Yi yoon mengusap airmatanya dan menghampiri sang ibu
" Anak nakal apa yang kau pikirkan, meninggalkan apa ? Ibu akan tetap disini bersama kalian, bersama Yi yoon dan Yi yang tentunya, bersama ayah kalian, melihat pesta lampion di pasar, bermain kembang api, membeli gula – gula ... jangan berpikir seperti itu, ibu hanya butuh istirahat dan akan sembuh" hwa young menenangkan sang putra
" Eomma - mama " yi yoon memeluk sang ibu dan menangis tersedu
Raja yang berada di luar nampak juga tak kuasa menahan tangisnya, tabib mendiaknosa ratu dengan penyakit infeksi pernafasan dan itu sulit untuk di sembuhkan bahkan tabib menyarankan agar ratu segera di bawa keluar istana karena penyakit ratu menular dan berbahaya dan bisa menyebabkan kedua pangeran bahkan mungkin raja akan tertular nantinya
" Jeonha " kasim han menegurnya
Lee sun menyeka airmatanya, kesedihannya menyeruak mendengar putranya berujar seperti itu
" Panggil tabib istana tidak panggil semua tabib dari seluruh negeri ini bahkan tabib dari ming sekalipun, suruh mereka menyembuhkan ratu, pasti ada cara menyembuhkannya "
" Jeonha "
" Sekarang !!! Lakukan sekarang !!!" Perintahnya
" Yee jeonha "
Sarapan pagi ini terlihat begitu muram, pangeran mahkota yang biasanya lahap nampak sedikit menyentuh makanannya
" Seja... Kenapa tidak menyentuh makananmu ?!" Tanya sang ayah
" Hamba.. Hamba merasa kenyang abba - mama "
Hwa young yang sedang menyuapi Yi yang nampak memperhatikan putra sulungnya tersebut
" Chaahh... Makanlah " hwa young nampak meletakkan sepotong makarel di atas sendok nasi putranya itu
" Eomma - mama " yoon menatap sang ibu
" Tidak mau memakannya ? Aigoo... Ikannya pasti sangat sedih sekarang... Aehh eomma juga lelah memasakknya tapi seja tidak mau memakannya" hwa young berpura - pura sedih
" Baiklah... " Yoon menyuapkan makanannya sesaat kemudian ia memuntahkannya kembali
" aakkk..." yoon tak mengunyah makanannya "Eomma - mama ini asin "
" Benarkah ?!" Hwa young segera mencobanya " auu.. Benar.. Asin " hwa young tertawa renyah
" Eomma - mama memasaknya dengan menaburkan garam di seluruh laut " yi yang nampak menimpali dengan candaannya
" Asin..?? Animida.. Ini enak " kara raja memakan dengan lahap
" Abba - mama.. Itu memang asin, eomma - mama memang payah dalam hal memasak " protes yoon
Semua nampak tertawa renyah, suasana yang tadinya muram kini ceria di balik tawanya hwa young nampak mengigit bibir bawahnya, ia sedih jika melihat kondisinya sekarang ini
Hwa young tiba - tiba terbatuk dan memalingkan wajahnya, bercak darah tertinggal pada sapu tangannya, raja yang melihat hal itu nampak kasihan pada istri yang di cintainya tersebut
****
Hari demi hari berlalu semua tabib yang di panggil ke istana mengatakan jika penyakit ratu tak bisa di sembuhkan bahkan akan menular jika di biarkan hal ini membuat raja bertambah sedih
" Jo sanggong... Jangan biarkan kedua anakku untuk mendekatiku... Aku merasa keadaanku semakin parah, kau juga... sebaiknya tetap berada di luar pintu kamarku" perintah hwa young
" tapi jungjeon – mama "
" ini perintah... jangan membantah lagi "
" Yee mama " jawab dayang jo tak bisa membantah lagi, ia kemudian keluar kamar
Batuk hwa young semakin sering dan setiap batuk pasti meninggalkan bercak darah
" Uhuukk.. Uhuukk.. Uhukk huk.." Ratu terbatuk lagi
Dayang jo nampak sedih mendengarnya, tubuh ratu semakin hari juga semakin kurus membuat sedih siapa saja yang melihatnya
N/B : kalo di jaman sekarang tu infeksi pernafasan tu TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen :The Memories Of Happinesss [ TAMAT ]
Historical FictionIni adalah sequel dari The Queen : the women Who Hold the fire The memories of happiness berkisah tentang kehidupan ratu dan raja setelah kejadian pemberontakan [ baca The Queen : The Women Who Hold the fire ] raja dan ratu di karunia 2 orang putra...