Tanpa aba aba siapapun, Pandora berlari menuju teman temannya. Awalnya tak ada yang menyadari keberadaannya, namun Axyra lah yang pertama kali menyadari keberadaan Pandora.
"Pandora!!!" Axyra berlari dan langsung memeluk Pandora begitu erat. Pandora dapat merasakan aroma khas Axyra meskipun sudah beberapa hari mereka tidak mandi.
"Kupikir kau sudah mati!! Waktu itu kupikir kau sedang tak enak badan, makanya aku mengikuti mu diam diam," ada jeda sedikit di perkataannya, "aku tidak bermaksud mengintip, tapi percayalah aku hanya khawatir.
"Kemudian, aku melihatmu berjalan ke pohon sendirian dan berbicara sendirian. Jujur aku terkekeh melihatmu bicara sendiri, aku berusaha menyusulmu namun ada... serigala yang mendekatimu lalu mengejarmu, aku langsung memanggil teman teman tapi kau sudah menghilang—"
"Tunggu," Pandora memotong kata kata Axyra, "maksudmu aku berbicara sendiri itu apa? Aku sedang bersama Zach..."
Semua orang berkumpul mendekati Pandora dan Axyra, Pandora melanjutkan, "aku tidak berbicara sendiri! Kau salah liat mungkin."
"Tapi aku bersumpah, kau bicara sendirian."
"Aku bicara dengan Zach! Kau salah lihat! Apakah matamu yang rusak apa mataku yang bisa melihat hal yang tak normal?! Kau tidak bermaksud bahwa Zach sudah tiada kan sehingga yang kulihat adalah arwahnya?!" Pandora blak blakkan, sehingga Liss menariknya agar tenang.
"Pandora tenang lah," Liss Mengusap pundak Pandora.
"Tapi aku—" Axyra mencoba bicara namun Pandora mendorong bahunya.
"Zach belum mati!"
"Aku tak mengatakan bahwa Zach telah tiada, Pand. Aku hanya..." Axyra menahan kata katanya, ekspresinya tampak terluka bahkan sangat terluka.
"Kau hanya bisa bicara hal hal yang tak berguna! Apakah kau senang kalau aku katakan bahwa Ziora sudah tiada?!"
"Pandora cukup, aku minta maaf." Mata Axyra mulai berkaca kaca.
"Axyra, Ziora mati dibunuh Mindless. Kau senang?!" Mata Pandora melotot seakan belum puas memaki Axyra.
"Kenapa kau tega melakukan ini!" Kevin mulai berbicara, "apakah salah jika orang bicara sesuai apa yang ia lihat?!"
"Tapi dia bilang Zach sudah mati!!!"
Sekejap kemudian Ophellia menampar Pandora. Itu menimbulkan efek terkejut daripada sakit, "Axyra tidak bilang Zach sudah mati. Kau yang berasumsi bahwa Axyra yang mengatakannya. Axyra temanmu tapi kau berlaku jahat seperti tadi."
"Tapi—" Pandora mengelak namun Derek mulai bicara.
"Aku tak menyangka kau bisa berfikir demikian." Ada ekspresi terluka juga di wajah Derek. Pandora merasa diam lebih baik.
"Aku yang bodoh Pandora. Kau benar aku yang bodoh." Ujar Axyra.
Pandora mendengus, "kau memang bodoh."
"Pandora!!!" Ophellia membentak Pandora, namun Axyra menyuruhnya berhenti.
Dalam pikiran Pandora, Axyra memang mengatakan bahwa Zach sudah tiada secara tidak langsung. Ia tak menyangka akan membenci orang sampai begitu. Pandora bersumpah tak akan lagi berbicara pada Axyra untuk selamanya.
"Cukup, lebih baik kita istirahat. Ini sudah sangat malam. Kita akan lanjutkan perjalanan esok pagi." Ujar Kevin, seluruh orang mulai duduk mencari tempat yang nyaman.
Kemudian semua mulai tidur.
***
Pandora terbangun walau hari masih malam, ia melihat Axyra yang masih terbangun sambil melihat kobaran api unggun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Controls
Science FictionPandora awalnya tak menyangka hal tersebut akan terjadi. Berawal dari ketidak seriusannya dalam test fisika, menimbulkan malapetaka baginya. Kejahatan dari para ilmuwan dalam meneliti otak para manusia ini tak dapat dihindari lagi. Bahkan sahabat ny...