17

2.1K 128 6
                                    

"selamat ulang tahun veranda"

"Maaf aku telat"

" E eh"

Kinal memeluk erat tubuh ve yang tadi sempat terlonjak kaget karna ulahnya yang memeluk ve tiba-tiba, lewat pelukan hangat nya kinal mencoba menyampaikan rasa bersalahnya karna telah telat dan melupakan janji nya.Sungguh kinal benar-benar tak sengaja,kinal telat karna ia yang terlalu bingung untuk mencarikan kado yang pas untuk ve hingga ia lupa waktu dan membuat ve lama menunggu .

Kinal sunguh merasa menyesal akan keteledorannya, melupakn janji yang jelas-jelas ia sanggupi dan berjanji tak akan telat namun nyatanya ia telat bahkan sangat telat jadi wajar kalau ve marah dan kecewa padanya. APalagi tadi sebelum masuk ke kamar ve ia sempat melihat meja makan yang penuh dengan berbagai makanan yang mungkin telah susah payah ve buat untuknya membuat ia semangkin merasa bersalah. Dan di saat ia melihat ve termenung sendirian di balkon kamarnya dan tak menyadari kehadirannya sudah cukup membuktikan bahwa ve pasti merasa kecewa atau mungkin kesal karna ketelatannya.

Kinal menghirup dalam aroma tubuh ve yang begitu harum menenangkan, ia sandarkan dagunya ke bahu ringkih ve dan semangkin mempererat pelukannya . Ve masih terdiam tak bicara," apa ve beneran marah? " Ah sudah pasti ia marah karna menungguku yang telat hampir 2 jam,ck payah kamu kinal" rutuknya membatin.

"Kamu marah ya? Maaf.".ujar kinal lemah merasa bersalah. NAmun lagi, ve tak membalas ucapannya.

"Veee... Maaaff" lagi kinal meminta maaf,kali ini dengan rengekan yang sedikit manja dan dengan sedikit menggoyang-goyangkan tubuh ve yang masih di pelukannya berharap ve akan luluh dan memaafknnya. Namun lagi ve hanya dia seribu bahasa tak merespon apa-apa.

"Nggak dimaafin ya? Ya udah deh kalau gitu, aku pulang aja ya? Maaf.."

Ujar kinal lemah,karna merasa tak di hiraukan kinal memutuskan untuk menyerah dan perlahan melepaskan pelukannya,

"mungkin ve beneran kesal dan butuh waktu sendiri"..pikirnya polos dan tertunduk lemah.

Sedang kan ve sedikit kaget mendengar ucapan kinal yang akan pergi meninggalkannya padahal baru nyampe masak mau pergi lagi.

" ck kinal ! baru segitu aja udah nyerah dasar nggak peka".

Karna sadar akan kepolosan dan ketak pekaan kinal serta tak ingin di tinggal pergi, ve segera berbalik menghadap kinal yang tampak sedikit kaget dan ve langsung memeluk tubuh kinal erat menyembunyikan wajahnya di ceruk leher kinal,ia menggelengkn kepalanya berkali-kali mengisyaratkan kinal untuk tidak pergi. Entah lah ada rasa pedih dan tak rela yang tiba-tiba ia rasa ketika kinal berujar hendak pergi meninggalkannya.

"Jangan pergi ku mohon" lirihnya dengan suara yang sedikit serak membuat kinal mengkerutkan keningnya merasa heran. Ve sendiri bingung kenapa ia merasa begitu sedih akan ucapan kinal yang membuat nya kini berurai air mata." cengeng sekali kamu veranda"

"Ve kamu nangis?"

kinal sedikit kaget dan khawatir di saat ia tau pasti bahwa gadis di pelukannya ini menangis, "kenapa? APa karna aku? "Pikirnya.

"Ve jangan nangis please. Maaf beneran maaf deh ya"

kinal membalas pelukan ve tak kalah erat dan mengusap perlahan punggung ve berharap usapannya bisa menenangkan ve dan meredakan tangisnya.

"KAmu kemana ? Kenapa telat ? Kenapa nggak ngabarin aku,kenapa hp kamu mati ?, aku khawatir kinal, aku takut" racau ve di sela isakannya yang membuat kinal kian merasa bersalah.. Sekhawatir itu kah..

"Maaf, handphone aku mati ve dan maaf tdi aku lupa soalnya tadi sibuk banget nyari kado buat kamu, maaf ya udah jangan nangis lagi dong, yaa?"

UJarnya menjelaskan dengan nada sedikit membujuk di akhir katanya.KInal mengusap pelan rambut halus ve dengan penuh kasih sayang mencoba menenangkan gadis yang masih memeluk nya posesif.perlahan ve merenggangkan pelukannya dan menatap tepat mata kinal

Bukan Salah Mu (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang