Istana nampak ramai siang ini, para pejabat mengirimkan petisi agar permaisuri segera di keluarkan dari istana karena akan membahayakan karena penyakit permaisuri adalah penyakit yang menular dan berbahaya
Raja nampak memegangi kepalanya dengan tangan kirinya karena pusing memikirkan hal ini, di luar para pejabat nampak protes dengan berorasi dan bersujud di depan balai istana
" jeonha... anda harus segera mengasingkan jungjeon – mama.. jeonha.." mereka serempak bersuara
" jeonha... mohon dengarkan permintaan kami jeonha !!!!' para perjabat dan mentri kompak bersuara
Di dalam balai kerajaan raja di landa dilema, ia tidak ingin jauh dari hwa young dan membiarkannya menderita sendirian namun di sisi lain ia tahu bahwa penyakit hwa young bisa saja menulari istana
Dan sekali lagi... ia tidak bisa melindungi seseorang yang di cintainya
***
Dikediamannya hwa young juga mendengar kabar ini, ia menanggapinya dengan santai yang ia pikirkan sekarang ini adalah raja, ia takut raja akan terbawa perasaan dalam memutuskan hal yang penting tersebut
" sudah kuduga akhirnya akan seperti ini, dulu aku begitu ingin keluar dari istana tapi kini... aku begitu takut meninggalkan istana, meninggalkan orang – orang yang kucintai " sang ratu nampak sedih
" jungjeon – mama "
" penyakitku memang sangat berbahaya... pengasingan memang jalan yang terbaik "
" mama " dayang jo nampak sedih melihat ke pasrahan sang ratu
Ia tak pernah melihat sang ratu begitu pasrah dan terlihat putus asa, ratu yang di kenal kuat dan tegar tersebut harus roboh dan jatuh oleh penyakit yang mengerogoti tubuhnya hari demi hari
***
Pangeran mahkota nampak mondar – mandir di depan balai istana, di dalam balai istana raja tengah melaksanakan rapat dengan para pejabat membahas ratu
" jeonha.. sebaiknya anda menunggu saja di kediaman anda, atau bermain dengan pangeran dulu.. hamba akan mengabarkan detailnya nanti " kata kasim kim
" tidak... aku akan menunggu... aku akan menunggu keputusannya, ayah tidak akan mengasingkan ibu bukan ?" yoon memandang kasim kim
Kasim kim tidak bisa menjawabnya dan nampak terdiam
" bahkan kau juga tidak yakin akan hal itu " yoon menatap kesal kasim yang melayaninya tersebut
" jeonha " kasim kim nampak menyesal
Cring.. cring.. cring... terdengar suara lonceng berdenting di kejauhan, yoon nampak mencari – cari suara tersebut dan mendapati da seom berjalan di sisi lain istana bersama sang ibu
" kasim kim.. tunggu disini .. kalian juga " kata yoon pada kasim dan dayang istananya
Yoon langsung berlari mengikuti da seom dan sang ibu, mereka lagi – lagi menuju kediaman ratu, da seom nampak berdiri di bawah pohon seperti biasa dan sang ibu nampak masuk ke dalam kediaman sang ratu
Diam – diam karena merasa cemas kasim kim mengikuti sang pangeran mahkota, Yoon terlihat mendekati da seom , dan da seom sepertinya menyadari seseorang berada di dekatnya
" anda.... siapa ?" tanya da seom seraya melihat ke arah kirinya
" aku di sebelah kananmu " kata yoon yang berdiri di sana
" aa... " da seom memutar kepalanya menghadap ke arah kanannya
" kau.. kang da seom.. benarkan ?" tanya pangeran mahkota
" nae.. anda "
" yi yoon... namaku yi yoon"
" Yi.. Yi Yoon ?" ekspresi da seom nampak terkejut " anda.. anda pangeran mahkota ?"
" ooo... kau tau ?! "
" yee jeonha.. ibu hamba sering membicarakan nama anda dan pangeran Yi Yang " Da seom cepat – cepat membungkuk memberi salam
" kau tidak perlu sungkan.. sebenarnya aku..." yoon nampak ragu, ia nampak memandang wajah da seom dan melihat mata da seom yang memang berwarna abu – abu terang
" yee.. ?"
" ahh.. aku.. " yoon menghentikan ucapannya
" yee jeonha ?"
" itu.. aku.. min..." yoon tak meneruskan ucapannya ketika melihat ji hyun keluar dari kediaman sang ibu " aku minta permisi "
Yoon malah pamit dan pergi dari sana, ia berlari sekencang mungkin agar tak terlihat oleh ji hyun, entah kenapa yoon nampak gugup saat ingin mengucapkan kata maaf
Huuhh.. yoon menarik nafas panjang
" jeonha..." kasim kim nampak menegurkan
" oohh.. " yoon terkejut " aehh.. kenapa mengagetiku " yoon nampak kesal
" jeonha.. bukankah anda bermaksud untuk meminta maaf pada nona da seom.. kenapa anda malah lari "
" apa kau tidak lihat... bibi ji hyun di sana, bagaimana jika bibi ji hyun menertawakanku atau bagaimana jika bibi ji hyun malah marah karena aku menghina anaknya "
" jeonha.. meminta maaf itu bukan ..."
" seepppp... kasim kim hentikan, lama – lama kau seperti kasim han begitu buaaanyyyaakkk bicara.. sebaiknya kita kembali ke balai istana "
" yee.. jeonha " kasim kim tak bisa berkata apa – apa lagi
Pangeran mahkota dan kasim kim nampak beranjak dari sana, namun baru beberapa melangkah yoon nampak berbalik dan menatap da seom yang kini juga sudah berjalan pergi bersama sang ibu
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen :The Memories Of Happinesss [ TAMAT ]
Historical FictionIni adalah sequel dari The Queen : the women Who Hold the fire The memories of happiness berkisah tentang kehidupan ratu dan raja setelah kejadian pemberontakan [ baca The Queen : The Women Who Hold the fire ] raja dan ratu di karunia 2 orang putra...