Hari – hari terus berlalu, kesehatan hwa young bukan malah membaik tapi semakin parah, Raja nampak memegangi kepalanya, ia tak bisa menahan lagi emosinya
Raja bangkit dari duduknya, kemudian mencari kedua putranya, raja melihat mereka tengah bermain dengan da seom dan tentu saja yoo jung
Raja memanggil yoon dan yang ke balai istana, sedangkan da seom dan yoo jung nampak berdiri di depan balai istana menunggu mereka
" seja... apa hari ini kau mau melihat ibumu ?" tanya raja
" tapi.. ini bukan hari minggu abba – mama " jawab yoon
" tidak apa – apa.. kita bisa pergi bersama "
' benarkah ? benarkah itu abba – mama ?" yoon nampak senang bukan kepalang
Raja mengangguk sambil tersenyum, namun entah kenapa ada raut kesedihan di balik senyumnya itu
" Yang – a... hari ini sebaiknya kita tidak bermain dulu, nanti.. kita akan mengunjungi ibu" kata yoon
" eemm... aku juga sangat rindu pada ibu " celoteh yi yang
Entah kenapa bukan aura menyenangkan yang terlihat tapi malah aura kesedihan, kasim han nampak memandang ke arah raja dengan tatapan sedih
Sementara itu di luar da seom juga terlihat gusar, ia mencengkram erat tongkat kayunya wajahnya terlihat cemas
Yoo jung melihat ke arah da seom kemudian memandang ke arah pintu balai istana, ia penasaran sebenarnya apa yang terjadi
***
Malam harinya raja mengajak kedua putranya untuk mengunjungi sang ibu, yi yang nampak paling riang hari ini, ia tak sabar melihat sang ibu
" Yi yang – gun sangat bersemangat hari ini ?" tanya sang ayah
" ye abba – mama... hamba akan melihat ibu " jawabnya
Yoon juga tak kalah riang
" yoon – a...apa kau juga senang ?"
" yee abba – mama "
Huuhh raja nampak menghela nafas " yoon – a "
" yee abba – mama "
" hari ini... apapun yang terjadi... tolong... jangan membenci ayah "
" ooo.. kenapa aku harus membenci ayah ? aku tidak akan melakukannya " jawab yoon
Raja nampak tersenyum sedih
Mereka sampai di pondok ratu, di sana ternyata ratu sudah menunggu dan nampak sudah berdandan dengan cantik
" oo.. eomma – mama sangat cantik hari ini " puji yi yang
" benarkah ? terima kasih pangeran kecil ibu " jawab hwa young sambil tersenyum, wajahnya nampak sangat pucat, lebih pucat dari biasanya
" kau sangat cantik " airmata raja menetes
" jeonha "
Mereka kemudian duduk dan berbincang, melihat yoon dan Yang yang begitu bersemangat bercerita tentang hari mereka pada sang ibu membuat raja tak kuasa menahan tangisnya begipula dengan kasim han, tangannya nampak gemetaran membawa bungkusan tersebut
" yoon – a..."
" yee eomma – mama "
" apa kau masih ingat pesan ibu ?" hwa young tak kuasa lagi menahan tangisnya
" yee eomma – mama... seja adalah hyung dan hyung harus melindungi adiknya dan juga... menjadi dewasa dan bijaksana "
" baguslah.. saat kau dewasa nanti... ibu harap kau bisa menjadi bijak dan tidak salah dalam melangkah... jadilah raja yang baik, jadilah kakak yang baik.. kau mengerti "
" yee eomma – mama " yoon kini nampak heran, ia melihat kedua orang tuanya berlinangan airmata, sang ibu juga terus menasehatinya seperti kata perpisahan yang mungkin tak akan terucap lagi, perasaannya mulai tak nyaman
" kasim han... bawakan obatnya " perintah raja
" jeonha..."
" kasim han !!!"
" jeonha... " kasim han menangis dengan berat hati ia memberikan obat tersebut
Raja nampak memindahkan Yi Yang yang tertidur di pangkuannya, raja beranjak dari tempat duduknya menyiapkan obat tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen :The Memories Of Happinesss [ TAMAT ]
Historical FictionIni adalah sequel dari The Queen : the women Who Hold the fire The memories of happiness berkisah tentang kehidupan ratu dan raja setelah kejadian pemberontakan [ baca The Queen : The Women Who Hold the fire ] raja dan ratu di karunia 2 orang putra...