16

2K 120 8
                                    

"Njuu ayok lah...temenin please ?"

"Aku lagi sibuk nal beneran banyak tugas ini"

"Bentar aja kok ya ya ya?"

"Kinal, beneran iniii !, aku nggak bisa !"

"Hulf, ya udah deh, aku pergi sendiri aja"

Dengan wajah yang cemberut dan di buat semanyun mungkin kinal menatap sebal ke arah shania karna ia gagal membujuk shania untuk pergi menemaninya. Percuma saja ia bergelayut manja dan mengoyang-goyangkan lengan shania dan membuat wajah lucunya namun tetap saja ia gagal.

Mereka kini tengah berada di lorong kampus tepat di depan kelas shania, kinal sengaja menghampiri shania karna memang dirinya ingin meminta shania untuk pergi menemaninya berbelanja sebentar awal nya ia begitu pd kalau shania bakalan langsung mau menemaninya namun ternyata prediksi nya meleset, shania menolaknya dan membuat ia sedikit kecewa.

"Tu muka nggak usah di buat kyak gitu deh nal,jelek tau"

"Bodo"

"Idih, ngambek nih ceritanya?"

Karna bener-bener merasa kesal karna di tolak dan ini tak seperti biasanya, kinal hanya membalas celutukan shania dengan memutar bola matanya malas." Biasanya nggak pernah nolak, kok sekarang nggak mau sih, apa ia benar-benar sibuk" pikirnya

Sedangkan shania tertawa geli sambil menggeleng-gelengkan kepalanya pelan melihat kelakuan kinal yang begitu lucu apalagi wajah kinal ekkhh ngegemesin banget.

Ia sebenarnya tak sibuk hari ini, ia sengaja menolak ajakan kinal hanya untuk menggoda kinal saja, mana mungkin ia menolak ajakan seorang kinal meski ia beneran sibuk sekali pun maka ia akan lebih memilih untuk menemani pemilik rindunya untuk pergi kemanapun yang ia mau meski ke ujung dunia sekalipun, apa lagi memang sudah cukup lama mereka tak pergi berbelanja berdua karna keduanya memang sedikit sibuk dengan tugas kuliyah masing-masing. Dan hari ini tak akan ia sia-siakan kesempatan untuk berdua seharian bersama kinal.

"Dih ngambek beneran nih"

shania menoel dagu kinal pelan dengan telunjuknya dan tersenyum menggoda serta menaik turunkan ke dua alisnnya namun hanya di balas kinal dengan mengkerucutkan bibirnya dan melipat kedua tangan nya di atas dada.pura-pura cuek.

"Becanda x nal, gitu aja ngambek, ya udah mau kemana hmm" ujar nya lembut sambil mencubit pelan kedua pipi tembem kinal dan menggoyang-goyangkannya kekiri dan kekanan dengan gemes.

"Awww sakit njuu" kinal mengaduh sakit karna pipi nya yang shania cubit gemes meskipun pelan namun tetap saja ada rasa sakitnya. Ia menggosok-gosok kedua pipi nya yang tampak sedikit memerah.

"Ih shanju mah gitu" rengeknya manja.

"Hahaaha habis nya kamu lutu banget siihh" lagi shania mengankat tangan nya hendak mencubit kembali pipi kinal namun segera di tepis kinal.

"Ih njuuuu, sakit tau, nih nih merah nih"

" maaf deh yA, sini sini aku ilangin merah nya" tiba-tiba saja shania menangkup wajah kinal dengan kedua telapak tangannya dan menarik pelan wajah kinal yang tampak sedikit kaget.

"Chup, chup"

"Eh"

"Nah udah nggak sakit dan nggak merah lagi kan pipinya"

Kinal kaku seketika karna kecupan dadakan yang shania berikan tepat di sudut kedua bibirnya meski hanya beberapa detik namun cukup membuat jantungnya berhenti berdetak. Sedangkan shania hanya tersenyum manis tanpa dosa melihat reaksi tubuh kinal akan sentuhannya yang memang ia sengaja.Ia sebisa mungkin bersikap biasa seolah itu semua tak ber efek apa-apa untuknya padahal ia saat ini tengah mati-matian menahan detak jantungnya yang berdetak 1000 x lebih cepat dari biasanya. 'DUh jantung tenang dong baru sudut bibir, kalo tepat dibibir nya bisa-bisa langsung stroke nih gue" batinnya.

Bukan Salah Mu (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang