Masih tersenyum

54 12 4
                                    


Hangat mentari
menghangit kulit tuanya.
Keringat diusap
Melepas lelah.
Sungguh kudratnya tinggal sisa
Hanya semangat menongkat empat kerat.

Tabahnya dia.
Mencari seguni beras
Di celah kesempitan peluang
Bukan untuknya.
Untuk kami.

Tenanglah hatinya dapur berasap.
Tiap suap seperti diurut lelahnya.
Dengkur tidur kami bagai lagu dodoi tidurnya.

Wajahnya masih tersenyum.
Seperti dahulu.
Walau kedut tenat melakar kulit.
Senyumnya masih terukir walau lakar sengsara terconteng hatinya.

Terima kasih Ayah!

Angguk Ke? GelengWhere stories live. Discover now