HAppy 1 k vote..wahahaha.. Seneng sekali saya.... Mungkin bagi kalian biasa tapi bagi saya luaaaarrr biasaaaa booomm baa yaaahhh...!!! Nggak nyangka aja ada yang mau baca..
Dan berhubung saya lagi bahagia jadi saya update ni chapter. Niatnya bakal update lagi kalau udah kelar semua. Tapi nggak papa deh buat kali ini.. (berasa di tungguin aja apdetannya padahal mah nggak ada yang nungguin wkwkwk)
MAkasih banyak buat kalian yang ngevote dan coment kalian bener-bener waaahh
Dibaca aja saya udah bersyukur banget apalagi sampai di voment.. Amajing dah pokoknya..
Soo
""Check it out ""
Sebuah mobil sport berwarna merah terang terkesan begitu mewah yang dikendarai seorang gadis cantik bak bidadari yang bernama veranda , dan di samping gadis itu tepat di bangku penumpang diduduki seorang gadis manis bergingsul alias kinal yang tampak termenung menatap ke arah luar jendela.
Mobil itu memasuki sebuah lobi apartemen kalangan menengah ke atas dan berhenti tak jauh dari pos satpam yang terlihat sepi. Mungkin satpam yang tugas malam ini tengah berkeliling memeriksa dan memastikan keadaan aman-aman saja malam ini.
Entah apa yang sedang kinal pikirkan sehingga mobil yang sejak tadi berhenti tidak ia sadari. Dan ve yang semenjak tadi menatap nya dalam juga tak kinal sadari sama sekali, kinal terlihat begitu dalam tenggelam dalam fikirannya sendiri.
"Naall, kamu kenapa sayang? "
ve menggenggam lembut tangan kanan kinal yang berada di pahanya. Ia remas sedikit membuat kinal tersadar dari lamunannya dan menatap ve sedikit bingung.
"Kamu kenapa hmm? Dari tadi ngelamun, kamu lagi ada masalah? "
tanya ve lembut dan menatap mata kinal dalam mencoba menyelami hati dan fikiran kinal. Tangan kanannya terangkat menuju, pipi mulus kinal dan di usap nya lembut penuh perasaan. Kinal memejamkan matanya menikmati sentuhan ve yang sedikit menggetarkan hatinya dan segaris senyum tipis terukir di bibirnya.
Di genggamnya pelan tangan ve yang masih menangkup pipinya dan menggeleng pelan. Perlahan ia turunkan tangan ve ia simpan di pahanya dan ia remas pelan di tatapnya mata ve yang terlihat khawatir.
"Aku nggak papa kok ve, kamu nggak udah khawatir ya?" jawabnya lembut.
"Benaran nal Kamu ngggak papa? Apa kamu masih mikirin soal tadi?"
raut wajah ve berubah sedih mengingat kejadian tadi siang di taman kampus dimana ia mengetahui betapa kinal menyesali hal yang terjadi di antara mereka malam itu.
Kinal tersentak mendengar pertanyaan ve yang memang tepat sasaran namun ia berusaha untuk tak memperlihatkan nya di depan ve karna ia tak mau ve kembali sedih apalagi sampai menangis. Sedari tdi fikirannya memang di penuhi oleh hal-hal yang membuat ia sedikit resah dan tak tenang, ada rasa ragu di hatinya, benarkah keputusannya? Apa ini yang ia inginkan?
"Nggak vee nggak, kita udah bahas ini kan vee, dan aku udah janji nggak akan ninggalin kamu, percaya aku ya? "
"Aku cuman takut nal, takut kamu.."
Kinal menempelkan jari telunjuknya dibibir pink veranda membuat ucapan ve terhenti dan menatap dalam mata hitam ve yang kini tampak berkaca-kaca. Setakut itukah ia..
"Sshh kamu nggak usah takut ve,nggak usah khawatir, aku nggak akan ninggalin kamu,aku akan tepatin janji aku, percaya ya? "ujar kinal mantap mencoba menenangkan ve ,meski hatinya sedikit ragu namun ia abaikan.berharap nanti ragunya akan terkikis waktu.
"Chup"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Mu (revisi)
Fanfiction"Hnya menempel namun terasa manis. Kalo dilumat rasanya seperti apa ya?? " ""Akhh bodo, pokoknya ini semua salahnya, salahnya yang berhasil mencuri perhatianku, salahnya yang membuat otak ini slalu memikirkan namanya, salahnya yang membuatku cembur...