"Dika..."
Dika mengangkat kepalanya dan menatap cewek yang bukan teman satu kelasnya.
"Tumben, kamu ke sini, Dina" sahut Dika.
"Kemana Rafael?" tanya Dina saat melihat Rafael tidak berada di kelas.
"Dia tadi langsung keluar kelas setelah bel berbunyi" jawab Dika.
"Apa nemui cewek itu?" sahut Dina.
"Mmm... Mungkin" ucap Dika.
"Siapa nama cewek menyebalkan itu?!" tanya Dina sambil duduk di samping Dika.
"Isyana, tapi Rafael lebih suka memanggilnya Nona" jawab Dika.
"Kenapa memanggilnya Nona? Dia tidak ada wibawanya" sahut Dina. Dika terkekeh mendengarnya.
"Coba tanyakan itu ke Rafael saja" ucap Dika.
"Baiklah, aku akan mencari dia" sahut Dina sambil berdiri dari tempat duduk.
"Kamu jangan buat keributan dengan Syana. Terutama membuat Rafael terseret masalah kalian, para cewek" Dika mengingatkan.
"Semoga hal itu tidak terjadi" sahut Dina sebelum keluar kelas.
TAP TAP TAP
Dina berjalan keluar kelas untuk mencari Rafael. Pandangan Dina melihat sekeliling dengan teliti.
"Apa kamu melihat Rafael?" tanya Dina ke salah satu cowok yang melintas.
"Tidak"
Dina kembali berjalan untuk mencari keberadaan Rafael.
*
*
*
*
"Tumben Nona mengajak ke sini?" bisik Rafael.
"Aku tidak mau bertemu cewek itu!" sahut Isyana dengan suara pelan.
"Apakah Nona tidak lapar?" tanya Rafael.
"Aku dapat makan di tempat kerjamu sepulang sekolah" jawab Isyana.
"Selagi kita di sini, aku ingin mencari buku dulu, Nona" ucap Rafael. Isyana menganggukkan kepala.
Mereka sedang berada di perpustakaan sekolah. Setelah bel istirahat berbunyi, Rafael langsung menuju kelas Biologi sesuai permintaan Isyana. Saat Isyana keluar kelas, dia menarik tangan Rafael untuk segera menuju ke perpustakaan sekolah. Di sinilah mereka sekarang.
SREEKK
Rafael kembali duduk dengan buku yang cukup tebal. Dia mulai membuka halaman yang dituju dan membaca dengan serius. Isyana memperhatikan wajah Rafael yang sedang fokus ke buku di depannya.
HOAAMM...
Isyana mulai meletakkan kepala di atas meja dan menghadap ke arah Rafael. Perlahan mata cokelatnya memejam. Suasana yang hening dan dingin membuat dia semakin nyaman untuk memejam.
SREEK
Halaman per halaman dibuka dan dibaca oleh Rafael. Rafael masih duduk dengan tenang dan sedikit menunduk untuk membaca buku Ekonomi yang dibawa dari rak E-12.
"Hmm..." sahut Rafael seakan mengetahui ada hal baru. Perlahan Rafael menengok ke samping, terlihat Isyana yang masih memejamkan mata. Rafael tersenyum tipis melihat wajah Isyana. Tangannya bergerak ke atas dan memasukkan helai rambut Isyana di belakang telinganya. "Nona kalau diam seperti ini, manis" batin Rafael. Dia melirik jam dinding di perpustakaan. Waktu menunjukkan lima belas menit lagi bel akan berbunyi. "Nona..." panggil Rafael sambil menggoyangkan bahu Isyana. "Nona sebentar lagi waktu istirahat telah usai" ucap Rafael. Isyana mulai membuka mata dan menegakkan punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUPCAKE [Complete]
RomanceApa rasa favoritmu? Semua hal pada akhirnya akan menciptakan satu rasa. Satu rasa yang manis. Manis seperti cupcakes. Rank in Action: #191 (03/03/17), #77 (04/03/17) Rank in caffe : #2 (8/11/19)