14

2K 129 11
                                    

PArt ini agak sedikit membingungkan

MAaf jika tak bisa di mengerti

***VEnal moment**

"""Chekidot""

"Kinal, kamu kenapa hmm? Ada masalah?? " suara lembut dan halus seseorang yang bernada sedikit khawatir di sertai usapan lembut di punggungnya menyadarkan kinal dari lamunanya.

"Eh? " kinal sedikit kaget dan menoleh ke arah gadis yang duduk manis tepat di samping kanannya yang menatapnya dengan tatapan khawatir,  kinal tersenyum lembut dan menggeleng pelan, gadis itu semenjak tadi menemaninya namun sedikit ia lupakan karna ia yang terlalu sibuk dengan fikirannya, sedikit ada rasa bersalah yang kinal rasa karna telah mengabaikan gadis itu yang tak lain adalah veranda. Tak Kinal pungkiri ada sedikit rindu yang ia rasa pada seniornya yang kini tengah menatapnya lekat karna memang belakangan ini mereka jarang menghabiskan waktu bersama. 

Dan saat ini mereka  tengah berada di balkon kamar Veranda,  duduk berdua saling bersisian  dengan hanya satu selimut menyelimuti keduanya, menikmati semilir angin malam yang dulu sering mereka lakukan namun akhir -akhir ini  jarang mereka lakukan karna beberapa minggu ini kinal dan ve sedikit sibuk terutama Kinal.

Ve masih menatap lekat wajah kinal penuh rindu sungguh ia merindukan moment seperti ini perlahan Ve mengangkat tangan kanannya kearah wajah Kinal, ia belai dengan sangat lembut wajah Kinal yang begitu halus, Kinal tersenyum tipis menanggapi perlakuan Ve. Perlahan tangan Kinal menggengam lembut tangan Ve yang berada di wajahnya.

"Aku nggak papa kok Ve, beneran" Kinal mencoba meyakinkan Ve bahwa dirinya baik-baik saja dan perlahan ia menurunkan tangan ve dari wajahnya, dan ia genggam erat tangan Ve dengan kedua telapak tangannya meyakinkan  Ve bahwa dirinya benar-benar baik-baik saja.

Memang ada beberapa hal yang sedikit mengganggu fikirannya kata-kata Jeje dan perlakuan Jeje malam itu serta  Shania yang sedikit berubah sungguh membuat ia sedikit pusing dan bingung  namun sebisa mungkin ia mencoba menutupinya di depan Ve.  Karena ia tak mau Ve mengkhawatirkan dirinnya.

"Beneran Nal?  Nggak ada yang kamu sembunyiin  dari aku hmm?, Kalo emang punya masalah cerita aja Nal nggak usah di pendam sendiri"

Ve sedikit ragu akan jawaban Kinal, karena meskipun belum lama mengenal Kinal tapi ia cukup tau akan kebiasaan Kinal dan saat ini ia melihat raut wajah lelah tercetak jelas di wajah Kinal, apalagi akhir-akhir ini Kinal terlihat begitu sering melamun,  hal itu cukup membuat Ve khawatir.

"Apa kinal ada masalah? " batin Ve dan menatap lembut wajah Kinal.

"Nggak Ve,  kamu tau aku kan?  Kalo aku ada masalah aku bakal cerita kok Sama kamu" Kinal tersenyum manis lagi ia mencoba meyakin kan ve bahwa dirinya tak ada masalah apapun saat ini.

"iya deh kalo gitu" Ve mencoba mengalah.

"Kamu nginap ya malam ini"

"Eee sory Ve, kayaknya nggak bisa deh"

"Kenapa?  Banyak tugas lagi?? "

Sedikit kecewa yang Ve rasakan ketika Kinal menolak lagi untuk menginap di apartemennya.  sudah beberapa kali Ve meminta Kinal untuk menginap namun dengan alasan yang sama Kinal selalu menolak ajakannya. Padahal beberapa waktu yang lalu Kinal begitu sering menginap dan tak pernah menolak Aakannya bahkan pernah tanpa Ve pinta kinallah yang menawarkan diri untuk menemaninya namun sekarang lagi-lagi Kinal menolak.

"Huuuffnal kamu nggak tau apa, aku kangen banget sama kamu sayang" ungkap Ve dalam hati dan menatap Kinal sendu.

"Maaf ya Ve, aku beneran banyak tugas nih" melihat wajah kecewa Ve, Kinal benar-benar merasa bersalah dan tak tega. Tapi ia memang benar-benar tak bisa untuk malam ini. 

"Jadi bisanya kapan?,  lusa ya Nal please..  " mohon Ve.

