" eomma – mama... eomma – mama " yoon berlari dan mengejar tandu tersebut, hingga ia jatuh tersungkur
Mendengar begitu banyak tangisan, da seom yang sejak tadi hanya berdiri nampak sedih,ia berusaha berjalan mencari arah sumber suara yoon tapi kemudian da seom malah terdorong dan tongkatnya jatuh, ia kini meraba – raba seperti kehilangan arah
" jeonha.. seja jeonha.. Yi Yoon " gumamnya panik karena pegangannya hilang
Yoon melihat kebelakang dan melihat da seom meraba – raba disana, ia kemudian bangkit dan menghampiri da seom
" tetap di tempatmu... kau akan terluka nanti " kata yoon seraya membantu da seom bangkit
" jeonha..." da seom memagang tangan Yi Yoon
" aku baik – baik saja... tetaplah disini sebantar, kau terlihat berantakan " yoon nampak membersihkan wajah da seom yang penuh debu
Sementara itu di ambang pintu gerbang lainnya, nampak seorang lelaki paruh baya yang mengenakan dalryongpo [ baju pejabat ] berwarna merah berdiri sambil mengandeng tangan seorang gadis kecil
" Yoo jung – a.. ingat ini.. dia.. pangeran mahkota.. kelak akan menjadi suamimu " kata lelaki tersebut
" ayah.. apa aku juga akan tinggal di istana ?" tanyanya seraya menatap yoon
" tentu... kau akan memakai baju indah dan semua orang akan menghormatimu... mereka akan memanggilmu putri mahkota dan akan segan padamu "
Gadis itu tersenyum kemudian menatap Yoon yang nampak mengandeng tangan da seom berjalan menuju tandu yang membawa ibunya pergi
" pangeran mahkota " gumamnya dengan senyum mengembang di wajahnya
***
Hwa young di bawa menuju tempat pengasingannya di dalam sebuah hutan, dayang jo nampak begitu setia mendampingi sang ratu
" mama..." dayang jo membantu sang ratu keluar dari tandunya memasuki rumah barunya yang nampak kecil dan sederhana
Hwa young nampak menghirup udara di hutan tersebut " disini sangat segar " ia lalu melangkah memasuki halaman rumahnya
Wajahnya nampak muram kembali saat mengingat kedua putranya yang menangis melepas kepergiannya, padahal ratu sudah mengatakannya agar mereka berdua tak melihatnya pergi
" mama... saya akan memapah anda kedalam"
" tidak.. aku masih ingin duduk disini "
" baik.. mama " hwa young nampak duduk di depan rumahnya memandang sekitar yang hanya terdapat pohon – pohon yang menjulang tinggi
" mama.. anda pasti merindukan kedua pangeran "
" emm.." hwa young mengangguk " aku sangat merindukan suara berisik mereka "
Dayang jo nampak muram, bagaimanapun permaisuri pasti merasa tidak nyaman berada di luar istana seorang diri tanpa kehadiran keluarganya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen :The Memories Of Happinesss [ TAMAT ]
Historical FictionIni adalah sequel dari The Queen : the women Who Hold the fire The memories of happiness berkisah tentang kehidupan ratu dan raja setelah kejadian pemberontakan [ baca The Queen : The Women Who Hold the fire ] raja dan ratu di karunia 2 orang putra...