5

2.9K 177 2
                                    










" kinaaaaalll"

.............




Aku menatap lekat wajah kinal yang terlihat sedikit pucat.Ku belai lembut rambut halusnya dengan jemari lentikku Penuh sayang. Samar ku dengar dengkuran halusnya menandakan ia tengah tertidur.

Perlahan aku merubah posisiku yang tadinya duduk di tepi ranjang kini menjadi tiduran di sisi kinal. Aku memiringkan tubuhku tepat kearah kinal dengan tangan kiri sebagai topangan agar aku dapat melihat jelas wajah kesayangan ku ini sepuas hatiku.

Sungguh ciptaan tuhan ini sungguh indah. Meski dengan wajah pucat pasi ia masih tampak begitu mempesona dengan wajah polos seakan tanpa dosa yang membuat siapa saja yang memandangnya akan terpeleset dan khilaf.

Seperti diriku ini yang telah pun khilaf mendaratkan bibirku yang seksi tepat ke kening Kinal yang mulus dan alhamdulilah tak jenong seperti Beby??? .

Aku memejamkan mata ini sambil tersenyum tipis menikmati kekhilafan yang baru saja kulakukan. jika hanya dengan kekhilafan aku bisa menikmati manisnya kesayanganku ini maka aku dengan ikhlas akan melakukan ke khilafan ini berkali-kali.

Terbesit di hati ingin melakukan kekhilafan yang lebih lagi, misalnya tak sengaja menempelkan bibir ini ke pipi tembem nya, atau kehidung bangirnya, atau kedagunya atau bahkan ke bii..

Akhh...apa-apaan aku ini. Tak seharusnya aku berdelusi nista seperti ini.

Ku geleng-gelengkan cepat kepalaku yang berisi pikiran ena-ena agar segera enyah dan lenyap dari muka bumi.

"Ck akhh.. Apakah berdelusi itu salah? ",  Otak ku tiba-tiba menyela.

"Jelas salah otak gila.." Batinku angkat bicara.

" Tapi bukankah hanya dengan cara seperti itu kau bisa menikmatinya?, menikmati manis bibirnya?. Lihatlah bibir tipisnya yang menggoda itu.. Tak inginkah kau untuk mencicipinya?",

Lagi. Otak ini mempropokatorku untuk melakukan delusi nista nan gila namun kusuka.

"Ck memalukan.. Kau bisa menikmatinya secara nyata jika saja kau tak pengecut dan mengungkapkan perasaan mu padanya.. Bukan nya malah bersembunyi di balik ikatan persahabatan namun nyatanya kamu malah menikmati kesempatan dalam kesempitan, cih.. "

Batinku tersenyum mengejek dan seaakan di tonjok hulk aku benar- benar tersadar akan kelakuanku dan membawa ku kedunia nyata.

Aku bergegas bangkit dari tidurku dan segera berdiri sedikit menjauh , ungkapan batinku tadi benar-benar menyadarkan ku akan kepengecutanku. Iya aku pengecut.

Ku tatap sendu Kinal yang masih tertidur pulas dengan wajah bersalah. Mataku terasa memanas dan perlahan mataku mengabur. Entahlah tiba-tiba saja diriku ini merasakan kesedihan yang begitu mendalam.

"Maaf kinal" hanya itu yang mampu keluar dari bibirku yang bersamaan dengan jatuhnya setetes bulir bening dari pelupuk mataku.

"Tidak untuk sekarang tapi suatu saat nanti" ungkapku dalam hati

"Hulff" aku menghela nafas lelah...

Kembali kupejamkan mata ini dan menarik nafas dalam mencoba untuk mengakhiri moment melow hari ini.

Ya cukup sudah untuk hari ini.

Kembali ku pandangi wajah Kinalku ini.

Keningku mengkernyit setelah retinaku menangkap sesuatu yang tampak ane.

Setelah ku teliti dan ku telaah secara seksama berulang kali baru kusadari ada yang aneh pada kinalku ini.

Ia tampak begitu lelah ? Tapi lelah kenapa? Memang nya pekerjaan apa yang membuat Kinalku ini begitu lelah?.  Perasaan tadi pagi ia terlihat baik-baik saja dan tampak bersemangat seperti biasanya. Namun kenapa tadi Kinal tiba-tiba pingsan begini ya?

Bukan Salah Mu (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang