#20

2.3K 137 1
                                    

***

Setelah selama kurang lebih satu setengah jam perjalanan, akhirnya ketiga remaja itu menginjakkan kakinya di Bandara I Ngurah Rai.

"Akhirnyaaa.."

"Bali, I'm coming.."

Aca dan Sasa sibuk berhigh five setibanya mereka di Bali. Gia justru sibuk memainkan ponsel pintarnya.

"Gi.."

"Gue harus nelfon. Bentar.."

Gia berjalan menjauh dari kedua sahabatnya. Aca dan Sasa saling beradu pandang. "Palingan Ryan," ujar keduanya bersamaan sambil mengangguk.

Tak lama, ponsel Aca pun berdering.

Sebuah panggilan masuk diterima.

Rangga calling..

-

Hai, udah landing?

Udah, baru aja.

Oh, syukur deh kalo udah sampe.

Lagi dimana?

Di rumah Mama. Eh, nemenin Mama lo maksudnya.

Ngapain?

Ke supermarket beli belanjaan.

Seriously? You did?

Hehe, iya. Lagian tadi mau langsung pulang kasian Tante sendirian.

Thankyou..

Buat?

Udah nemenin, Mama.

Iya..

Pasti bakal kangen banget sama ocehannya Mama.

Hahaha.
Mau ngomong?

Gak usah deh. Dia gak mau diganggu kalo lagi belanja.
Sampein aja kalo tadi gue telfon.

Okay.
Be safe, Gi.

Okay.

KLIK.

Telfon ditutup. Dan, sebuah senyuman pun mengembang.

-

Sesaat setelah Gia selesai menelfon, Aca pun kembali.

"Dari mana lo?" tanya Gia.

"Rangga nelfon barusan. Just for make sure i'm safe."

"Oh.." Gia menganggukkan kepalanya, matanya melirik ke arah Sasa yang juga melirik ke arahnya.

"Yaudah yuk ke hotel."

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang