19

1.9K 120 23
                                    

Kinal keluar dari kamar mandi dengan menggunakan jins belel dan t-shrit hitam di lehernya tergantung handuk kecil berwarna putih, rambut nya masih terlihat basah menandakan ia baru selesai keramas pagi ini. Ia melirik ke arah shania yang  duduk manis dipinggir ranjang  tengah asik membolak balik majalah fhasion terbaru yang baru kemarin ia beli.  Pagi ini shania menggunakan dress biru elektrik sepaha tanpa lengan, rambutnya ia bentuk sedikit bervolume di ujung dan ia biarkan terurai,wajah nya hanya ia poles dengan make up tipis namun begitu pas sehingga ia tampak begitu cantik dan manis pagi ini.

" Cantik" gumam kinal pelan lalu tersenyum menatap kagum gadis yang kini tanpa ia sadari menoleh ke arahnya dengan tatapan sedikit heran hanya sebentar lalu gadis itu kembali fokus menatap lembar majalah yang berisi beberapa model pakaian yang menarik perhatiannya.

"Kamu kenapa nal senyum-senyum sendiri kek gitu"

"Eh"

Kinal sedikit kaget karna ucapan shania yang tiba-tiba, di tatap nya shania yang masih terlihat asik membaca majalah tanpa menoleh sedikit pun padanya. "Kok shania bisa tau"  batinya merasa heran.tiba-tiba wjahnya serasa memanas merasa malu karna ke gap tengah senyum sendiri.

Tak mendapat jawaban dari kinal kembali shania mengalihkan pandangannya dari majalah ke arah kinal , shania mengkernyit heran di saat mata nya menangkap semburat merah di wajah kinal.

"Muka kamu kenapa merah nal? Kamu sakit? "
Melihat wajah kinal yang tampak memerah shania perlahan bangkit dari duduk nya melepaskan majalah yang sedari tadi ia pegang, ia melangkah mendekati kinal yang tampak mematung.

"Nggak panas kok" gumam shania di saat ia menempelkan punggung tangannya di dahi kinal dan menatap kinal heran.

"Aku nggak papa kok nju" dengan sedikit salah tingkah perlahan kinal menurunkan tangan shania yang masih menempel di keningnya.

"Beneran?" tanya shania khawatir dan di jawab kinal dengan anggukan mantap.

"Ya udah sini aku bantu ngeringin rambut kamu"

shania menarik pelan tangan kinal mengarahkan kinal untuk  duduk di kursi menghadap cermin meja rias miliknya. Di ambilnya handuk putih yang sedari tadi menggantung di leher kinal dan dengan telaten ia usapkan ke rambut basah kinal.

"Selalu begini" batin kinal dan memandang kagum sosok shania yang tengah asik mengeringkan rambutnya lewat pantulan cermin dan kembali senyum tipis terukir di bibir nya

"Njuu apa kamu udah punya pacar?"

entah kenapa pertanyaan itu tiba-tiba melintas dikepala kinal dan tanpa ragu kinal mengucapkan pertanyaan itu pada shania.

Shania menghentikan kegiatannya seketika mendengar pertanyaan kinal yang tiba-tiba. Sedikit memiringkan kepalanya dengan kening yang mengkerut shania menatap bayang kinal di cermin. Sedikit heran mungkin.

"Menurut kamu?" shania balik bertanya dan tersenyum tipis. Kembali ia melanjutkan kegiatannya yang tadi sempat terhenti.

"Ck,ya mana aku tau njuu, kalau aku tau mah nggak bakalan nanya lagi sama kamu" muka kinal berubah cemberut karna pertanyaannya malah di jawab pertanyaan oleh shania. MElihat wajah kinal yang seperti itu membuat shania terkekeh geli.

"Lagian kamu kok nanya gitu sih? Emang kenapa hmm?" tanya shania penasaran karna kinal yang tiba-tiba kepo akan kisah asmaranya.

"Mau tau aja sih nju.. Jadi udah punya apa nggak nih" 

jawab kinal santai dan kembali ia melontarkan pertanyaan yang sama dan kali ini dengan wajah yang serius menuntut jawaban. Ia mengubah posisi duduknya yang tadi membelakangi shania kini menghadap shania. Kinal mendongakkan kepalanya mentap wajah manis shania dari bawah karna memang posisinya yang lagi duduk sedangkan shania masih berdiri tegak dengan handuk yang masih menari di atas kepala kinal.

Bukan Salah Mu (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang