22

1.8K 118 12
                                    

"naall.. Kinaall.. BAngun nal"

shania memanggil nama kinal lembut mencoba membangunkan kinal dari tidurnya ia goyang-goyang pelan tubuh kinal yang terbalut selimut elsa namun si kinal tak memberikan respon apa-apa.

"kiNAall "

lagi shania memanggil kinal dengan nada yang sedikit ia naikkan satu oktaf.

"Hmm"

gumam kinal membalas namun masih memejamkan matanya. Ia masih begitu mengantuk karna semalam ia tidur sedikit larut malam dan sejujurnya kinal sengaja tak bangun dari tidurnya karna ia yang entah kenapa merasa sedikit grogi pada shania, merasa malu untuk bertatapan dengan shania, entah kenapa kinal tak mengerti akan perasaannya, apakah karna kejadian semalam? Tiba-tiba wajah kinal terasa memanas mengingat kejadian semalam dan membuat kinal semangkin menenggelamkan diri di dalam selimutnya.

**Flash back**

setelah 30 menit berjibaku membersihkan diri kinal keluar dari kamar mandi berpiyama elsa dan langsung menyusul shania merebahkan diri tepat di sisi kanan shania. Tubuh nya ia rasa begitu lelah dan minta segera di istirahatkan.

Kinal menoleh ke arah shania yang tidur miring membelakanginya lalu merubah posisi tidur nya yang tadinya telentang menjadi miring nenghadap punggung shania yang telah tertidur pulas.

Ia tatap dalam punggung lebar shania yang tertutup piyama. Perlahan tangan nya terangkat dan bergerak menuju punggung lebar shania hendak ia sentuh dengan jari-jari lentik nya entah untuk apa kinal melakukan itu saat ini ia seakan terkonrol oleh alam bawah sadar nya untuk melakukan hal tersebut  , namun ia urung di saat fikirannya kembali menyadarkannya dari tingkah janggalnya malam ini. Kinal kontan menurunkan tangannya dan menggelengkan kepalanya beberapa kali berharap fikiran nya kembali normal seperti biasanya.

Kinal menutup matanya rapat dan memukul kepalanya beberapa kali.

"Akkh kinaall loe kenapa sih malam ini "

rutuknya dan menatap kembali punggung shania dengan tatapan sendunya.

Sejujurnya kinal begitu ingin memeluk tubuh shania dari belakang dan segera mencari posisi yang nyaman agar ia bisa tertidur lelap hal yang biasa kinal lakukan bahkan ia kadang tak bisa tertidur nyenyak  jika ia tak memeluk shania namun untuk malam ini ia menahan hasratnya karna kondisi perasaannya yang tak stabil takut ia akan melakukan hal yang tak wajar lagi. Meski tubuhnya menginginkan kehangatan dari tubuh shania,sekuat mungin kinal menahannya dan memaksakan mata nya untuk segera terlelap.

Ketika ia hendak memejamkan mata lebih tepat nya memaksa untuk memejamkan matanya, tiba-tiba saja shania yang awalnya tidur miring membelakangi dirinya berbalik ke arahnya dan langsung memeluk tubuhnya.

Kinal kaget bahkan tubuhnya sedikit terlonjak karna ulah shania yang tiba-tiba memeluknya.
Ada rasa grogi dan deg degan yang kinal rasa apa lagi di saat shania menyembunyikan wajah nya di ceruk leher jenjang milik kinal dan bibir shania yang menempel di kulit leher kinal membuat sekujur tubuh kinal bergetar dan merinding matanya melebar dan jantungnya seakan berhenti berdetak.

"bahkan pelukan dan sentuhan ve tak bisa membuat ku merasakan sensasi seperti ini " fikirnya merasa bingung.

Ya Sensasi yang baru pertama kali ini kinal rasakan karena sentuhan shania. Tidur bareng dan saling berpelukan sudah jadi kebiasaan mereka bahkan setiap malam mereka seperti itu namun tak pernah membuat kinal merasakan sensasi yang berbeda seperti malam ini.

sentuhan bibir shania di kulit lehernya membuat ia mengingat kejadian yang baru tadi terjadi di ruang tv dimana ia yang dengan lancang nya mencuri cium bibir shania yang lembut dan manis , mengingat kejadian itu reflek kinal memegang bibirnya, detak jantung nya semakin menggila. Ada rasa ingin kembali mengecap lembut dan manis bibir shania

Bukan Salah Mu (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang