Playlist #22 : Internet Crush by Merrell Twins

66 9 2
                                    

Yang belum pernah denger lagunya cek di atas ya. Kalau kalian fangirl/fanboy lagu itu sangat relateable. Udah pingin nulis cerita pake lagu itu dari lama tapi baru kesampaian.

---

"❤❤❤" ketikku dalam kolom komentar foto Instagram milik Niall Horan yang memperlihatkan aksinya di atas panggung. God, makhluk yang satu ini sungguh manis, aku tidak yakin bahwa menjadi semanis itu adalah hal yang legal.

Aku segera men-screenshot foto-foto tersebut kemudian mengunganggahnya kembali pada akun yang memang aku khususkan untuk Niall. Apa? Sebut aku extra namun Niall sangatlah manis, dan menurutku dia adalah makhluk sempurna; good looking, suara jangan ditanya lagi, dan dia juga sangat baik. Makhluk sesempurna itu berhak untuk diapresiasi dan salah satu caraku untuk mengapresiasnya adalah dengan membuat akun instagram ini.

Tak lupa aku menandainya di foto yang kuunggah lengkap dengan caption: "OH GOODNESS LOOK AT HIM. HES SO GORGEOUS, IT SHOULD BE ILLEGAL 😭😭❤❤❤ LOVE YA @niallhoran. ALSO, H R U, GUYS???"

Tak butuh waktu lama untuk satu per satu notifikasi memasuki akun instagramku. Ironisnya, aku jauh lebih terkenal di dunia fandom dibanding di dunia nyata. Akun asliku tak memiliki followers lebih dari tiga ratus dan following jauh lebih banyak dibanding followers, beberapa temanku mengatakan bahwa itu sangat menyedihkan, mereka tak tahu berapa banyak followers yang aku dapat di akun fandomku; hampir seratus ribu yang artinya jauh lebih banyak dibanding teman sekelasku yang mengaku sebagai selebgram.

Meski hidup di dunia seperti ini menyenangkan, terkedang semuanya bisa menjadi sangat melelahkan. Banyak sekali interaksi yang terjadi, dan meski semuanya dilakukan secara online, namun semuanya dapat terasa begitu melelahkan terutama jika di saat yang bersamaan aku sedang menghadapi ujian di dunia nyata.

Setelah berkutat dengan instagram--yang jelas sekali dapat menguras kuota internetku dalam sekejap, aku berpindah ke twitter setelah mendapati notifikasi bahwa Niall baru saja mengunggah sesuatu di aplikasi tersebut. Mengeceknya, ternyata hanya berisi cuitannya mengenai konsernya malam ini. Aku tersenyum lebar dan kemudian menarikan jemariku untuk membalas cuitan tersebut.

"SO PROUD OF YOU BABE. 😭😭❤❤❤"

Terhitung sudah berulang kali aku membalas cuitan dari Niall sembari berharap bahwa dia dapat menyadari kehadiranku. Aku hanya berharap follow darinya, doaku sungguh sederhana, bukan?

Aku memutuskan untuk tidur. Mataku sudah mulai berat dan aku tak yakin aku dapat menahan rasa kantuk lagi.

---

Aku terbangun dan mendengar suara DING keras yang menandakan bahwa sebuah notifikasi memasuki ponselku, bukan hal baru. Sudah kukatakan aku sungguh terkenal dikalangan fandom dan hal itu berhasil membuat ponselku terus menerus dibanjiri notifikasi.

Aku meraih ponselku dan mengeceknya, mendapati benda itu telah kehabisan daya. Dengan terpaksa, aku bangkit dari posisi tidurku, mengambil charger dan menghubungkannya dengan ponselku serta stopkontak.

Dengan mata yang masih setengah tertutup, aku mengecek notifikasinya. Keningku berkerut begitu mendapati banyak sekali orang yang mengucapkan selamat padaku di twitter. Aku mengecek notifikasiku lebih dalam untuk melihat apa yang terjadi.

Jemariku terhenti begitu mendapati apa yang membuat ponselku tiga kali lebih ramai dibanding biasanya.

NIALL HORAN MULAI MEM-FOLLOW-KU. ASTAGA IMPIANKU SELAMA INI AKHIRNYA TERKABUL.

Tak dapat menahan diri dan tenggelam oleh rasa bahagia aku berteriak keras sambil meloncat-loncat dari tempatku berdiri. Pada satu waktu, aku mulai merasa mataku berair dan aku mulai menangis. Sebuah tangis bahagia.

"WOY JANGAN TERIAK TERIAK!!!" aku mendengar kakakku berteriak, namun aku terlalu bahagia untuk memperhatikannya.

Niall Horan. Follow. Aku. Astaga!!! Astaga!!!

Setelah berhasil kembali mengusai diri, aku mengambil ponselku kembali. Dengan tangan bergetar, aku mengirim cuitan.

"I LITERALLY JUST WOKE UP. CHECK MY TWITTER AND FOUND OUT @niallhoran FOLLOW ME!!! I STILL CANT BELIEVE THIS. LOVE YA, NIALL, THANK YOU 😭😭😭❤❤❤"

Aku kemudian menekan akun twitter Niall dan membuka direct message. Aku mulai mengetik, mengatakan hal-hal yang ingin aku katakan padanya.

NIALL I LOVE YOU SO FUCKING MUCH.

LOVE YOU TO THE MOON AND BACK.

LOVE TOU TILL MY LAST BREATH.

ACTUALLY, NO, WHEN IM IN HELL, I WON'lT STOP LOVING YOU.

LOVE YOU SM U R AMAZING 😭😭😭❤❤❤

Aku mengusap pipiku dengan kasar begitu menyadari bahwa aku masih menangis.

Di saat aku berpikir Niall tak membalas pesanku, ponselku kembali berbunyi menunjukkan pesan dari Niall.

":)"

Aku berteriak semakin kencang. Aku bahkan tak pernah tahu bahwa aku bisa berteriak sekencang ini.

"WOY BANGUN ELAH. ANJIR BANGUN LO!!! WOY!!!"

Aku mengedipkan mataku sebelun organ yang satu itu terbuka lebar menunjukkan sosok kakakku dengan wajah kesal tengah menggoyangkan tubuhku dengan kasar.

"Akhirnya bangun juga, cepet mandi sana!" kata kakakku, dia kemudian berbalik dan berjalan pergi meninggalkanku seorang diri di kamar dengan sebuah realita yang sungguh menyakitkan.

Ternyata hanya mimpi.

[-][-][-]

Dialog Musik (One Shots)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang