Di kediaman mentri choi ayah yoo jung, yoo jung dan seorang wanita yang nantinya akan menjadi ratu tengah mengadakan obrolan
Yoo jung nampak tidak fokus, tangannya nampak memainkan sebuah gelang dari kain, gelang ini yang ia buat bersama putra mahkota tadi siang
" cahhh... ini untukmu... yang ini khusus kubuatkan untuk da seom " yoo jung mengingat kembali ucapan pangeran mahkota tadi siang padanya dan wajahnya langsung berubah muram
" yoo jung – a " panggil sang ayah
" yee ?"
" apa yang kau pikirkan ? apa kau tidak senang besok bibimu akan di lantik sebagai seorang ratu?"
" tidak ayah... aku hanya sedikit lelah " jawab yoo jung
" yoo jung – a... jangan cemaskan apapun lagi... kau... juga akan masuk istana nantinya... kau pasti akan menjadi putri mahkota yang cantik dan di hormati... keluarga kita.. juga akan sekokoh dan sekuat keluarga Cho nantinya "
Yoo jung dan menjawab dan hanya tersenyum, ia sekarang tidak terfokus pada hal itu tapi ia tengah memikirkan da seom
***
Di pasar yoon dan da seom nampak duduk di sebuah pondok sambil makan kue
" sebenarnya... apa yang kau minta hingga kau mempercayai ucapanku ?"
Di singgung hal itu da seom nampak cemberut kembali
" aa.. baiklah... lupakan " yoon tak ingin membuat masalah
" jeonha "
" emm..."
" tidak... maksud hamba adalah... jeonha.. hamba meminta jeonha " da seom nampak salah tingkah dan wajahnya memerah
Yoon nampak diam dan memadang da seom
" hamba ingin melihat wajah jelek jeonha.. dan juga.. wajah tampan pangeran Yi Yang tentunya"
" Yaa... asal kau tau saja.. aku lebih tampan dari adikku, caahhh lihatlah " yoon menarik kedua tangan da seom untuk menyentuh wajahnya
" rabalah... wajahku lebih tampan darinya "
" jeonha.. hamba akan melihatnya "
Da seom meraba wajah yoon, ia meraba rambut yoon, mata yoon , hidung yoon, bibir yoon, hal itu malah membuatnya ingin melihat yoon
" bagaimana ? aku lebih tampan bukan ?"
" aa.. itu.. " wajah da seom nampak muram
" oogg... gula – gula " yoon nampak menunjuk penjual gula – gula
" gula – gula ? jeonha... apa pangeran Yi Yang meminta gula – gula ?"
" bukan yi yang.. dia bahkan tidak tahu aku keluar... Yoo jung.. dia memintaku membelikannya gula – gula "
" nona yoo jung ?" da seom nampak terkejut, ia tidak mengira bahwa pangeran yoon dan yoo jung sudah sangat dekat
Yoon membeli gula – gula untuk yoo jung, ia mengandeng tangan da seom menuju rumah yoo jung untuk memberikan gula – gula tersebut
Sepanjang jalan yoon terus bercerita tentang yoo jung yang ternyata tidak selembut kelihatannya
" dia bahkan berteriak dan marah ketika aku berbuat kesalahan walaupun hanya sedikit... dia juga tidak menyukai sayuran... yoo jung benar – benar mirip sekali denganku... aa dan juga.. dia adalah wasit yang baik darimu "
" aaa " da seom hanya menanggapinya singkat, yoon terus berbicara tentang yoo jung ini dan yoo jung itu, kini da seom nampak tak bersemangat
" da seom tunggulah disini " yoon melepas tangannya dan meninggalkan da seom di luar pagar rumah mentri choi, yoon dan kasim kim nampak masuk ke dalam rumah
Da seom menggengam erat tongkatnya dan entah kenapa airmatanya menetes , ia terus menyekanya tapi tetap saja menetes
Yoo jung buru – buru keluar ketika pelayannya mengatakan jika pangeran mahkota mencarinya
" seja jeonha " yoo jung memberi hormat
Yoon tersenyum ketika melihat yoo jung disana " caaahh... untukmu kau memintaku membelikan ini bukan " yoon memperlihatkan gula – gula yang di pegangnya pada yoo jung
Senyum merekah di wajahnya , yoo jung segera menerima gula – gula tersebut dengan hati berdebar
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen :The Memories Of Happinesss [ TAMAT ]
Ficción históricaIni adalah sequel dari The Queen : the women Who Hold the fire The memories of happiness berkisah tentang kehidupan ratu dan raja setelah kejadian pemberontakan [ baca The Queen : The Women Who Hold the fire ] raja dan ratu di karunia 2 orang putra...