Genre : Slice of Life
Length : 1500+ words
Disc : pernah dipublish di blog pribadi sekitar sekitar empat bulan lalu."I'm here alone inside of this broken home,"--Broken Home by 5 Seconds Of Summer
28th February 2016
Untuk semua yang sekiranya tengah membaca,
Aku tidak pernah berharap seseorang membaca tulisanku yang satu ini, aku bahkan tidak pernah menyangka bahwa aku pada akhirnya menulis semua ini. Tapi aku tetap menulis semua ini, karena apa? Karena aku ingin ada sesuatu yang membuat eksistensiku disadari dan aku ingin semua orang tahu mengapa aku mengambil keputusan yang aku lakukan tepat setelah tulisan ini selesai kurangkai.
Akan kuperkenalkan secara singkat siapa diriku. Hai, namaku Ashelly Cromwell, aku adalah orang british asli dengan rambut pirang platinum yang hampir terlihat sangat putih, panjang rambutku mencapai punggung dengan gelombang di ujungnya. Mataku biru, dad bilang, mataku sebiru air laut dan terlihat sangat menenangkan. Just for your information, dad mengatakan itu saat aku masih berumur 10 tahun sedangkan sekarang aku sudah berumur 18 tahun.
Aku dilahirkan serta tumbuh dan berkembang di kota Bristol. Aku menempati bangunan bernama rumah yang tidak begitu besar namun dulunya sangat nyaman. Aku hanya tinggal bersama dua orang tuaku karena kakakku yang bernama Earth sudah kembali ke Tuhan setahun yang lalu tanpa mengajakku.
Semasa hidupnya, aku dan Earth sering bertengkar bahkan hanya karena masalah-masalah kecil. Kami pernah bertengkar hanya karena perbedaan pendapat yang timbul akibat pertanyaan bodohku, 'siapa yang lebih panas? Louis Tomlinson atau Harry Styles?' Earth memilih Liam Payne padahal jelas Liam tidak ada dipilihan sedangkan aku memilih Harry.
Kami juga pernah bertengkar karena sebuah remote control, pada saat itu Earth yang boyish memaksa menonton pertandingan sepak bola dari televisi karena kebetulan saat itu ia baru saja jatuh dari pohon dan kakinya digips, membuat ayah tidak memperbolehkannya menonton secara langsung. Di saat yang bersamaan, aku ingin menonton Brit Award. Aku ingat saat itu kami saling menjambak dan Earth mengalah karena ia memang tidak bisa perang dengan kakinya yang patah tapi, sebagai konsekuensinya, Earth tidak mau bicara denganku selama 1 minggu. Guess what? Saat ini aku menulisnya dengan tertawa namun... hey! Aku merasakan setitik air mata menetes dari kelopak mataku. Hah! Aku cengeng!
Lupakan soal Earth, sekarang mari kita bicarakan soal dad dan mum, dua orang yang jika tidak ada, maka aku tidak akan hidup. Mum memiliki rupa yang hampir sama dengan Earth, rambut hitam panjang, kulit putih, mata hijau meneduhkan yang acap kali membuatku iri karena terlihat seperti milik Harry Styles--iya, mamber One Direction yang oh-hot-sekali itu. Sedangkan dad memiliki rupa yang sama denganku, surai pirang platinum yang hampir terlihat putih dan mata biru yang kata Earth serupa dengan Niall Horan--percayalah, dia hanya ingin membuatku tenang karena aku sering memarahi mata hijaunya.
Kata teman-temanku tersayang, keluargaku adalah keluarga yang sangat harmonis. Setiap akhir pekan kami akan banyak menghabiskan waktu bersama. Kata teman-temanku tersayang, setiap ke rumahku mereka akan merasakan suasana hangat yang sangat kental.
Itu kata teman-temanku waktu dulu, bukan Sekarang.
Rumah yang dulunya sangat kokoh dan terasa hangat kini menjadi runtuh dan terasa dingin. Semuanya terjadi semenjak satu setengah tahun yang lalu.
Saat itu adalah bulan Juli, di mana liburan musim panas berlangsung dan Earth masih bernapas dengan baik. Aku, mum, Earth dan kekasih Earth yang bernama Dave menghabiskan waktu seharian di Hyde Park, kami cycling bersama, boating bersama, menaiki kapal sholarshuttle yang melelaui danau Serpentine dengan banyak orang lainnya, selain itu, kami juga piknik. Mum menggelar selimut di bawah pohon maple, menghadap langsung ke danau Serpentine yang dipenuhi kapal-kapal. Sambil menikmati pemandangan, kami menikmati roti isi dan makanan-makanan lain yang mum, aku dan Earth buat. Sesekali kami tertawa karena candaan yang dibuat oleh Dave. Oh, kau harus tau betapa aku mengagumi sosok Dave, ia tampan dengan rambut ikalnya yang berwarna hitam dan mata cokelat terang. Dave sangat terlihat mencintai Earth sampai aku selalu dibuat tersenyum ketika melihat momen mereka bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dialog Musik (One Shots)
Short StoryKumpulan cerita pendek yang tertulis berdasarkan lagu-lagu yang saya dengar. Highest rank so far #141 in Short Story Collection of short stories by yossi novia since 2016 Some of my stories already publish on my personal blog : itskygirl...