Raja tak lantas langsung kembali ke istana, ia mampir terlebih dahulu ke rumah kang hoo, ia ingin menanyakan kondisi ratu pada ji hyun karena selama ini ji hyunlah yang memantau konsidi hwa young
" jadi tidak ada harapan lagi untuknya sembuh ?" tanya raja seraya meletakkan cangkir tehnya
" jeonha.. jungjeon – mama bisa bertahan selama ini hamba juga tidak mengerti karena obat yang hamba berikan bukan obat yang menyembuhkannya, jungjeon – mama sangat kuat " terang hwa young
" jungjeon – mama bertahan pasti karena kedua pangeran dan juga.. anda.. jeonha " timpal kang hoo
" haah " raja menghela nafas " ji hyun bisa kau meminta bantuanmu ?"
" yee jeonha "
Lee sun memandang ke arah yoon yang tengah berbincang dengan da seom sebelum meneruskan ucapannya, wajah raja nampak serius ketika membicarakannya
Di sisi lain yoon nampak berbincang dengan da seom, da seom nampak menepuki tangannya yang terasa gatal karena gigitan nyamuk, yoon yang melihat hal itu nampak diam – diam mengipas – ngipas dengan tangannya agar para nyamuk menjauh dari lengan da seom
" jadi.. kali ini anda akan bercerita tentang apa, seja jeonha ?" tanya da seom antusias
" emmm itu..." yoon nampak menatap langit sejenak sebelum mengalihkan pandangannya ke arah da seom " da seom – a ... apa kau pernah mendengar cerita tentang dewi bulan pembawa keberuntungan ?"
" dewi bulan ? hamba tidak pernah mendengarnya "
" aku mendengar cerita ini dari pejabat ming yang datang ke istana, setiap bulan purnama dewi bulan akan muncul dan turun kebumi, dewi bulan akan memberimu satu permintaan saat bulan purnama "
" benarkah itu ?" da seom nampak antusias
" benar..." yoon nampak bersemangat "memangnya... apa yang akan kau minta saat dewi bulan turun ?"
"eemm.. itu.. rahasia "
" rahasia ? merahasiakan sesuatu dengan temanmu ? Ya.. kau benar – benar " yoon nampak kesal
" yoon " sang ayah memanggilnya
Yoon nampak berdiri " aku harus kembali sekarang, masuklah... atau nyamuk akan mengigitimu dan kau terus mengaruk seperti orang gila dan membuat kulitmu terluka "
" yee jeonha " da seom memberi hormat
" sampai bertemu lagi " yoon nampak berlari menjauh dan menghampiri sang ayah
Orang tua da seom nampak memberi hormat melepas kepergian mereka
Da seom masih nampak berdiri di sana, sang ibu nampak menghampirinya
" kenapa kau tidak masuk da seom – a ?" tanya sang ibu
" eommoni.. apa bulan malam ini bersinar terang ? apa malam ini malam purnama ?" tanya da seom
Sang ibu nampak menatap langit, " sepertinya besok bulan baru akan bersinar dengan sinar yang sempurna , ada apa memangnya ?"
" ahh.. tidak.. saya akan pergi tidur sekarang " kata da seom seraya meraba jalannya
" selamat malam sayang "
" selamat malam eommoni "
Da seom nampak berbaring di kamarnya, ia menatap langit – langit, baginya tidak ada sinar yang di lihatnya semua yang di lihatnya gelap, tapi ia berharap sebuah sinar akan datang padanya dan ia bisa melihat walau hanya sebentar karena ia ingin melihat seseorang dan seseorang yang ingin sekali dilihatnya adalah yoon, teman istananya teman yang selama ini bermain dengannya, teman yang selalu memegang tangannya dan menceritakan banyak hal padanya, da seom tersenyum saat mengingat yoon
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen :The Memories Of Happinesss [ TAMAT ]
Historical FictionIni adalah sequel dari The Queen : the women Who Hold the fire The memories of happiness berkisah tentang kehidupan ratu dan raja setelah kejadian pemberontakan [ baca The Queen : The Women Who Hold the fire ] raja dan ratu di karunia 2 orang putra...