Menjelang sore hwa young nampak membantu sang pangeran kecil bersiap
" eomma – mama... kita akan pergi kenapa berpakaian seperti ini ?" tanya Yi Yoon yang sudah siap dan memakai ikat rambutnya
" merayakan ulang tahun seja dan pengeran tentunya " jawab hwa young lembut " caahhh... Yi Yang – gun sudah siap sekarang " hwa young mencubit pipi chubby sang putra bungsu
Yi Yang tersenyum dan memeluk sang ibu
" apa kalian sudah siap ?" suara raja terdengar jelas dari luar istana putra mahkota
" ayah kalian sudah memanggil, ayoo " sang ibu mengandeng yi yang, yoon mengikuti dari belakang
Mereka rencananya akan pergi keluar istana untuk merayakan ulang tahun kedua pangeran yang jatuh bertepatan pada tanggal yang sama dan bulan yang sama
" abba – mama " yi yoon nampak memberi hormat
" aigooo... anak ayah terlihat tampan " raja menyambut sang putra " apa kau sudah siap ?"
" ayo berangkat " kata hwa young
Tiba – tiba hwa young terdiam dan memegangi dadanya menahan sakit
" mama " dayang jo menegurnya dengan wajah cemas
" aku baik – baik saja " ujarnya lirih
Mereka berempat lalu keluar dari istana untuk merayakan ulang tahun, di luar istana juga terjadi keramaian karena hari ulang tahun kedua pangeran ini di rayakan oleh seluruh negeri, lampion – lampion indah di pasang di sisi kanan dan kiri jalan, di pasar hiburan malam terlihat meriah
" eomma – mama.. aku tidak pernah melihat keramaian seperti ini sebelumnya " yi yoon nampak takjub melihat sekeliling
" ini pertama kali untukmu bukan"
" yee " yi yoon tak melepaskan pandagannya melihat sekitar, ini memang pertama kalinya kedua orang tuanya membawanya keluar istana
" gula – gula " yi yang menunjuk penjual gula – gula di pinggir jalan
" haruskah kita membelinya, pangeran ?" tanya sang ayah yang sedang memanggul yi yang di bahunya
" yee.. lakukan " yi yang nampak senang
" yee.... mama – nim " raja nampak berbelok kearah penjual permen
" aku juga mau abba – mama " yi yoon mengikuti
Hwa young tersenyum senang melihat keluarganya begitu bahagia dengan hal sederhana yang di tunjukkannya
Uhuukkk... uhhukkk hwa young terbatuk dan menutupi mulutnya dengan sapu tangan ketika ia melepas sapu tangan tersebut, terdapat bercak darah di sana, ia nampak terkejut melihatnya hwa young buru – buru menyembunyikannya, hwa young langsung memasang senyum di wajahnya seolah tak terjadi apapun dan bergabung dengan keluarganya
Mereka juga membeli kue yang biasa di beli oleh hwa young dan lee sun dulu
" bagaimana ? enak bukan ?" tanya hwa young pada yoon
" ini sangat lembut ibu... enak " jawab yoon senang
" ayahmu bahkan membeli kue ini begitu banyak dan memakannya sendiri " hwa young melirik ke arah sang suami
" itu karena ibumu sering memakannya dan tidak mengajak ayah " lee sun membela diri
Yoon tersenyum, entah kenapa pertengkaran kecil antara ayah dan ibunya malah membuatnya ingin tersenyum
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen :The Memories Of Happinesss [ TAMAT ]
Tiểu thuyết Lịch sửIni adalah sequel dari The Queen : the women Who Hold the fire The memories of happiness berkisah tentang kehidupan ratu dan raja setelah kejadian pemberontakan [ baca The Queen : The Women Who Hold the fire ] raja dan ratu di karunia 2 orang putra...