32. All Of Me

3.4K 152 51
                                    


Helloo....

Its me.. 😁😁😁

Hay reader yang baik hati dan supeeerrrr.. Yang masih menunggu chap terakhir dari ff gaje nan ngaur ini..

Akhiirnyaaaaa chap terakhir selesai juga.....

Makasih yaa masih mau nunggu.

Ada yang nagih juga kemarin.. Nah buat yang ngerasa nagih ini buat kalian.
Buat yng ngevoment juga. Buat semua lah pokoknya.

Mkasih buat voment kalian support kalian dri awal hingga epep ini end.. Maksih banget yaakk.

Karena tanpa kalian epep ini nggk ada apa-apnya..

DAn maaf jika yg ini kurang greget, kurang sweet, kurang feel, kurang oke, pokonya yang kurang-krang nya mohon di maafkan yaaa..

Dan makasih so much buat om rezaldywsaputra yang udah mau di repotin dan mau nyumbang tulisan di chap terakhir ini...nggak ada beliau mungkin ni chap nggk kelar-kelar.. Makasih ya omm.. Om luar biasaaaa..hehehe..

Sekali lagi makasih semuanyaaaaa....

Ok cukup sekian..

Oh iya

Warning nih

#18++.. Nggak cukup umur.. TAu-tau ajalah yaa. 😂😂

"""Cekidot"""

Waktu seakan cepat bergulir dan tanpa sadar kini telah 3 bulan berlalu semenjak kejadian di mana Kinal mengungkapkan isi hatinya pada Shania. Gadis yang di cintainya tanpa sadar dan tanpa sadar pula telah ia sakiti berkali-kali.

Dan kini mereka telah saling memiliki. Tak ada lagi rasa yang tersembunyi, tak ada lagi perih yang menggrogoti hati dan tak ada lagi isak tangis tertahan karena rasa yang tersimpan.

Semua telah usai..

Hanya kebahagian yang mereka rasakan saat ini. Kebahagian karena telah saling memiliki.

"Huff " kinal menghembus nafasnya pelan dan memejamkan matanya menimati semilir angin senja yang menerpa wajahnya.

Saat ini ia tengah berdiri sendiri bersandar di pagar pembatas balkon kamarnya menunggu kepulangan Shania, sambil menikmati senja yang mulai menjingga.

Senyum tipis terukir di bibir di saat sekelebat bayangan beberapa bulan lalu Melintas di benaknya. Kenangan yang tak akan pernah ia lupakan. Dimana ia memberanikan diri meminta Shania untuk menjadi miliknya. Wajah Shania terlihat kaget mendengar permintaannya, ia fikir saat itu Shania akan menolaknya, karena shania hanya diam tak memberikan jawaban. Namun sedetik kemudian di saat rasa putus asa menghampirinya Shania tiba-tiba memeluk tubuhnya erat, menangis terisak dan mengagguk berkali-kali di pelukannya sebagai jawaban dari permintaanya.

Lagi senyum itu terukir dibibirnya dan entah sudah berapa lama Kinal berdiri memejamkan mata di situ mengenang kejadian 3 bulan yang lalu dan tanpa Kinal sadari, Shania yang ditunggunya sedari tadi telah berdiri diambang pintu penghubung antara kamarnya dengan balkon. Menatap punggung tegap Kinal yang selalu menjadi tempatnya bersandar paling nyaman.

Senja dan Kinal yang sedang bersandar dipagar pembatas balkon merupakan pemandangan paling indah bagi Shania. Perlahan Shania yang masih memakai blouse dan rok pensil mininya menghampiri Kinal. Lalu saat dirinya telah tepat dibelakang tubuh Kinal yang sedikit lebih pendek darinya, tangannya memeluk perut Kinal dari belakang dan membenamkan kepalanya diceruk leher Kinal. Membuat Kinal yang sedang memejamkan matanya sedikit terkejut.

Bukan Salah Mu (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang