Kinal melangkahkan kaki nya cepat menuju parkiran mobil berharap ia masih sempat mengejar shania. Ia tadi sempat kekelas shania namun kata teman sekelasnya shania sudah keluar kelas sekitar 10 menit yang lalu.
Kinal berdecak kesal dan mengerutu sendiri merutuki dosen nya yang telah korupsi waktu seharus nya sejak 20 menit yang lalu kelas nya telah selesai namun dosen nya yang nyebelin itu tak kunjung mengakhiri tausiah nya sehingga mereka harus ridha telat pulang hari ini dan kalau tidak karna ulah si dosen yang nyebelin itu ia pasti sempat bertemu shania.
Niat nya bertemu shania hanya untuk memastikan bahwa shania baik-baik saja. PAsalnya sejak tadi pagi shania sedikit dingin dan mengacuhkannya membuatnya heran dan kepikiran.apa salah nya?..bahkan sms nya tadi siang tak shania balas. MEmang sms nya hanya berisi tentang ia yang tak bisa makan bareng siang ini di kantin kampus berhubung ia yang di jemput ve di kelasnya dan mengajak nya untuk makan siang di luar.
setidaknya balasan iya atau ok saja sudah cukup untuk kinal dan akan membuat nya lebih tenang namun hingga sore shania tak membals pesannya sama sekali . Dan beberapa pesan juga sempat kinal kirimkan skedar menayakan keadaannya dan makan sama siapa tadi siang namun nihil shania tetap tak membalas pesan nya membuat kinal heran dan bertanya-tanya.
" si njuu kenapa sih? Apa marah? Tapi marah kenapa?" batin kinal frustasi
DI tengah perjalanan menuju parkiran Kinal mencoba menelpon nomor shania namun no shania tak bisa di hubungi membuat kinal semangkin resah.
"Kok nggak bisa di hubungin sih, apa hp nya mati ya? "
. Kinal mempercepat jalan nya beberapa sapaan yang menghampirinya hanya ia jawab sekena nya saja bahkan ia hanya mengangkat tangan nya ke atas sebagai respon dan jawaban sapaan mereka.
Begitu sampai di parkiran, matanya liar mencari mobil pajero sport shania namun hasil nya nihil. Mobil shania telah tiada itu berarti shania telah pergi meninggalkan kampus mungkin langsung pulang atau pergi mengerjakan tugas bersama teman sekelompok nya. Entah lah kinal tak yakin.
"Naall " sapaan suara merdu dan usapan lembut di punggung nya membuat kinal sedikit kaget dan langsung menoleh ke arah samping kanannya. Wajah kaget nya seketika hilang berganti senyuman tipis.
"Eh ve "
"Kamu nyari siapa sih? " tanya ve penasaran karna sejak tadi ia memperhatikan kinal yang celingak celinguk sendiri bahkan ia yang sejak tadi berdiri menunggu di di depan mobil sport merah nya yang tak jauh dari kinal tak kinal sadari hingga ia sendiri yang memutuskan untuk menghampiri kinal yang tampak bingung.
"Ee itu tadi nyariin si nju mau ngomong bentar eh tapi orang nya udah pulang deh kayaknya " jawab kinal jujur dengan wajah sedikit kecewa dan tertunduk lesu.
"Emang mau ngomong apa? Penting banget ya? " tanya ve dengan nada yang sedikit dingin, ia tak suka melihat kinal tampak begitu resah dan mengkhawatirkan shania.
"Ee nggak juga sih ve tapii"
"Ya udah nanti di apartemen kan bisa, ayok nanti kita telat" potong ve cepat dan menarik tangan kinal menuju mobil sport merahnya yang terparkir tak jauh dari mereka dan kinal hanya bisa pasrah mengikuti ve yang berjalan di depannya.
Ve membukakan pintu penumpang untuk kinal dan tersenyum manis " silakan masuk nona". Ujar nya dengan nada yang menggoda. Di perlakukan seperti itu membuat kinal sedikit terkekeh karna geli merasa lucu dengan kelakuan ve hari ini.
Ve mentup pintu pelan dan berjalan mengitari mobilnya menuju pintu satunya di mana ia yang akan duduk mengemudi membawa kinal ke salah satu pusat perbelanjaan yang cukup terkenal. Niat ve malam ini ingin mengajak kinal diner dan nonton film romantis di bioskop. Ve tersenyum membayangkan kencan nya bersama kinal malam ini dan merupakan kencan pertama yang mereka lakukan setelah hampir 3 bulan menjalin hubungan.
![](https://img.wattpad.com/cover/79445572-288-k764156.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Mu (revisi)
Фанфик"Hnya menempel namun terasa manis. Kalo dilumat rasanya seperti apa ya?? " ""Akhh bodo, pokoknya ini semua salahnya, salahnya yang berhasil mencuri perhatianku, salahnya yang membuat otak ini slalu memikirkan namanya, salahnya yang membuatku cembur...