabiskan waktu bersama keluarga. Istilah kerennya quality time or family time.

Isyana berharap dapat melakukan kegiatan bersama Raina di luar rumah. Namun, Raina masih proses untuk adaptasi sosial sehingga Isyana masih harus bersabar menunggu momen seperti keluarga lainnya.

TOK TOK TOK

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Isyana. Wanita ini menoleh ke arah pintu ingin mengetahui siapa yang ingin berbicara dengannya.

"Masuk" ucap Isyana masih menatap ke arah pintu.

CEKLEEK

Terlihat Mbok Asih yang tersenyum ke arahnya. Isyana yang mengetahui kedatangan Mbok Asih mulai bertanya.

"Ada apa, Mbok?" tanya Isyana. "Apakah Raina rewel?" lanjut Isyana. Isyana berada di kamarnya sendirian sedangkan Raina bersama Nyonya Kartika di ruang keluarga.

"Tidak, Non" jawab Mbok Asih masih berada di dekat pintu. "Non Rena bersikap manis hari ini" ucap Mbok Asih sambil tersenyum.

"Bersikap manis?" heran Isyana. Selama ini Raina bersikap datar meskipun memiliki wajah yang manis. Mbok Asih menganggukkan kepala.

"Non Rena malahan sedang bermain dengan tamu Nona" ucap Mbok Asih tersenyum dengan wajah senang.

"Tamu saya siapa, Mbok?" tanya Isyana heran karena sejak tadi dia berada di kamarnya. Tidak ada yang mengirim pesan memberitahu akan ada kunjungan.

"Den Rafael" jawab Mbok Asih tersenyum teduh. Bola mata Isyana membesar saat mendengar ucapan Mbok Asih.

"Rafael ke sini?" sahut Isyana tidak percaya. Mbok Asih menganggukkan kepala. "Kenapa tidak ada yang memberitahuku?!" tanya Isyana mulai berdiri dari duduk.

"Den Rafael menemui Non Rena terlebih dahulu karena melihat Non Rena berada di ruang tamu" ucap Mbok Asih sambil melangkah ke luar dari depan pintu untuk memberi jalan ke Isyana.

"Apa Raina tidak takut didekati oleh Rafael?" tanya Isyana mulai ke luar kamar. Mbok Asih menggelengkan kepala.

"Awalnya Non Rena masih berada di pangkuan Nyonya Tika. Namun, beberapa menit kemudian Non Rena mau mendekat ke arah Den Rafael" jawab Mbok Asih sambil tersenyum. Isyana yang berada di dekat Mbok Asih ikut tersenyum mendengar ucapan Mbok Asih.

"Aku harus melihatnya" sahut Isyana sambil menutup pintu dari luar. "Aku akan memastikan jika Raina tidak mengambil perhatian Rafael dariku" lanjut Isyana dengan terkekeh. Mbok Asih yang mendengarnya ikut terkekeh dan senang jika majikan kesayangannya mulai menunjukkan wajah yang bahagia. Apalagi majikan kecilnya yang biasanya apatis kini mulai melirik dan mendekati orang lain.

TAP TAP TAP

Mereka menuruni tangga menuju ruang keluarga. Saat berada di lantai pertama segera Isyana menuju ke ruang keluarga dan Mbok Asih menuju ke dapur untuk melanjutkan kegiatannya.

Isyana dari kejauhan melihat Raina sedang memperhatikan ke arah atas meja. Isyana belum mengetahui apa yang dilihat oleh Raina. Wanita ini menggerakkan kepala untuk melihat orang yang berada di sekitar Raina. Bola mata Isyana memperhatikan sosok Tuan Tomo yang berada di depan Raina.

"Apakah Papa memberikan restunya untukku dan Rafael?" pikir Isyana yang masih belum berbicara dengan Tuan Tomo tentang Rafael.

"Syana..." panggil wanita dewasa yang menyadari sosok Isyana. Panggilan Nyonya Kartika menyadarkannya dari lamunan. Mata cokelatnya beralih menuju ke arah Nyonya Kartika. "Kemarilah" sahut Nyonya Kartika sambil menepuk samping tempat duduknya yang masih kosong.

CUPCAKE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang