#16

2.5K 145 2
                                    


***

Gia berjalan sambil memegang ponselnya dan mendorong trolley yang seperempatnya sudah hampir penuh. Ditelinganya, Ratna tak henti-hentinya berbicara perihal barang-barang apa saja yang harus dibeli. 

Dagingnya daging, Gi. Jangan lupa itu.

Iya, Ma. Udah.

Dagingnya pilih yang seger nyak. Yang warnanya merah-merah.

Iya, Mama.

Jangan lupa juga itu buah-buahannya. Di rumah udah pada abis, Gi.

Gia Cuma beli apel, jeruk, sama mangga.

Pilih yang bagus nyak. Jangan sampe ada yang busuk buahnya kayak waktu itu kamu beli.

Iya, Ma. Terus gula perlu?

Tah, etah. Gula jangan lupa 2 kantung ya, Gi. Eh, itu dagingnya pilih yang seger ya, Gi.

Iya, Mama. Udahan kan..

Di makesure lagi itu ya dagingnya. Berapa kilonya itu diinfo ke Mama.

Iya Ma iya.

Atuh kamu jangan iya iya aja. Ngerti nggak?

Iya, Mama. Astaghfirullah.

Yaudah kalo gitu.. eh, jangan lupa beli odol nyak.

Iya, Ma. Okay.

Yaudah. Sama satu lagi, pulangnya beliin martabak yang depan komplek ya, Gi.

Iya, Maaaa. Daaah.

KLIK.

Telfon ditutup.

Segera ia taruh ponselnya ke dalam tas kecil yang ia bawa. Lalu, terus berkeliling mencari apa-apa saja barang-barang yang belum ia beli.

Tepat sesaat ia ingin bayar di kasir, matanya menangkap sosok yang ia kenal.

"Ryan?" sapanya.

"Hai, Gi." Ryan balik menyapa.

"Ngapain?"

"Ngeliatin mba-mba SPGnya. Lumayan dapet ucapan selamat pagi," jawabnya asal.

Gia tertawa.

"Lo ngapain?" tanya Ryan sambil melihat barang belanjaan yang ada didalam trolley.

"Belanja bulanan."

Ryan mengangguk. "Sini gue bantuin," ujarnya sambil membantu Gia meletakkan barang belanjaan di meja kasir.

"Makasih," ucap Gia seraya tersenyum, yang juga dibalas dengan sebuah senyuman.

-

"Jadi, lo kesini sendiri?"

"Hu uh."

Ryan dan Gia berjalan beriringan. Gia tak henti-hentinya menyesap minuman yang ia beli. Dan, Ryan membawakan kantung plastik belanjaan Gia.

"Eh, seriusan lo tadi Cuma mau dapet sapaan dari mba-mba SPG doang?"

Seketika, Ryan tertawa gelak.

"Ya nggaklah, Gi. Lo pikir? Kurang kerjaan banget gue."

Gia bergidik,"Ya kali aja."

"Gue kesini tadinya mau cari something buat ulang tahun nyokap. Tapi, kayaknya gak ada."

"Nyokap mau ulang tahun?"

Ryan mengangguk. "Ada ide?"

Gia memutar bola matanya ke atas. Memperlihatkan bak ia sedang berpikir. "Nggak hehe. Nanti deh gue bantu pikirin."

"Mau bantu nyariin juga gak apa-apa, Gi."

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang