Keesokan harinya istana di buat ramai kembali, setelah mengusir permaisuri kini mereka bersuara untuk mengangkat permaisuri baru
" permaisuri bahkan masih hidup dan mereka menganggapnya sudah tidak ada, ingin sekali ku rontokan gigi mereka dan ku benamkan mulut mereka ke dalam lumpur " lee sun nampak memaki para bawahannya
" jeonha... hamba pikir hal ini memang harus di laksanakan " kata kasim han
" bahkan kau juga menyarankan hal seperti itu padaku, hwa young masih hidup... dia masih hidup " lee sun mulai kesal
" jeonha "
" bagaimana aku bisa menghadapinya jika aku melakukan hal seperti ini "
" permaisuri pasti akan mengerti yang mulia, posisi ratu memang tak boleh kosong terlalu lama itu akan..."
" kasim han " raja memotong ucapan kasim han
" yee jeonha "
" bisakah kau pergi dan membiarkan aku sendirian ? kepalaku rasanya berdenyut setiap kali kau bicara "
" yee jeonha " kasim han nampak mundur dan meninggalkan sang raja, ini memang keputusan yang berat namun secara protokoler istana memang harus di lakukan
Seorang permaisuri memang harus di pilih kembali setelah hwa young di asingkan karena penyakitnya , posisi permaisuri tidak boleh di biarkan kosong, apalgi kini di istana tak memiliki selir, para selir yang dulu menghuni istana sudah di pulangkan oleh hwa young karena raja tak menginginkan mereka dan raja hanya ingin bersama hwa young
***
Yoon nampak tengah bermain sepak bola dengan Yi Yang di halaman istana, Yi Yang nampak seperti berlarian membawa bola daripada menendangnya
" Yang..!!! kau seharusnya menendangnya !!!" teriak Yoon ketika melihat Yi Yang berlari membawa bola ke arah gawang Yoon
" masukkk !!!!" Yang berteriak girang karena bolanya masuk ke dalam gawang
" kau curang.. itu tidak di hitung !!!! da seom – a... itu tidak di hitung bukan ?!" tanya Yoon yang berteriak ke arah da seom
Da seom nampak mencari – cari suara Yoon berasal
" Yaaa !!! itu curang bukan ?!" teriak Yoon
Da seom tersenyum " bagaimana hamba bisa melihatnya yang mulia " jawab da seom setengah berteriak
" YeeeeY... itu artinya masuk !!!!" Yi Yang berlari sambil berteriak girang
" dasar !! harusnya aku tidak menerimamu sebagai wasit " omel Yoon pada da seom
Da seom hanya mengangkat bahunya sambil tersenyum,
" nui !!!! kau memang temanku !!!" teriak Yi Yang
Yoon kesal dan menendang bolanya dengan keras
" auuuu " seseorang terdengar memekik
" ooo... apa bolaku mengenai seseorang ?" Yoon berlari melihatnya dan benar saja bolanya mengenai seorang gadis
" kau baik – baik saja ?" tanya Yoon pada gadis itu
" aa... sedikit sakit seja jeonha " katanya seraya mengosok bahunya
" nona... anda baik – baik saja ?" tanya pelayan gadis itu, gadis itu mengangguk pelan
" maaf... aku minta maaf " kata Yoon
" tidak apa – apa yang mulia, nama hamba.. choi.. choi yoo jung " yoo jung nampak membungkuk memberi hormat
" apa ada yang terluka jeonha ?" tanya da seom yang berjalan di bantu seorang dayang
" nui.. seorang gadis terkena bola hyung... dan gadis itu sangat cantik hingga membuat hyung tak bisa menutup mulutnya " canda yi yang
" diamlah..!!! dasar anak kecil " kata yoon seraya memukul bahu Yang
Da seom nampak tersenyum namun ada hal yang menganjal di balik senyumnya sementara yoo jung nampak tersipu malu kemudian menatap yi yang yang berdiri di samping da seom
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen :The Memories Of Happinesss [ TAMAT ]
Historical FictionIni adalah sequel dari The Queen : the women Who Hold the fire The memories of happiness berkisah tentang kehidupan ratu dan raja setelah kejadian pemberontakan [ baca The Queen : The Women Who Hold the fire ] raja dan ratu di karunia 2 orang putra...