"Ee aku usahain ya Ve, nggak bisa janji, takutnya ni tugas belum selesai,kalo udah kelar sih pasti iya"

"Pokoknya harus Nal, aku nggak mau tau, lusa kamu harus nginap"

"Tapiii.". 

"Ngak ada tapi-tapian Nal, sekarang kamu pilih nginap malam ini atau lusa..   " sedikit memaksa memang namun hanya ini yang bisa dilakukan Ve karena kalau dia tak memaksa dan memberikan pilihan Kinal pasti akan terus menolaknya. Ia sudah tak tahan untuk menahan rindu yang seakan membludak. sungguh ia begitu rindu untuk terlelap dan terbangun di dekapan hangat seorang Kinal, menghirup aroma manis tubuh Kinal yang seakan candu untuknya.

"liat lah Nal,  aku seakan gila karnamu"

"Iya deh lusa tapi ya" dengan sedikit terpaksa Kinal mengiyakan. Ve tersenyum senang dan "sreeet"  ve memeluk tubuh kinal erat mencoba menyalurkan rindunya , "aku kangen kamu" lirinya berbisik.. 

"Ee i iya aa aku juga"

Ve tersenyum lebar mendengar ucapan kinal yang menyatakan bahwa kinal juga merindukannya meski terdengar sedikit ragu di ucpan kinal,  namun tak apa ini saja sudah cukup membuat nya  bahagia "chuup"  di kecupnya pelan dan lembut bahu tegap kinal pemilik hatinya.

"Sebentar lagi nal, akan ku buat kamu menjadi milikku seutuh nya "

"Ee vee kayak nya aku harus pulang deh udah malam juga"
Ve perlahan melepaskn pelukan nya dan mengangguk pelan ia menatap kinal penuh sayang.

"Ya udah aku anter ya sampai aprtemen kamu" ucap ve menawarkan diri dan di balas anggukan kinal berkali-kali dengan wajahnya yang begitu menggemaskan yang mampu membuat ve menggigit bibir menahan diri dan nafsunya yang tiba-tiba menghampiri.. 

"Ekkhh kinall"

"Chuup"

MAta kinal terbelalak dan tubuhnya membeku. Sesuatu yang lembut dan basah tiba-tiba saja menempel di bibirnya bahkan ia merasakn sedikit isapan yang membuat tubuhnya bergetar seakan dialiri aliran listrik. LAgi ia merasakan lumatan pada bibirnya dan entah sejak kapan mata kinal tertutup menikmati permainan bibir veranda yang begitu lembut dan manis. Seakan terbawa suasana perlahan kinal ikut menggerakkan bibir nya membalas setiap kecupan dan lumatan yang begitu memabukkan. "Ekhh. Sshh. " Seketika desahan lolos dari bibirnya..  Sungguh ini nikmat pikirnya. Entah mendapat keberanian dari mana PErlahan tangan kinal bergerak memeluk pinggang ramping veranda membuat mereka kini tanpa jarak. Sedangkan veranda mulai mengalungkan lengan kanan nya di leher kinal dan tangan kirinya menahan tengkuk kinal mencoba memperdalam ciuman mereka.  Dan entah sejak kapan kini posisi veranda telahpun berada di pangkuan kinal. Keduanya tampak begitu menikmati dan seakan hilang kesadaran.

Ve benar-benar tak mampu menahan nafsunya malam ini.  Ia benar-benar ingin memiliki kinal seutuhnya..

Cukup lama kedua bibir itu menyatu saling menyampaikan rasa lewat kecupan hangat bertukar saliva.  Namun keduanya harus mengakhiri karena nafas mereka yang terasa habis.

Haah haah haahh..  Keduanya tampak terengah- engah dan masih dengan posisi yang sama yaitu ve yang berada di pangkuan kinal dan tangan kinal yang masih memeluk erat pinggang ramping veranda dan dengan kening yang menyatu perlahan mata mereka terbuka dan saling menatap satu sama lain dengan tatapan yang entah lah sulit di jabarkan..

  Perlahan veranda menakup wajah kinal dengan kedua telapak tangannya,..  Ve mengankat wajahnya dan memisahkan kening mereka yang tadi sempat menyatu, ia menatap kinal dalam dengan tatapan yang tak kinal  mengerti..  Dan kinal masih terdiam mencoba memproses hal yang baru saja terjadi..

"Huuff" ve menarik nafas dalam dan perlahan ia hembuskan.,lagi ia menatap kinal tepat di mata teduh kinal yang membuatnya begitu tenang.....

"Kinaaalll aku mencintai mu, sangat,  please be mine"









----------------------------



 

Bukan Salah Mu (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang