Tahun - tahun berlalu sejak kejadian tragis yang terjadi di istana, sejak kematian selir agung dan para pejabat yang memberontak
Istana nampak damai walau sesekali terdengar suara - suara sumbang tentang pejabat korup dan bangsawan pelanggar pajak, di luar itu tak istana nampak tenang dan damai, Raja dan Ratu kini hidup bahagia bersama
Di istana perak tempat tinggal Ratu, Raja nampak tak hentinya mengeluhkan tentang apa yang di alaminya
" Kau tau.. Mereka bahkan lebih takut padamu daripada aku, aeehh sungguh menyebalkan sekali" raja mulai mengomel
Hwa young tersenyum sambil menepuk - nepuk lembut pangeran Yi Yang yang sedang tertidur di pangkuannya
Raja dan ratu di karuniai 2 orang putra yang terlihat begitu tampan dan mengemaskan, pangeran mahkota Yi Yoon yang berusia 11 tahun dan Pangeran kecil Yi Yang yang berusia 5 tahun
" Jeonha.. Apa hamba terlihat begitu menakutkan ?!" Hwa young nampak protes
" Benar.. Kau memang menakutkan, benarkan... Putra mahkota Yi Yoon ?!" Tanya raja seraya melirik ke arah putra sulungnya yang sedang asyik memakan kudapannya
Yi Yoon nampak langsung menelan kuenya tanpa mengunyahnya dengan baik, ia kemudian menatap sang ibu sejenak sebelum menjawab pertanyaan sang ayah
" Animida abba - mama.. Eomma - mama adalah orang yang baik.. Hehe " Yi Yoon nampak cenggengesan, ia sebenarnya juga takut pada sang ibu, sang ibu memang tak pernah terlihat marah namun sekali sang ibu marah ia akan merasakan dinginnya udara luar di malam hari, sang ibu memang mengajarkan ketegasan dan sikap bertanggung jawab kepada sang putra sulung hal itu
Hwa young tersenyum mendengar jawaban sang putra dengan raut wajah kecemasannya
" Aigoo... Kau membela ibumu, baik.. Semuanya bela saja ibumu.. Tidak ada yang membela ayah.. Baik.." Raja merajuk seperti anak kecil
" Jeonha..."
" Abba - mama... " Yi Yoon nampak memeluk sang ayah erat " aku juga menyayangi abba - mama leeeebiihhh dari apapun "
Lee sun tersenyum sambil menepuk lengan sang putra
" Itu benar.. Kau harus penuh dengan cinta kasih agar bisa hidup dengan bahagia, cepatlah tumbuh dan lindungi ibu dan saudaramu "
Yi Yoon melepaskan pelukannya dan berdiri di hadapan ayah dan ibunya
" Tidak hanya itu abba - mama... Suatu saat nanti, akan ku lindungi joseon ini" Yi Yoon melebarkan kedua tangannya dan membentuk lingkaran besar " rakyat akan menghormatiku seperti mereka menghormati ibu.. ahh tidak ayah juga.."
Mendengar penuturan sang putra Yi sun nampak tertawa renyah begitu juga hwa young yang tersenyum bahagia
Yi Yoon memang terkenal pandai, usianya masih muda tapi ia sudah bisa menghafal banyak buku dan mempunyai sifat yang bijak, tidak hanya itu Yi Yoon punya sifat tegas dari sang ibu dan peduli pada sekelilingnya, di usianya yang muda ini Yi yoon bahkan sudah menguasai ilmu pedang dan memanah
Keluarga yang bahagia di penuhi dengan tawa dan kebahagiaan
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen :The Memories Of Happinesss [ TAMAT ]
Historical FictionIni adalah sequel dari The Queen : the women Who Hold the fire The memories of happiness berkisah tentang kehidupan ratu dan raja setelah kejadian pemberontakan [ baca The Queen : The Women Who Hold the fire ] raja dan ratu di karunia 2 orang putra...