Keesokan harinya, terlihat yi yoon yang nampak mengendap – endap, di sana di bawah pohon da seom nampak berdiri menunggu sang ibu yang tengah berada di kediaman permaisuri
" seja jeonha.. sepertinya tidak ada siapa – siapa " kata kasim kim
Yoon langsung memasang wajah kesal dan melirik kearah kasim kim, kasim kim langsung menegakkan badannya dan agak menjauh dari sana
Yoon nampak berjalan ke arah da seom berdiri
" eehheeemmm " yoon berdehem ketika ia sudah berdiri di depan da seom
" siapa?" tanya da seom seraya melihat ke kanan dan ke kiri
" ini aku... yi yoon "
"aaa.. seja jeonha " da seom memberi hormat
" itu.. kemarin apa kau memberitahukan pada adikku tempat persembunyianku ?" yi yoon masih saja membahas masalah tersebut
" yee ?" da seom nampak tak mengerti
" saat petak umpet kemarin.. ituu"
" ahh.. bagaimana bisa hamba memberitahukan pada pangeran keberadaan anda yang mulia, hamba saja tidak bisa melihat keberadaan orang lain, hamba.. tidak bisa melihat " da seom menunjuk kearah matanya yang nampak berbeda
" aku tahu.. ibuku sudah memberitahuku, itu sebabnya aku kesini untuk... untuk minta maaf"
" yee ?"
" aehh..." yoon nampak mulai kesal " bukankah yang tidak sempurna darimu adalah penglihatanmu apa sekarang pendengaranmu juga terganggu..."
"aaaa ..?"
" aku minta maaf.. ibuku bilang seberapa tinggi derajat kita jika kita salah.. kita harus meminta maaf "
Da seom tersenyum " hamba memaafkan anda yang mulia, banyak orang yang salah paham dengan hamba.. hamba sudah mulai terbiasa dengan semua perlakuan mereka "
" bukan itu maksudku... yaa !!! kenapa kau begitu pasrah dengan hidupmu !!"
" jeonha..."
Gadis kecil itu terlihat sangat bijak, usianya masih 10 tahun tapi melihat dari ucapannya ia sudah terlihat begitu bijak
" baiklah.. teman ?" yoon mengulurkan kelingkingnya
" teman " da seom tersenyum
" aehh.. kelingkingmu, aku mengulurkan kelingkingku sekarang " yoon meraih tangan da seom dan mengaitkan kelingkingnya ke kelingking da seom
" hyung apa yang kau lakukan ?" suara yi yang membuat yoon terperanjat dan langsung melepaskan ikatan kelingkingnya
" ahh.. itu..." yoon nampak salah tingkah
" hyung ayo bermain "
" baiklah.. kita bermain.. da seom juga akan ikut "
" saya ?"
" ini akan menyenangkan " yi yang nampak senang
Namun tiba – tiba sebuah tandu berhenti di depan kediaman permaisuri yang menyita perhatian mereka semua
" ada apa ini ?" tanya yoon kearah kasim kim
" jeonha..." kasim kim nampak ragu untuk memberitahukannya
Hwa young nampak keluar dari kediamannya di papah oleh dayang jo menuju depan tandu
" apa !!! ibu akan di bawa keluar istana" yi yoon nampak terkejut ketika kasim kim menjelaskan semuanya
Raja nampak datang bersama rombongannya, raja tak berani mendekat karena takut ia tak akan kuat menahan emosinya menyaksikan sang istri tercinta pergi dari hadapannya
" eomma – mama... eomma – mama !!!' yoon berteriak dan berlari ke arah sang ibu tapi pengawal menghalangi " animida.. eomma – mama " yoon berteriak sambil berlinangan airmata
Mendengar teriakan sang putra hwa young nampak menoleh, Hwa young menatap putra sulungnya tersebut dengan tatapan sedih
" pergilah " kata hwa young lirih kearah sang putra seraya melambaikan tangannya
" eomma – mama " kini yi yang juga ikut berteriak melihat sang ibu yang hendak di bawa pergi
" yi yang.. yi yang sudahlah " raja memeluk sang putra bungsu dan menenangkannya walau ia sendiri juga begitu emosional
" eomma – mama... !!" yoon terus berteriak
" seja jeonha... seja jeonha " da seom nampak memanggil – manggil yi yoon ketika mendengar pemuda itu terus berteriak dan menangis meraung – raung
" abba – mama... abba – mama " yoon berlutut di depan sang ayah " hamba mohon, hamba mohon batalkan keputusan anda.. hamba akan menjadi putra mahkota yang baik, hamba akan menurut dan belajar dengan giat.. tolong jangan usir ibu dari istana "
" yoon ... yoon dengarkan ayah, ini keputusan yang ibumu minta.. ibumu meminta ayah untuk mengeluarkannya dari istana.. yoon.. saat kau menjadi raja nanti.. kau akan mengerti, melindungi orang yang kau cintai bukan harus tetap bersama dengannya selamanya "
" abba – mama " yoon menangis, ia menatap tandu yang membawa sang ibu pergi menjauh
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen :The Memories Of Happinesss [ TAMAT ]
Historical FictionIni adalah sequel dari The Queen : the women Who Hold the fire The memories of happiness berkisah tentang kehidupan ratu dan raja setelah kejadian pemberontakan [ baca The Queen : The Women Who Hold the fire ] raja dan ratu di karunia 2 orang putra...