Mereka nampak berbahagia bersama, menikmati malam layaknya keluarga normal, bermain kembang api bersama, mengantungkan lampion bersama dan memakan ubi manis bersama layaknya sebuah keluarga normal
" pejamkan mata kalian sebelum menerbangkan lampionnya " perintah sang ayah
Kedua pangeran ini nampak menurut mereka memejamkan matanya
" kau juga.. pejamkan matamu " kata lee sun pada hwa young
Hwa young mengangguk pelan, raja menutup matanya tidak halnya dengan hwa young, ia masih membuka matanya dan memandang lee sun dengan raut wajah sedih
" jeonha " gumamnya lirih
Lampion harapan, lampion yang setiap tahunnya selalu di terbangkan harapan dan doa yang di tujukan untuk kedua pangeran oleh para rakyat joseon, perayaan seperti ini hanya di adakan saat menyambut ulang tahun pangeran
Setelah puas bermain mereka kembali ke istana, raja mengendong yi yang yang nampak tertidur di punggung sang ayah
" eomma – mama... ini menyenangkan.. lebih menyenangkan daripada perayaan di istana, aku akan menulis surat dan menceritakannya pada halma – mama nanti " kata yi yoon nampak antusias
" emm... halma – mama pasti senang membacanya "
" haah.. menyenangkan sekali.. bersama keluarga menikmati malam bersama " kata raja tak berhenti tersenyum " yoon – a... haruskah kita kembali tahun depan saat perayaanmu ?"
Yoon mengangguk cepat " ini pasti menyenangkan... bersama ayah, ibu dan yi yang "
Sang ayah tersenyum " baiklah... kita akan datang setiap tahunnya untuk merayakan ulang tahun kalian, senang ?! " raja menatap yoon
Yoon mengangguk senang mendengar hal itu, tapi tidak dengan hwa young, di balik senyumnya yang lembut tersimpan kegusaran, namun hal itu tak menyurutkan kebahagian yang di rasakannya malam ini , Malam yang indah yang tak akan pernah mereka lupakan nantinya
***
Di istananya hwa young nampak menutupi mulutnya setelah terbatuk begitu lama, wajahnya sampai memerah karena terus terbatuk, ia kemudian mengangkat mangkuk yang berisi air minum untuk meredakan batuknya
" mama... nona ji hyun di sini " kata dayang jo memberitahu
" biarkan dia masuk " suara sang ratu terdengar serak
Ji hyun yang kini sudah menjadi istri kang hoo nampak masuk dan memberi hormat pada hwa young
" periksalah aku... aku merasa tidak enak badan akhir – akhir ini " kata hwa young
" mama... kenapa tidak meminta tabib istana melakukannya ?" tanya ji hyun
" ini akan merepotkan jadi.. kau saja yang melakukannya "
" yee mama " ji hyun menurut, ia menghampiri hwa young dan memeriksa nadinya
" tolong rahasiakan ini.. aku tidak ingin terjadi masalah, beberapa hari ini aku sering batuk dan juga..." hwa young menngantungkan ucapannya sejenak " aku batuk darah "
Ji hyun terdiam dan memandang hwa young " mama.. apa dada anda terasa seperti terbakar?"
" benar.. rasanya sangat tidak nyaman " hwa young memegangi dadanya
" mama... kalau begitu.. anda.. anda mungkin terkena infeksi paru – paru " ji hyun nampak membertahu sang ratu dengan raut wajah muram
Hwa young terkejut ia sebenarnya sudah bisa mendugapenyakitnya tersebut tapi ia tetap terkejut karena tebakannya benar, penyakitini menyerang bagai wabah dan sangat mematikan, ia tahu... mungkin hidupnyatidak akan lama lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen :The Memories Of Happinesss [ TAMAT ]
Historical FictionIni adalah sequel dari The Queen : the women Who Hold the fire The memories of happiness berkisah tentang kehidupan ratu dan raja setelah kejadian pemberontakan [ baca The Queen : The Women Who Hold the fire ] raja dan ratu di karunia 2 orang putra...