Kang hoo berhenti dan menatap yoon kemudian memberi hormat
" seja jeonha memanggil hamba ?" tanya kang hoo
" eemm... itu.. da seom.. apa dia sedang sakit ?" tanya yoon
" sakit ? tidak yang mulia da seom baik – baik saja "
" aehh lalu kenapa dia tidak masuk istana !!!" yoon tanpa sadar meninggikan ucapannya
" yeee ?"
" aa.. maksudku.. da seom... Yi Yang terus mencarinya " yoon mencari alasan
" jeonha.. hari ini.. hari ulang tahun da seom, dia pasti sedang membeli hadiah bersama ibunya itulah kenapa da seom tidak bisa masuk istana, terima kasih karena jeonha mengkuatirkan putri hamba "
" aa.. itu...ku ucapkan selamat untuk da seom.. kapten kang.. kau boleh pergi sekarang "
" yee... jeonha " kang hoo memberi hormat kemudian berbalik dan pergi , sebuah senyuman merekah di wajahnya, ia tak menyangka putrinya bisa berteman baik dengan pangeran mahkota
Malam harinya, Yi Yoon nampak menghadap sang ayah
" tidak bisa pangeran mahkota... anda tidak bisa pergi keluar istana " kata raja seraya memeriksa gulungan laporannya
" abba – mama... ini adalah hal yang penting dan sangat penting " kata yoon
" seja menyelinap keluar istana dan menemui ibumu, bukankah seja masih ingat hukuman yang ayah berikan "
" abba – mama... ini sangat penting " desak yoon
Raja menatap sang putra dan melihat raut wajah putranya tersebut nampak menunjukkan kesungguhan
" urusan apa yang membuat seja begitu harus keluar istana ?" tanya sang ayah
" itu... hamba tidak bisa mengatakannya abba – mama "
" kalau begitu kau baru bisa keluar setelah masa hukumanmu selesai "
" da seom..." yoon menjawab cepat " da seom... dia berulang tahun hari ini"
" da seom ?" sang ayah menatapnya lekat
Dan... Yoon kini nampak berada di luar istana, ia berlari dengan langkah riang menuju kediaman rumah da seom
" kasim kim cepatlah !!!!" yoon menoleh melihat kasim kim yang berlari lambat di belakangnya
" jeonha... bisakah kita hanya berjalan saja ? rumah nona da seom tidak mungkin akan berlari pergi "
" yaa.. cepatlah !!! jantungku rasanya mau meledak !!!! " yoon tak hentinya tersenyum
Sementara itu di balai istana, raja masih saja tersenyum mengingat yoon tadi
" heeh.. anak itu.. da seom berulang tahun dan dia bahkan memohon sampai bersujud untuk bisa keluar istana .. caamm.. anak itu.. dia tidak menyadari perbuatannya " lee sun tersenyum
" jeonha.. seja jeonha memang sangat baik dengan nona da seom "
" haaah... hwa young pasti juga tidak akan menyangka jika aku menceritakan hal ini padanya" raja tersenyum sambil geleng – geleng kepala
****
Yoon nampak terengah – engah berdiri di depan rumah da seom, ia mengatur nafasnya kemudian membuka pintu rumah da seom
" da seom – a... " panggilnya
Da seom yang saat itu tengah berada di kamar sang ibu dan tengah bermain dengan adik kecilnya nampak juga mendengarnya tapi ia tak terlihat antusias seperti biasa
" da seom – a... bukankah itu suara pangeran mahkota ?" kata sang ibu
Da seom hanya diam, ia juga tahu itu suara pangeran mahkota, ia sepertinya masih kesal karena masalah dewi bulan pembawa keberuntungan
" seja jeonha " suara sang ayah nampak menyambut pemuda itu
" da seom – a... keluarlah dan temui pangeran mahkota... beliau mungkin akan memberimu hadiah ulang tahun "
" baiklah " da seom akhirnya meraih tongkatnya dan berdiri, ia membuka pintu kamar sang ibu
" oo.. itu dia " sang ayah menoleh ke arah da seom yang sedang berjalan ke arah mereka
" da seom – a " yoon tak sabar dan menghampiri da seom
Yoon meminta ijin untuk membawa gadis yang kini berusia 11 tahun tersebut untuk berjalan – jalan ke pasar
" da seom – a... kenapa kau tidak bilang jika ulang tahunmu hari ini ?" tanya yoon
Da seom diam dan berjalan perlahan di belakang Yoon, Yoon lalu berbalik dan berjalan mundur memandangi da seom
" yaa... gadis.. kenapa sejak tadi kau mendiamkanku ? apa aku berbuat kesalahan ?" tanya Yoon
Da seom masih saja diam dan itu membuat yoon kesal
" da seom – a ..."
" dewi keberuntungan " da seom memotong cepat ucapan yoon " dewi bulan keberuntungan... kenapa anda berbohong pada hamba ?"
" dewi ? aaa..." yoon kemudian terkekeh
" jeonha apa anda mentertawakan hamba ?!!" da seom nampak kesal
" hah.. jadi kau percaya hal itu ? da seom – a... jangan bilang jika kau berdiri di bawah sinar bulan semalaman..oo ?"
Da seom nampak cemberut karena di tertawakan oleh yoon
" hamba pergi saja " da seom berbalik tapi kemudian yoon menghadangnya
" ya... begitu saja kau marah.. maaf... aku minta maaf... aku tidak bermaksud mengodamu sungguh.. kau percaya padaku kan ?"
Da seom masih terlihat cemberut
" ulurkan tanganmu " kata yoon
Da seom tak melakukannya hingga akhirnya yoon yang menarik tangannya lembut
" da seom – a... aku.. memberimu gelang ini sebagai hadiah ulang tahunmu... gelang ini.. aku yang membuatnya sendiri, seharian aku meminta semua dayang istanaku untuk mengajariku membuat gelang ini... aku.. khusus membuatnya untuk temanku yang sedang berulang tahun"
Da seom terdiam, ia tak menyangka jika putra mahkota melakukan hal seperti padanya, memberinya hadiah khusus
" jadi... jangan marah lagi dan tersenyumlah..." yoon nampak selesai mengikatkan gelangnya dan memegang tangan da seom,
Da seom perlahan tapi pasti akhirnya mengembangkan senyum di wajahnya
" bagus.. itu artinya kau memaafkanku , jaahhh kita jalan lagi " yoon mengandeng tangan da seom dan mereka berjalan kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen :The Memories Of Happinesss [ TAMAT ]
Ficción históricaIni adalah sequel dari The Queen : the women Who Hold the fire The memories of happiness berkisah tentang kehidupan ratu dan raja setelah kejadian pemberontakan [ baca The Queen : The Women Who Hold the fire ] raja dan ratu di karunia 2 orang putra...