#21

2.2K 134 1
                                    

***

Gia sibuk menatap baju ke dalam lemari.

Aca sibuk membalaskan chatting Rangga.

Dan, Sasa sibuk mengalihkan pikirannya dari laki-laki yang sedang sibuk chat room dengan sahabatnya itu.

"Ca." Gia memecahkan keheningan diantara mereka. "Sebenernya lo sama Rangga itu gimana sih?"

Sontak, Sasa menoleh. Seolah begitu antusias untuk mendengar jawaban dari Aca.

"Hm.. Just friend."

"Oh.." Gia meraih sebuah selendang putih lalu menjadikannya syal. "Dia pernah nembak lo?"

"Heh?"

"Maksud gue, kejelasan hubungan kalian apa?"

"Kita Cuma deket aja sih, Gi."

"Kayak.." Gia menelan ludahnya sebelum melanjutkan ucapannya, "Gue sama Putra?"

Aca terdiam sebentar, "Hm, nggak.. Kalo lo sama Putra 'kan lo gak tau dia punya perasaan atau gak sama lo. Kalo gue sama Rangga, gue tau dia sayang gue. Cuma ya dia belum aja nembak gue."

Sasa pura-pura sibuk memainkan ponsel. Tidak berkata sepatah kata pun.

"Lo sayang sama Rangga?" tanya Gia meyakinkan.

"Iyalah, Gi."

"Lebih sayang mana lo sama gue sama Sasa?"

Sasa pun menoleh, tajam. Begitu pun Aca, sebelum akhirnya ia menjawab, "Kalianlah. Kalian itu sahabat terbaik gue, gue gak akan menukar dengan apapun."

Gia tersenyum. Tatapannya mengarah ke Sasa yang hanya bengong. "Seperti itulah seharusnya teman."

Tak lama setelah itu, ponsel milik Sasa berdering.

Sebuah panggilan masuk.

Rangga calling...


LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang